Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Inuyashiki hadir dengan pendekatan tokoh yang benar-benar berbeda dari kebanyakan anime lainnya. Bayangkan saja, protagonis dimunculkan sebagai figur bapak-bapak paruh baya dengan kekuatan super. Apakah kualitas ceritanya sebagus konsep anti-mainstream yang diusung?
[duniaku_baca_juga]
Sinopsis
Anime yang diadaptasi dari manga karya Hiroya Oku ini bercerita tentang seorang pria paruh baya bernama Inuyashiki Ichiro. Ia divonis menderita kanker dan hidupnya hanya akan bertahan kurang dari setahun. Di tengah keputusasaannya, tiba-tiba ia mendapat kekuatan baru sebagai seorang cyborg dengan teknologi tingkat tinggi.
Dengan kekuatan barunya, sang protagonis memutuskan untuk menolong banyak orang dan menegakkan keadilan. Di saat yang sama, seorang pemuda bernama Shishigami Hiro juga mendapat kemampuan yang serupa. Namun, ia justru menggunakannya untuk membunuh semua orang demi kesenangan semata.
Tak pelak, sebuah pertarungan antar kebaikan dan kejahatan kembali meletus di antara mereka. Mampukah ia menghentikan Shishigami?
Plot yang Didominasi Antagonis
Meskipun judul animenya mengambi nama protagonis, alur ceritanya justru didominasi oleh tokoh antagonis. Bisa dibilang, jalan ceritanya lebih berfokus ke asal mula seseorang bisa menjadi jahat. Dari bagaimana Shishigami bisa menguasai kekuatannya dengan mudah sampai dia mengacaukan seluruh kota dengan membantai semua orang yang dianggap telah menyakiti hati ibunya.
Jatah protagonisnya sendiri bisa dibilang malah lebih sedikit. Jika kita lihat tiap episodenya, semua judul yang digunakan adalah nama-nama karakter yang lebih dekat ke antagonis daripada protagonis sendiri. Jadi bisa dibilang, plotnya sendiri menggunakan pendekatan dari sisi antagonis yang ironisnya memakai nama “pahlawan (Hiro)” .
Tentunya, penulis sedikit menyayangkan mengapa karakter sebagus Ichiro justru malah kalah dari segi jatah tampil. Padahal, ia sendiri juga memiliki banyak sisi lain yang bisa dieksplor sebagai seorang pahlawan. Pengalaman dalam mengendalikan kekuatannya justru menjadi bahan material cerita yang tentunya lebih bagus.
Penggalian Karakternya Lebih Intens dan Manusiawi
Di sini, kita seolah dihadapkan pada dua pilihan sulit: apakah kita lebih baik menjadi pahlawan tanpa tanda kehormatan atau menjadi penjahat yang membantai orang-orang berhati busuk? Semua yang dilakukan baik protagonis maupun antagonis sama-sama memiliki dasar tersendiri.
[duniaku_adsense]
Dari anime inilah, kita juga mengetahui bahwa sebenarnya masyarakat bisa menjadi penjahat sesungguhnya dalam cerita ini. Kita akan dibuat kagum dengan alasan sang protagonis membiarkan para yakuza tetap hidup dengan kondisi buta dan lumpuh sebagai bentuk hukuman mereka.
Kita juga bisa memaklumi alasan antagonis membantai semua warganet karena kelakuan mereka yang membuat ibu tercintanya bunuh diri. Di situlah letak keunikannya, kita tak hanya bersimpati pada protagonis, tapi juga pada antagonis.
Grafis 3D seolah menjadi kutukan bagi setiap anime yang sudah identik dengan 2D. Benarkah campuran 3D dan 2D membuatnya terlihat jelek? Klik halaman selanjutnya!
Kualitas Grafis Rapi dan Efek Suara yang Memukau
Teknologi 3D sering kali menjadi momok bagi para pecinta anime yang lebih suka dengan grafis ala 2D. Mungkin kalian masih ingat manga epik Berserk harus bernasib sial gara-gara adaptasi animenya agak mengecewakan akibat tampilan grafis 3Dnya yang kaku.
Untungnya, efek 3D anime satu ini jauh lebih baik daripada Berserk. Biasanya efek seperti ini hanya muncul secara konsisten pada adegan pertarungan atau saat salah satu tokoh utama menggunakan kekuatan cyborg-nya.
Untuk tata suara, hanya ada satu kata yang pas: MANTAP! Soundtrack yang digunakan dalam setiap adegan benar-benar memacu adrenalin dan membuat penonton seolah larut dalam suasana kelam yang dialami setiap tokohnya.
Perasaan penulis sendiri teraduk-aduk saat lagu “Ai wo Oshiete Kureta Kimi e” diputar menjelang kematian protagonis terbaik sepanjang sejarah.
Morale Value yang Bagus dengan Balutan Tragedi Berdarah
Di tengah banyaknya anime yang menawarkan fan service, anime produksi studio Mappa hadir sebagai oasis bagi para pecinta genre superhero selain Boku no Hero Academia. Namun, yang membuatnya berbeda dengan yang lain justru bagaimana kita bisa bersimpati pada tokoh antagonis yang masih menyimpan sisi kemanusiaanya.
Dari situ kita bisa mengetahui bahwa pahlawan ditentukan dari rasa keadilannya dan caranya menyikapi dunia. Ia bisa memaafkan penjahat tapi tak bisa mengampuni kejahatan itu sendiri. Anime ini sebenarnya akan menjadi tontonan bagus untuk anak-anak seandainya tak ada konten-konten dewasa yang bersifat eksplisit seperti kekerasan.
Akan tetapi, di samping kelebihannya, Inuyashiki juga memiliki kekurangan. Apa saja nilai-nilai minus yang terdapat di dalamnya? Klik halaman selanjutnya!
Penutupan yang Tergesa-gesa
Sayangnya, eksekusi cerita klimaks yang harusnya momen terepik justru dilakukan secara tergesa-gesa. Meskipun adegan klimaksnya mampu membuat air mata keluar, sayangnya proses kejadiannya sendiri tak semulus yang dibayangkan penonton sebelumnya. Faktor jatah episode yang terlalu sedikit ini yang membuat akhir ceritanya terkesan ngebut.
Bandingkan saja dengan versi manganya, feel-nya justru terasa lebih terasa karena pemaparan setiap adegannya begitu pelan dan lembut. Hal itulah yang gagal dirasakan penonton karena faktor “adegan ngebut” di saat terakhir.
Jika kalian gagal mendapatkan feel tersebut, penulis sarankan lebih baik baca sendiri chapter terakhirnya sambil mendengarkan lagu penutup animenya.
Lagu Pembuka dan Penutup yang Heroik
Penulis juga bisa merasakan emosi yang mendalam setiap lagu “Ai wo Oshiete Kureta Kimi e” mengalun di akhir episodenya. Sensasi romantisnya mampu merogoh sampai ke lubuk hati yang terdalam. Benar-benar cocok dengan anime bertipe sad ending seperti ini.
Kesimpulan : Ratatatatatatatatataaa! Bang!
Tak salah lagi, Inuyashiki merupakan salah anime underrated yang patut kalian tonton. Pendekatan ceritanya yang anti-mainstream dan pendalaman karakter yang tak memihak satu sisi saja membuatnya berbeda dengan anime lain.
Lalu, musik yang memanjakan telinga, kualitas grafis yang konsisten serta penutupan yang emosional meskipun sedikit tergesa-gesa membuat anime ini layak menjadi tontonan yang menghibur dan berbobot.
Di sini, kita belajar mengenal makna seorang pahlawan secara mendalam. Untuk apa manusia dilahirkan? Untuk apa kita harus berbuat baik kepada sesama? Semuanya terjelaskan di dalam anime ini.
Nilai plus lainnya juga terletak dari isu-isu yang dimasukkan ke dalam ceritanya. Isu pem-bully-an baik di dunia nyata maupun dunia maya dihadirkan secara eksplisit seolah mengingatkan kita bahwa karma akan selalu ada bagi setiap pembully di manapun ia berada.
Itulah ulasan dari anime Inuyashiki. Bagaimana pendapatmu tentang anime ini?
Diedit oleh Snow