TUTUP

Spesifikasi Android Nokia D1C Terungkap, Ternyata Hanya Selevel Xiaomi Redmi 3S!

Bakal dijual awal 2017 mendatang, Android Nokia D1C bakal menjadi pilihan menarik di kelas menengah. Tinggal harganya saja, apakah juga akan semurah Xiaomi Redmi 3?

Android-Nokia-1 [read_more id="264737"] Mungkin sebagian dari kalian sudah melupakan nama Nokia, dan menganggapnya sebagai legenda. Bahkan, kisah perjalanan vendor ponsel asal Finlandia ini bisa diwujudkan dalam sebuah cerita dongeng lho, walaupun endingnya menyedihkan. Salah satu sebabnya, mereka tidak cepat beradaptasi seperti produsen ponsel lainnya yang saat itu segera berpindah ke platform yang lebih populer, Android. Namun jika ada kutipan yang menyebutkan, jika endingnya menyedihkan, maka itu bukanlah akhir dari segalanya, sepertinya ada benarnya juga. Meskipun divisi ponsel Nokia Jika dua kelas premium tersebut pasti akan cukup tinggi harganya, Nokia juga dirumorkan akan menyediakan versi yang terjangkau. Menurut data benchmark Geekbench, salah satu Android Nokia ini disebut dengan kode Nokia D1C. Untuk yang satu ini, sepertinya mewakili satu seri yang akan mereka tempatkan ke kelas menengah, karena hanya menggunakan chipset Qualcomm MSM8937 dengan prosesor octa-core 64-bit Snapdragon 430 yang kecepatan maksimalnya 1.4 GHz. Chipset ini dilengkapi dengan GPU Adreno 505 dan memory 3GB RAM. Konfigurasi mesin yang sama kalian temukan dalam salah satu Android terlarisnya Xiaomi saat ini, Xiaomi Redmi 3X dan Redmi 3S. GPU Adreno 505 yang digunakannya terbukti bisa diandalkan dalam menangani game-game 3D yang berat. [read_more id="221932"] Berlanjut kemarin, muncul lagi data baru dari benchmark AnTuTu, yang menampilkan beberapa data spesifikasi Android Nokia lainnya. Nokia D1C ini ternyata menggunakan layar dengan resolusi Full HD, kemudian ada kamera utama 13MP dan kamera sekunder 8MP. Storage-nya 32G, jadi cukup lega untuk kebutuhan install software Android yang dewasa ini makin besar saja ukurannya. Seperti ini perkiraan desain Nokia D1C nantinya...[/caption] Sebelumnya Nokia dikenal sebagai penguasa pasar ponsel dunia. Di masa kejayaannya, mereka mereka memiliki hampir semua lini ponsel. Mulai dari feature phone berlayar hitam dan putih, hingga yang berwarna, dan yang terfokus pada kemampuan kamera. Kami yakin pasti banyak yang memiliki kenangan dengan banyak inovasi mereka, seperti Nokia 3250 dengan keypad-nya yang bisa diputar dan speaker yang keras, smartphone fokus game seperti N-Gage dan N-Gage QD, atau N-Series yang menjalankan Symbian OS dan juga menjual keunggulan fitur kameranya, sampai yang ikonik dan tak tergantikan hingga saat ini, seri Nokia Communicator. [read_more id="146202"] Sayangnya, seperti yang kami jelaskan di awal, mereka mulai goyah ketika OS lawan bermunculan. Google dengan Android dan Apple dengan iOS-nya berhasil mencuri sebagian besar "kue" yang sudah lama dikuasai Nokia. Mereka sempat melawan dengan Meego OS, dan kemudian beralih fokus ke Windows Phone di bawah kendali Stephen Elop (pihak yang kemudian banyak dituduh sebagai dalang kehancuran Nokia). Dalam kondisi terpuruk, Microsoft mengakuisisi divisi ponsel Nokia tahun 2014 agar terfokus membuat smartphone Windows Phone. Sayangnya, walaupun sudah cukup berusaha, dan didukung dengan hardware yang mumpuni, Microsoft tidak mampu membuat Windows Phone bersaing dengan kompetitornya. Bagian persetujuan akuisis dengan Microsoft, vendor Finlandia ini tidak boleh memproduksi smartphone dengan merk Nokia hingga kuartal keempat 2016. Dan kini batasan waktu tersebut hampir usai. Nokia juga sudah menandatangani persetujuan dengan HMD Global untuk memproduksi smartphone dan tablet dalam rentang waktu yang panjang, sampai sepuluh tahun! Persetujuan dengan nilai sekitar Rp4.5 trilyun ini memberi hak kepada HMD menggunakan merk Nokia, dan membayar royalti kepada mereka dari setiap penjualan smartphone Nokia. Perjanjian tersebut juga mencakup hak atas merk dan kekayaan intelektual. Microsoft-Nokia-3 Pengguna setia Nokia selalu menunggu vendor ini untuk beralih ke OS Android, yang mana, sepertinya belum terjadi hingga saat ini. Setelah akuisisi Microsoft, Nokia memang merilis beberapa smartphone entry-level dengan label Nokia X-series. Smartphone ini menjalankan varian Android OS dengan layanan Microsoft terinstall, seperti Skype dan OneDrive. Sayangnya, hardware yang rendah dan dukungan update yang kurang membuat pasar pun juga akhirnya kecewa. Dengan rencana hadirnya tiga smartphone baru Nokia, termasuk Nokia D1C yang baru terungkap spesifikasinya, bisa menjadi saat penentuan vendor legendaris ini untuk kembali. Mereka masih memiliki penggemar yang sangat loyal, dan pengguna ponsel lama juga masih susah berpaling dari merk Nokia. Tinggal seperti apa konfigurasi hardware-nya, fitur unggulannya, dan yang terpenting, harganya... Apakah kalian masih antusias menunggu smartphone Android dari Nokia?