Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada akhir Oktober 2019 lalu, Alcatel-Lucent Enterprise mengadakan event ALE Geek Battle, kompetisi programming berbasis platform Rainbow ALE. Bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan Dicoding, ALE Geek Battle diikuti oleh 4,122 peserta, melebihi dari target 1,500 peserta.
Setelah melalui proses penjurian, akhirnya terpilih 203 peserta yang berhak melanjutkan ke babak selanjuntya: kelas Programming Expert.
Baca Juga: Dukung Industri Lokal, Hago Beri Penghargaan Jawara Game Indonesia!
1. Bersaing untuk menuju babak final
Dalam kelas Programming Expert, peserta akan mendapatkan arahan lebih lanjut untuk memantapkan aplikasi mereka. Kemudian dari 203 peserta tersebut akan disaring lagi menjadi 30 peserta terbaik yang akan bertarung di babak final pada tanggal 2-28 Februari 2020. Pemenang akan diumumkan tanggal 19 Maret 2020 dan tiga orang berhak mendapatkan kontrak kerja bersama ALE dengan nilai mencapai Rp. 100 juta.
Para juri yang akan terlibat dalam ALE Geek Battle adalah Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia; Novse Hardiman, Communication Pre-Sales Manager ALE SEA; Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., PhD., Dosen dan Pakar IT; Aditya Satrya, Kepala Pengembangan IT Pusat Layanan Digital Jawa Barat; Ibnu Sina Wardy, Founder GITS Indonesia; Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia; serta Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.
2. Antusiasme untuk belajar
"Melalui ALE Geek Battle, Alcatel-Lucent Enterprise berusaha ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital dengan memberikan kesempatan kepada semua pekerja Indonesia di usia produktif untuk memiliki kemampuan digital dengan mengikuti kelas Android Pemula secara gratis,” jelas Adios Purnama, Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia. Menurutnya, antusiasme para programmer Indonesia sangat besar, apalagi melihat jumlah pesertanya yang melebihi estimasi.
“Antusiasme peserta ALE Geek Battle menjadi salah satu indikasi hausnya para developer di Indonesia untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan yang mampu meningkatkan keahlian khususnya di era industri 4.0 ini di mana berbagai industri kian beralih menuju otomasi,” ungkap CEO Dicoding Narenda Wicaksono.
“Untuk itu, penguasaan keahlian yang tepat oleh talenta-talenta muda di bidang IT menjadi sebuah keharusan. Keahlian di bidang programming terbukti menjadi salah satu nilai jual tinggi bagi SDM. Oleh karena itulah kami fokus dan berkomitmen dalam memberikan pelatihan kepada generasi muda yang tertarik dengan dunia programming,” lanjutnya.