Setelah kematian Soul King, seluruh dimensi mulai terancam runtuh. Di saat yang sama, semua Shinigami termasuk Urahara belum menemukan cara mencegah kehancuran dunia. Di tengah kebuntuan tersebut, akhirnya Ukitake maju untuk mengorbankan dirinya.
Apa saja hal menarik yang terjadi di episode 3 Bleach: Thousand-Year Blood War Part 3?
Saat dunia mulai hancur, Ukitake akhirnya maju untuk menggantikan tempat Soul King.
Ia pun akhirnya mulai melakukan Kamikake untuk memanifestasikan Mimihagi dengan bayaran seluruh organ tubuhnya.
Pada saat itulah, Ukitake mulai mengingat masa lalunya saat ia meregang nyawa akibat penyakit paru-paru yang dideritanya sampai-sampai kedua orang tuanya berdoa memohon kesembuhan pada Mimihagi.
Yah, kejadian itulah yang kemudian mempertemukan Ukitake dengan Mimihagi yang kemudian menghentikan efek penyakitknya sehingga membuatnya berhasil hidup sampai sekarang.
Selain pertemuan dengan Mimihagi, Ukitake juga seolah kembali mengingat masa-masa indahnya dengan sahabat dekatnya, Kyoraku.
Mereka pertama kali terlihat pada saat duel sparring yang saat itu diawasi oleh Yamamoto, Unohana, dan Sasakibe. Pertarungannya sendiri berakhir seri namun Kyoraku terlihat lebih dominan karena lawannya sendiri terganggu oleh penyakitnya.
Dari situlah, mereka pun menjalin persahabatan sampai-sampai Ukitake memberitahu rahasia soal Mimihagi pada Kyoraku yang rupanya sudah tahu kalau itu adalah tangan milik Soul King yang jatuh ke Soul Society.
Pada momen duka atas kematian Yamamoto, Kyoraku sempat meminta Unohana dan Ukitake keluar karena ia ingin menghabiskan waktu sendirian bersama peninggalan sisa-sisa pedang mendiang gurunya.
Mereka sendiri tak banyak berbincang, masing-masing hanya mengucap satu kalimat sebelum keduanya terjun ke peran masing-masing dalam pertempuran.
Yah, baik Unohana maupun Ukitake tampaknya sudah tahu kalau ini akan jadi momen pertemuan terakhir dalam hidup mereka.
Seiring lantunan mantera yang dibacakan Ukitake, kekuatan Mimihagi bermanifestasi semakin jelas mewujud bayangan hitam raksasa berbentuk tangan dengan satu mata di area punggung tangan.
Sesuai perkataan Ukitake, bayangan hitam besar itu langsung melesat ke langit tempat pertarungan Ichigo dan kawan-kawan melawan Yhwach.
Benar saja, begitu Mimihagi kontak dengan jasad Soul King, gempa yang sedari tadi terus berguncang akhirnya berhenti.
Masalahnya, metode itu tak akan berlangsung selamanya. Menurut pengamatan Sui-Feng, stabilitas yang dibuat Mimihagi hanya akan bertahan selama hidup Ukitake belum terakhir.
Bukan cuma Ukitake saja yang berjuang, sahabatnya juga ternyata punya pertarungannya sendiri.
Yah, di saat kawannya berkorban demi Soul Society, Kyoraku punya metodenya sendiri untuk melindungi dunia spiritual tersebut: merekrut Aizen ke sisinya.
Ia sendiri hanya diijinkan untuk melepaskan tiga segel Aizen dengan bayaran satu kunci harus ditanam di jantung komandan kapten tersebut. Hal itu dilakukan agar jika Kyoraku ternyata dibunuh dalam prosesnya, penjara Muke akan terkunci untuk selamanya.
Ada satu hal menarik saat Aizen akan dibawa keluar penjara. Saat salah satu petugas berusaha mengikatnya, semua jarinya tiba-tiba terputus saat akan menyentuh penjahat tersebut.
Aizen sendiri mengatakan kalau metode penahanannya tak menghilangkan Reiatsu miliknya namun hanya menahannya di dekat tubuhnay saja. Dengan kata lain, jika ada yag nekat menyentuhnya, maka hal yang terjadi pada petugas tersebut akan terulang kembali.
Nah, pada saat Kyoraku mengatakan bahwa mereka punya minat yang sama, Aizen seolah menunjukkan reaksi positif yang menandakan bahwa ia akan ikut terjun dalam pertempuran tersebut.
Itulah daftar hal menarik yang terjadi selama momen detik-detik kehancuran Soul Society di Bleach: Thousand-Year Blood War Part 3.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku