Film pertama trilogi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle tayang perdana di bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2025.
Infinity Castle Arc menyoroti final battle antara Korps Pembasmi Iblis melawan Muzan dan antek-anteknya yang tersisa, dengan tiga pertempuran utama dieksplorasi dalam movie pertama.
Adegan Tanjiro dan Giyu vs. Akaza menjadi bagian terakhir dari film pertama trilogi Infinity Castle, menampilkan kematian Akaza dan menjembatani alur menuju film-film selanjutnya.
Film pertama dari trilogi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle akhirnya tayang perdana di bioskop Tanah Air pada 15 Agustus 2025 kemarin. Seluruh penggemar bersuka cita seolah siap menjadi saksi peristiwa besar yang akan terjadi sepanjang film.
Movie pertama ini menyoroti beberapa battle yang penuh ketegangan sejak awal. Ending Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle part 1 menampilkan siapa yang gugur dan masih bertahan. Simak penjelasannya di sini!
Pembuka Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle mengajak para penggemar mengulas kembali apa yang terjadi pada bagian terakhir Kimetsu no Yaiba Season 4: Hashira Training Arc. Dalam tayang itu, kita menyaksikan momen ketika Hashira Batu Gyomei Himejima menemui Oyakata-sama untuk mendengarkan penjelasan sang pemimpin korps tentang prediksi dan niatnya mengorbankan diri.
Selanjutnya, kita melihat saat-saat para Pembasmi Iblis terlempar ke dunia Infinity Castle yang begitu luas. Muzan Kibutsuji bahkan membuat mereka terpencar dan menjauh dari posisinya yang kala itu sedang menjerat Tamayo.
Tak cuma karakter utama dan Hashira, Pembasmi Iblis tingkat rendah seperti Murata pun terjebak di sana. Mereka bertanggung jawab untuk memberi jalan kepada para Pilar dengan menghadapi iblis-iblis kroco yang jumlahnya tak terhitung. Dengan begitu, Pilar dapat fokus pada pertarungan melawan Upper Rank dan sang Raja Iblis.
Di sisi lain, tampak Kiriya Ubuyashiki yang mengemban tugas baru sebagai pemimpin korps menggantikan mendiang ayahnya. Dibantu dua saudarinya yang masih hidup, Kiriya memimpin operasi dan membantu Pembasmi Iblis menemukan lokasi Muzan.
Di luar ruangan tempat Kiriya bekerja, ada mantan Hashira Suara Tengen Uzui dan ayah Pilar Api Kyojuro Rengoku yang berjaga. Ada pula Urokodasi-sensei yang menjaga Nezuko di kediamannya.
Infinity Castle Arc menyoroti final battle antara Korps Pembasmi Iblis melawan Muzan dan antek-anteknya yang tersisa. Ada serangkaian pertarungan besar yang dieksplorasi, tapi kita baru akan menyaksikan tiga di antaranya dalam movie pertama.
Tiga pertempuran tersebut di antaranya ialah Pilar Serangga Shinobu Kocho vs Bulan Atas 2 Douma, Zenitsu Agatsuma vs Bulan Atas 6 Kaigaku, serta Tanjiro dan Pilar Air Giyu Tomioka vs Bulan Atas 3 Akaza. Menariknya, setiap Pembasmi Iblis dipertemukan dengan lawan yang paling ingin mereka hadapi.
Shinobu punya dendam pribadi terhadap Douma yang telah membunuh Kanae Kocho. Zenitsu sendiri mengincar Kaigaku atas akhir tragis mentor mereka, Jigoro Kuwajima. Sementara itu, Tanjiro harus membalas kematian Kyojuro sebagai bentuk tanggung jawab atas ketidakberdayaannya pada pertemuannya dengan Akaza sebelumnya.
Battle antara Shinobu melawan Douma berakhir dengan kekalahan sang Hashira Serangga. Gagak kasugai yang diutus untuk berkomunikasi segera menyebarkan kabar tersebut. Semua pihak berduka, tapi mereka tak boleh gentar.
Selanjutnya, Zenitsu memperlihatkan gebrakan besar berkat kemenangannya atas Kaigaku. Pembasmi Iblis yang biasanya pengecut ini menunjukkan sisi yang benar-benar berbeda setelah menerima surat kematian mentornya dan bertekad untuk mengalahkan Kaigaku. Dia bahkan menciptakan bentuk terbaru Pernapasan Petir yang menjadi kunci kemenangannya.
Adegan Tanjiro dan Giyu vs Akaza menjadi bagian terakhir dari film pertama trilogi Infinity Castle. Di sini, kita menyaksikan perubahan Giyu yang kini telah terbebas dari belenggu masa lalunya. Hashira Air ini langsung mengerahkan potensi terbaiknya sejak awal, bahkan membangkitkan Tanda Pembasmi Iblisnya.
Tanjiro juga berhasil mengakses Dunia Transparan dan bertarung tanpa sesuatu yang disebut sebagai semangat juang. Alhasil, mustahil bagi Akaza untuk memprediksi pergerakan Tanjiro.
Masa lalu Akaza yang tragis juga dieksplorasi. Bahkan, sosok berharga dari masa lalunya inilah yang membantunya sadar. Iblis Bulan Atas 3 ini akhirnya menyerang dirinya sendiri dan memaksa agar tubuhnya berhenti beregenerasi.
Momen kematian Akaza jadi ending yang terasa dramatis untuk movie pertama Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle. Setelahnya, kita segera melihat beberapa adegan yang menjembatani kita menuju alur utama pada film kedua, menampilkan poin-poin penting yang bakal disorot setelahnya.
Ada Kanao Tsuyuri yang masih berusaha menghadapi Douma seorang diri, Kokushibo yang mengomentari kekalahan Akaza dan menghancurkan pilar-pilar di sekelilingnya, hingga sosok Nakime yang menjadi dalang di balik Kastil Tak Terbatas.
Ending Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle part 1 memperlihatkan kematian Akaza sekaligus menghubungkan alur menuju film-film selanjutnya yang akan rilis pada waktu mendatang. Jadi, sudahkah kamu menonton movie ini?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku