Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang kita tahu, Suguru Geto dan Kenjaku adalah dua sosok yang berbeda meski memakai tubuh yang sama. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah perbedan yang mereka miliki seperti perubahan perilaku dan tanda fisik.
Apa saja perbedaa Geto sebelum dan sesudah dibajak Kenjaku? Berikut daftarnya!
Baca Juga: Teori: Bisakah Kenjaku Kalahkan Sukuna Jujutsu Kaisen?
1. Geto tak punya bekas luka jahit di kepala semasa hidupnya, ia baru memilikinya saat dibajak Kenjaku
Salah perbedaan paling mendasar antara Geto yang masih hidup dengan yang sudah dikuasai Kenjaku ada pada bagian kepalanya.
Saat masih hidup, Geto tak punya bekas luka apapun seperti yang terdapat di gambar.
Sedangkan pada Geto yang sudah dikuasai Kenjaku, bagian kepalanya memiliki semacam bekas jahitan. Nah, hal itu diperkuat pada satu momen di mana kutukan itu bisa melepas bagian atas kepala wadahnya layaknya helm.
2. Geto hanya bisa menguasai teknik manipulasi kutukan, ia baru menguasai beberapa teknik kutukan sekaligus setelah dikuasai Kenjaku
Semasa hidupnya, Geto sendiri sudah mengincar Rika karena potensi ratu kutukan tersebut yang sangat luar biasa.
Bayangkan saja, Rika bisa membuat Yuta meniru hampir semua teknik kutukan yang dilihatnya, seperti milik Inumaki. Kekuatan itu tentu menggoda Geto yang memang ahli manipulator roh terkutuk.
Harapan Geto sendiri ironisnya baru terkabul setelah tubuhnya dikuasai Kenjaku.
Setelah dikuasai otak kutukan tersebut, Geto bisa menguasai berbagai teknik seperti Idle Transiguration dan anti-gravitasi.
3. Geto lebih jago dalam merancang strategi setelah dikuasai Kenjaku ketimbang saat ia masih hidup
Meski tergolong pribadi yang pintar, Geto sendiri masih kurang jago dalam merancang strategi. Hal itu dibuktikan dari kekalahannya dari Yuta dan Gojo dalam upaya merebut Rika.
Nah, keterampilan meracik strategi tersebut baru meningkat setelah Kenjaku mengambil alih.
Ia mampu merancang rencana dan berbagai strategi yang tetap memberinya keuntungan meski terlihat gagal sekalipun.
Dan benar saja, upaya Kenjaku sendiri berhasil setelah ia sukses menyegel Gojo Satoru dalam Prison Realms.
4. Geto begitu membenci para manusia biasa, sedangkan Kenjaku tipe orang yang tak pilih-pilih dalam membuat sekutu selama bisa digunakan
Selain tanda fisik dan ciri khas kekuatan, Geto juga memiliki perbedaan sebelum dan sesudah dikuasai Kenjaku.
Saat ia masih hidup, Geto diketahui merupakan tipe orang yang tak menyukai manusia yang tak bisa menggunakan teknik kutukan. Di sisi lain, ia justru begitu peduli pada para penyihir yang jadi bawahannya.
Setelah dikuasai Kenjaku, Geto mulai tak pilih-pilih sekutu. Selain para roh kutukan seperti Mahito dan Hanami, ia juga memperkerjakan manusia Shigemo dan Juzo.
Masalahnya, Kenjaku juga tak begitu peduli jika rekan-rekannya kalah. Hal itu terjadi pada Mahito yang ujung-ujungnya malah ditelan ketimbang diselamatkan usai dijatuhkan Yuji.
5. Geto yang asli terkesan begitu serius akan tujuannya, namun saat dikuasai Kenjaku, ia terkesan lebih santai dan dan tak sungkan bermain dengan bawahannya
Saat masih hidup, Geto begitu serius akan imagenya sebagai pemimpin sekte. Ia bertingkah laku sebagai seorang terhormat meski memendam perasaan jengkel setiap melihat manusia biasa.
Hal itu dilakukan karena ia memang begitu serius akan tujuannya untuk mengangkat derajat para penyihir sebagai ras yang superior.
Namun setelah dikuasai Kenjaku, Geto mulai berubah sifatnya.
Jika awalnya ia begitu serius sampai lupa bersantai, sekarang Geto yang dikuasai Kenjaku tak segan melakukan aktivitas hiburan seperti main monopoli, sepak bola atau berjemur di pantai domain milik Dagon bersama rekan-rekannya.
Meski terkesan sering main-main, Kenjaku tetap tak lupa melaksanakan semua rencana demi memenuhi agenda pribadinya tersebut.
6. Tujuan Geto yang awalnya mengangkat derajat penyihir berubah ketika dikuasai Kenjaku menjadi mengevolusikan umat manusia dengan energi kutukan
Meski terlihat hampir sama, namun ada perbedaan di antara tujuan Geto sebelum dan sesudah dikuasai Kenjaku.
Saat masih hidup, Geto ingin semua penyihir meraih derajat yang lebih tinggi daripada manusia biasa. Oleh karena itu, ia tak segan melakukan invasi ke kota demi memusnahkan manusia biasa yang dianggapnya sederajat dengan primata.
Sedangkan Kenjaku berpikir sebaliknya. Ia malah ingin mengevolusikan seluruh umat manusia ke tahap selanjutnya dalam bentuk eksperimen tak beretika. Salah satu contohnya adalah dengan mengadakan Culling Game.
itulah daftar perbedaan Geto saat masih hidup dan setelah dikuasai Kenjaku.
Bagaimana pendapat kalian?
Diterbitkan pertama 25 Februari 2023, diterbitkan kembali 8 Januari 2024.
Baca Juga: Teori: Kenapa Gojo Satoru Yakin Bisa Kalahkan Sukuna Jujutsu Kaisen?