Screenshot aplikasi TJ: Transjakarta. Screenshot diambil Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah, Dok. PT Transportasi Jakarta)
Salah satu fitur utama aplikasi TJ: Transjakarta adalah kemampuannya melacak posisi bus Transjakarta di sekitarmu.
Fitur ini sangat berguna, terutama jika bus yang kamu tunggu termasuk yang jarang lewat.
Contoh kasus: Di depan kantor IDN, ada Halte Denpasar. Bus yang paling sering melewati halte ini adalah bus koridor 9.
Namun, saya lebih sering membutuhkan bus 6M menuju Stasiun Manggarai karena ingin melanjutkan perjalanan dengan Commuter Line. Masalahnya, frekuensi bus 6M ini memang lebih jarang dibandingkan dengan bus koridor 9.
Dengan aplikasi TJ: Transjakarta, saya bisa memeriksa posisi bus 6M saat masih di kantor. Ketika jaraknya sudah relatif dekat dengan Denpasar barulah saya berjalan ke sana agar tidak perlu menunggu terlalu lama di halte.
Fitur pelacakan ini juga sangat membantu jika kamu menunggu bus non-BRT seperti 9D, yang berhenti di pinggir jalan, bukan di halte.
Kasusnya begini: bus 9D kadang kala isinya lebih longgar jika ingin menuju Pancoran pada jam pulang kantor dari kantor IDN dibandingkan dengan bus 9, 9A, atau 9C. Tapi, sementara bus 9, 9A, dan 9C berhenti di Halte Denpasar, bus 9D di area situ berhenti di pinggir jalan.
Bayangkan situasi di mana kamu sudah naik JPO ke Halte Denpasar, lalu tiba-tiba bus 9D muncul. Busnya lebih lowong dari 9, 9A, dan 9C, tapi kamu tidak bisa naik karena kamu sudah telanjur di Halte Denpasar untuk BRT.
Kemungkinan situasi lain adalah kamu sengaja mengincar 9D. Tapi karena kamu tidak tahu posisinya di mana, kamu jadi menunggu lama.
Dengan kemampuan melacak posisi bus melalui aplikasi ini, situasi semacam itu bisa dihindari.