Dalam cerita Record of Ragnarok, Thor adalah anak dari Odin dan juga perwakilan para dewa dalam ronde pertama turnamen Ragnarok. Ia sendiri dianggap merupakan jawara terkuat dari mitologi Norse.
Apa saja fakta menarik dari dewa petir satu ini? Simak pembahasannya berikut ini!
Tidak seperti kebanyakan dewa yang kerap sesumbar dan banyak omong jika membicarakan umat manusia, Thor tergolong tak banyak bicara jika tak ada hal penting.
Ia lebih suka memasang wajah dinginnya sebagai topeng yang menutupi sisi maniaknya terhadap pertempuran. Hal itu terus dilakukan bahkan di depan para dewa sendiri.
Hanya pada saat bertemu dengan lawan yang pantas sajalah, Thor baru membuka topengnya tersebut.
Ia bahkan merasa senang dan tertawa jika ada musuh yang bisa memberikan keseruan dalam pertarungan mereka seperti Lu Bu.
Ada alasan mengapa Thor sering dianggap sebagai jawara terkuat.
Hal itu berkaitan dengan perang Asgard dengan para Jotnar yang ingin menginvasi tanah para dewa tersebut. Pada saat itu, pasukan dewa Norse sempat dibuat kocar-kacir karena tak terbiasa menghadapi peperangan.
Para dewa Norse bahkan sampai harus berlindung di dalam bangunan. Di saat itulah, ada satu sosok dewa yang memilih keluar menghadapi para Jotnar, yaitu Thor sendiri.
Dan hasilnya, semua Jotnar pun berhasil dibantainya seorang diri dengan mudah.
Saking mudahnya, Thor sendiri menganggap pembantaian tadi masih terasa membosankan.
Sama seperti Lu Bu, Thor seolah sudah ditakdirkan memiliki kesamaan dengan lawan tangguhnya tersebut.
Thor dan Lubu sama-sama mencintai pertarungan sejak mereka dilahirkan. Tidak hanya itu, keduanya juga tak menyukai banyak trik atau tipu muslihat dan lebih memilih jalan kekerasan sebagai solusinya.
Selain itu, mereka juga sama-sama pernah dihinggapi rasa bosan akibat belum menemui lawan yang bisa memberikan pertarungan yang menarik.
Thor dan Lu Bu juga sama-sama memiliki jiwa ksatria yang tulus dan saling menghormati satu sama lain dengan cara mereka sendiri.
Dan benar saja, beberapa kesamaan tersebut membuat takdir mempertemukan mereka dalam turnamen maut Ragnarok.
Ada sedikit perbedaan dalam versi manga dan anime ketika Thor memasuki arena pertarungan.
Dalam versi manganya, Thor diperlihatkan memasuki arena dengan cara biasa di mana ada adegan dewa tersebut berjalan kaki melewati pintu ke tempat pertarungannya.
Sedangkan dalam versi animenya, Thor berteleportasi langsung ke dalam tempat duel tersebut, lengkap dengan singgasananya.
Kemampuan satu ini pun langsung diakui secara resmi dalam cerita Record of Ragnarok. Hanya saja, sejauh ini belum diketahui sampai batas mana Thor bisa menggunakan teknik satu ini.
Sesuai dalam legendanya, Thor mampu menggunakan elemen petir untuk meningkatkan daya serangannya. Ia sendiri sempat menggunakan teknik tersebut saat menyerang Lu Bu.
Namun, kekuatan terbesar Thor justru terletak dalam kemampuan menggunakan senjatanya. Ayunannya konon mampu menghancurkan setiap senjata yang tak mampu mengimbangi kekuatan dewa tersebut.
Oleh karena itu, Zeus pun sempat memberitahu bahwa mengapa Thor mengenakan sarung tangan Járngreipr agar Mjornir tak hancur saat diayunkan sebelum ia benar-benar bangkit.
Thor sendiri baru mau melepaskan sarung tangannya tersebut jika palu kesayangannya benar-benar bangun dari tidurnya.
Seperti yang kita tahu, Thor jarang berbicara apalagi tersenyum di kesehariannya. Namun semuanya berubah saat ia bertemu dengan Lu Bu.
Selama mereka bertarung, Thor baru merasakan kebahagiaan dari lubuh hatinya karena berhasil menemukan lawan tangguh yang bisa mengusir rasa bosan dari dalam hatinya.
Ia bahkan tak lagi meremehkan manusia sejak saat itu dan menganggapnya sebagai ksatria sejati.
Hal itu terlihat dari momen terakhir saat Thor menghabisi pasukan Lu Bu atas nama sang prajurit tangguh tersebut.
Itulah fakta-fakta menarik dari sang dewa petir, Thor dari Record of Ragnarok. Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!