Serangan siber di Indonesia terus meningkat. Di Indonesia sendiri, menurut OJK, tercatat pada tahun 2020 dan 2021, kerugian akibat serangan siber pada sektor perbankan telah mencapai 246 miliar Rupiah. Tercatat bahwa terdapat 190 juta serangan siber dari bulan Januari sampai Agustus 2020, yang berarti empat kali lebih banyak dibandingkan serangan di tahun 2019 yaitu 39 juta.
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu perusahaan cyber-security terkemuka di Indonesia, Protergo, hadir menjadi solusi. Didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok pengusaha teknologi seperti Otto Toto Sugiri dan Marco Cioffi, ahli di bidang cyber-security dengan latar belakang pendidikan di MIT, Protergo kini telah memiliki lebih dari 60 klien dari berbagai sektor seperti ekonomi, perbankan, asuransi, finansial, telekomunikasi, e-commerce, dan retail.
