Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Akhir riwayat Phoenix Man - One Punch Man
Akhir riwayat Phoenix Man (Dok. J.C Staff & tonarioyj.jp/One Punch Man)

Intinya sih...

  • Adaptasi episode 9 One Punch Man S3 mengambil versi retconned manga, membuat heboh para penggemar.

  • Akhir riwayat Phoenix Man dalam versi anime berbeda jauh dengan versi final manganya.

  • Saitama seharusnya mendapat spotlight lebih banyak dalam pertarungan Child Emperor vs Phoenix Man dalam versi final manganya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seperti yang kita tahu, seluruh adaptasi anime One Punch Man selalu mengambil versi buatan Murata. Namun masalahnya, mangaka satu ini kerap melakukan revisi saat arc Monster Association berjalan sehingga banyak versi retconned yang membuat sebagian canon ceritanya sudah tak berlaku lagi. Problem utamanya sendiri dimulai pada episode 9 di mana adaptasinya ternyata tak mengikuti versi final dari Murata.

Benarkah isi episode 9 One Punch Man S3 berbeda dengan versi akhir manganya? Begini penjelasannya

1. Diketahui kalau ternyata adaptasi episode 9 mengambil dari versi yang sudah diretcon manga One Punch Man

Phoenix Man yang masih hidup setelah terkena serangan pamungkas Child Emperor (Dok. tonarioyj.jp/One Punch Man)

Hal ini sempat membuat heboh para penggemar One Punch Man terutama bagi mereka yang membaca manganya dari awal.

Saat penayangan episode terbarunya, banyak yang sadar kalau jalan ceritanya tak lagi mengikuti versi final Murata yang jadi canon yang resmi karena ending pertarungan versi anime harusnya tak berakhir seperti ini.

Saat dilacak lagi dan dibandingkan, terungkap kalau memang jalan cerita pada episode animenya memang mengikuti versi retconned yaitu dari bab 98 (diketahui terjadi pergantian beberapa kali sampai versi ketiga diakui sebagai canon cerita), bab 99 (judul yang semula adalah "Take off" diganti menjadi "Heat Up" dan versi canon diambil dari versi ketiga juga), dan bab 100 yang diambil dari versi pertama (versi kedua menjadi canon resmi cerita)

2. Dalam adaptasi final manganya, akhir riwayat Phoenix Man versi final berbeda jauh dari di anime

Akhir riwayat Phoenix Man (Dok. J.C Staff & tonarioyj.jp/One Punch Man)

Selain jalan cerita dan juga urutan sekuen pertarungannya, hal yang membuat para penggemar sadar kalau adaptasi animenya malah mengikuti versi retconned yang tak lagi canon adalah akhir nasib Phoenix Man sendiri.

Dalam versi anime, Phoenix Man diperlihatkan kehilangan kekuatannya secara permanen karena Child Emperor merusak kostum burungnya hingga habis tak bersisa. Gara-gara itu, sumber kekuatan monster tersebut kini menghilang sehingga pria itu seperti terlihat kembali ke kondisi manusianya. Child Emperor mengkonfirmasi kalau monster itu tak akan bangkit dan berevolusi lagi seperti sebelumnya.

Masih belum jelas apakah ia sudah tewas atau belum mengingat penampakannya saat tak sadarkan diri lebih seperti orang pingsan ketimbang sudah mati.

Namun dalam versi final dari manga Murata, akhir riwayat Phoenix Man tak seperti itu.

Ia memang terkena robot serangga penggelitik seperti versi retconned namun tak sampai harus mengalami penyiksaan dari Child Emperor. Kostumnya meledak sendiri dan malah membalikkan proses evolusinya menjadi anak ayam yang lemah. Kondisi Child Emperor sendiri juga masih sadar namun kekuatannya benar-benar merosot parah sampai berada di bawah level ancaman Wolf.

Jauh setelah insiden Asosiasi Monster berakhir, ia sekarang berada di bawah pengawasan hero cilik tersebut.

3. Saitama sendiri harusnya mendapat spotlight karena lebih terlibat dalam pertarungan Child Emperor vs Phoenix Man dalam versi final manganya

Saitama bertemu Gale Wind dan Hellfire Flame (Dok. J.C Staff/One Punch Man S3)

Selain akhir riwayat Phoenix Man, diketahui kalau harusnya Saitama lebih banyak mendapat sorotan di episode terbarunya.

Dalam versi anime dan juga retconned, Saitama tak mendapat banyak perhatian. Ia cuma muncul sekilas saat melalui lorong yang mengalami kebocoran karena imbas pertarungan dari para hero lain dan kebetulan berjumpa dengan Gale Wind dan Hellfire Flame dalam kondisi telanjang bulat. Mereka sempat menyerang Saitama namun gagal karena memang levelnya tak sebanding dengan hero botak tersebut. Dari situlah, keduanya memilih mundur karena ingin fokus mengejar Flashy Flash.

Sedangkan dalam versi final manga, Saitama lebih banyak terlibat dalam pertarungan Child Emperor dan Phoenix Man seperti saat ia menjebol dunia spiritual Phoenix Man, melindungi Waganma dari serangan para zombie dan bahkan menghajar dua ninja tersebut yang akan menyerang Child Emperor terlebih dahulu. Ia bahkan diketahui sempat membunuh beberapa monster saat mengantar kedua bocah tersebut keluar dari medan pertarungan.

4. Mengingat apa yang terjadi di episode 9, dikhawatirkan jika hal itu terulang kembali pada bagian episode 10 yang membahas Sweet Mask

Sweet Mask saat pertemuan para hero (Dok. J.C Staff/One Punch Man S3)

Mengingat episode 9 saja terbilang cukup fatal karena mengambil versi retconned, dikhawatirkan kejadian serupa terjadi pada episode 10 mendatang.

Jika mengikuti alur manganya, harusnya ada dua hero yang disorot, yaitu Zombieman dan Sweet Mask. Zombieman tak begitu bermasalah karena bab 101 yang menyoroti dirinya tak mengalami proses revisi.

Yang jadi masalah adalah bagian yang membahas Sweet Mask. Pada saat momen pertarungannya melawan Do-S, ada perubahan yang terjadi tepatnya pada bagian nasib prajurit Narinki yang diperbudak Do-S di mana versi retconned memperlihatkan mereka tewas terbantai oleh Sweet Mask, sedangkan versi final, mereka berhasil selamat dan kembali sadar karena murid-murid Atomic Samurai sempat mengintervensi pertarungan Sweet Mask dan Do-S.

Itulah pembahasan soal episode 9 One Punch Man S3 yang terungkap mengadaptasi versi retconned dari manga buatan Murata.

Bagaimana pendapat kalian?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Editorial Team