OS X Mountain Lion, Ketika Desktop Ingin Menjadi Smartphone
Tanggal 16 Februari lalu menjadi hari spesial bagi pengguna Apple, terutama Mac OS X, karena Apple pertama kali mengkonfirmasikan update baru untuk OS X yang bakal disebut sebagai Mountain Lion, melalui sebuah developer preview. Apa yang membuatnya spesial adalah banyak aplikasi dan fiturnya mengacu pada iOS yang mobile.
Tanggal 16 Februari 2012 menjadi hari spesial bagi pengguna Apple, terutama Mac OS X, karena Apple pertama kali mengkonfirmasikan update baru untuk OS X yang bakal disebut sebagai Mountain Lion, melalui sebuah developer preview. Sebagai versi 10.8, OS X Mountain Lion ini menjadi major release kesembilan dari jajaran seri Mac OS X Apple, dan dijadwalkan bisa mulai di-download melalui Mac App Store musim panas 2012 ini -- perkiraan harganya sama dengan Lion, yaitu US $29.99. Apa yang membuatnya spesial adalah banyak aplikasi dan fiturnya mengacu pada iOS, dan beberapa sudah dikenalkan ke Mac melalui OS X Lion, seperti iCloud. Namun meskipun banyak fiturnya berbasis iOS, di sini Apple menyebutnya dengan istilah lain. Misalnya, untuk iCal kamu bakal menemukannya sebagai Calendar. Seperti Leopard dan Snow Leopard, Mountain Lion lebih tepat menjadi sekadar perbaikan dari Lion, bukanya OS baru. Namun Apple sepertinya mencoba mengikuti langkah yang diambil pesaingnya, seperti Microsoft yang bakal lebih membuat Windows 8 lebih mobile dan memperdalam integrasi dengan Windows Phone, atau Google yang juga berniat men-dual boot-kan Android dengan Chrome OS. Melalui banyak fitur iOS dalam Mountain Lion, jelas Apple mencoba menyatukan platform desktop dan smartphone mereka, dan mempermudah kita jika ingin berbagi content melalui sinkronisasi -- ya ya, fitur seperti itu sudah kita temui melalui Windows Phone dan Android bertahun-tahun lalu. Langkah yang bagus memasukkan fungsi mobile ke desktop, meskipun kami yakin justru lebih banyak yang berharap Apple menyuntikkan fitur desktop ke mobile, namun mereka malah melakukan yang sebaliknya. Secara singkat, berikut ini fitur yang ditawarkan Mountain Lion, seperti yang diungkapkan dalam website Apple :
Integrasi yang mendalam dengan online storage berbasis cloud computing, iCloud, dimana nantinya kamu dapati opsi Open dan Save pada antar muka barunya.
Sinkronisasi otomatis document dalam iWork melalui iCloud
Apa fitur, Messages, merupakan multi-protocol instant messaging dan texting client (menggantikan iChat), serta juga mendukung layanan iMessage.
Reminders, aplikasi to-do list, yang juga kamu temukan melalui iOS, dan satu ini terpisah dari iCal.
Notes, juga fitur yang kamu temui di iOS serta terpisah dari Mail
Versi desktop dari Notification Center pada iOS, dimana semua notification menyatu
Share Sheets, merupakan tombol "Share" dan dialog box dalam Safari, serta kamu temukan di aplikasi lain. Mempermudah untuk men-share content
Game Center
AirPlay Mirroring, semacam remote broadcast dari OS X ke Apple TV melalui AirPlay
Gatekeeper, fitur keamanan baru atau anti-malware, dikembangkan berbasis digital signature dan Mac App Store
Integrasi dengan Twitter
Dan berikut kami jabarkan fitur-fitur menariknya, yang merupakan bagian dari iOS dan kini terlihat makin dewasa dalam Mountain Lion. Pertama Notification Center. Dalam iOS, Notification Center menjadi tempat dimana kamu mencari semua notification – mulai tweet, message, email, hingga app notification, yang begitu mudahnya diakses dari semua interface iOS. Dan kini Notification Center menyeberang ke Mountain Lion, bisa kamu dapati di sisi kanan homescreen, dan bisa mudah kamu singkirkan dengan hanya sapuan dua jari melalui clickpad Mac, atau disediakan tombol khusus pada Mac lainnya. Saat kamu memanggil Notification Center tersebut, maka antar muka berpindah ke main screen dibarengi dengan munculnya Notification Center, yang sekilas juga mirip dengan tampilan pada iOS. Awalnya nanti fitur sapuan Notification Center ini hanya bekerja untuk aplikasi standar Apple saja, namun begitu API (application programming interface) disebarkan, developer bisa menerapkannya pada aplikasi lainnya.
Kemudian ada iMessage, yang gampangnya menjadi sebuah BBM bagi pengguna Apple. Dan seperti iMessage dalam iOS, memungkinkanmu mengirim pesan tak terbatas (foto, video, dokumen, contact, dan bahkan group message) pada semua pengguna Mac, iPhone, iPad, atau iPod touch yang sudah menjalankan iOS 5. Fitur baru ini menggantikan iChat dan bisa bekerja untuk semua pengguna Apple yang juga memanfaatkan fitur tersebut. Bukan sekadar iChat, karena di sini kamu masih temukan antar muka lamanya, namun lebih terfokus sebagai dashboard untuk semua message -- termasuk iMessages dan pesan IM (Instant Messaging). Apple sendiri mengklaim sudah ada 100 juta pengguna iMessage dan tercatat 26 milyar iMessages dikirimkan semenjak dibuka layanannya bersamaan dengan peluncuran iOS 5 Oktober 2011 lalu. Pembaruan terbaik di sini adalah delivery dan read receipt. Dan melalui Mac, makin mudah melakukan "drag and drop" baik foto/video untuk dikirim ke pengguna iMessage di iOS. Integrasi lainnya, kamu juga bisa melakukan FaceTime langsung dari dalam aplikasi. Protokol IM menjadi satu di sini, mulai AIM, Google Talk, Jabber, dan Yahoo Messenger. Walaupun tidak mungkin mengirimkan pesan dari iMessage ke salah satu IM tersebut. Media simpan "di awan" iCloud sendiri sudah menjadi bagian OS X, namun kini jauh lebih dalam diintegrasikan. Dalam Mountain Lion, sign in sekali menggunakan Apple ID dan iCloud otomatis di-setting pada semua Mac, termasuk juga meng-update mail, calendar, contact, hingga yang baru, document pada setiap device yang kamu gunakan -- dan prosesnya realtima, tergantung koneksi juga tentunya. Jadi jika kamu menambah, hapus, atau mengedit sesuatu di Mac-mu, juga bakal ter-update di iPad, iPhone, dan iPod touch. Demikian sebaliknya. Prinsipnya sama seperti kebanyakan aplikasi cloud computing seperti Dropbox. Apple sendiri mengklaim account iCloud sudah mencapai 100 juta. Khusus untuk Documents dalam Cloud, jika pada iOS 5 aplikasi seperti Pages mendapat dukungan fitur save otomatis ke iCloud. Maka dengan OS X Mountain Lion, integrasi jadi makin lengkap karena semua dokumen dalam iWork juga bakal disimpan otomatis seperti itu. Kemudian ketika kamu masuk dalam Document Library, kamu juga bisa memantau daftarnya secara realtime semua document yang tersimpan dalam iCloud, dan disortir berdasarkan aplikasi yang menggunakan. Kemudian kamu bisa membuat folder dokumen semudah "drag and drop" dari satu file ke file lain, ala pengaturan di iOS. Kemudian ke Reminders. Jika kamu menggunakan iOS 5, kamu pasti tahu apa itu Reminders — aplikasi to-do list. Dan kini bisa kamu dapatkan dalam OS X sebagai aplikasi standar. Sebelumnya, kamu mendapatkan fungsi serupa di dalam Calendar OS X. Dan berkat iCloud, semua Reminders-mu bakal tersinkronisasi antara iOS dan OS X Mountain Lion. Satu lagi aplikasi yang kini berdiri sendiri, yaitu Notes (sebelumnya menjadi satu di dalam Mail), dan seperti Reminders, Apple mencomot fungsi dasarnya dari iOS. Namun versi baru ini lebih advance, karena kamu bisa memasukkan foto di dalam setiap Notes, hingga menempatkan setiap Notes ke desktop (seperti sticky note — dan Stickies itu sendiri juga dikelompokkan sebagai aplikasi yang terpisah). Seperti Reminders, disinkronisasi juga dengan iCloud. Bermain game di iPhone dan iPad kini sudah menjadi rujukan banyak pengguna iOS. Namun jika Game Center yang populer di iOS juga available untuk OS X, jelas akan makin ramai. Dan sekali lagi, Apple mengklaim pengguna portal game mereka tersebut mencapai 100 juta, dengan lebih dari 20,000 game yang mendukung Game Center untuk iOS. Dengan ditambahkannya Mac dalam daftar, pasti akan menambah jumlah tersebut. Dan makin seru, karena kini bukan sekadar kompetisi game Mac-to-Mac saja, namun juga mendukung cross device Mac-to-iPhone, Mac-to-iPad, dan Mac-to-iPod touch. Tentu saja dengan dibukanya kemungkinan tersebut, malah membuat developer perlu usaha ekstra menyesuaikan dengan Max OS X, sehingga nantinya jika seseorang bermain game racing di Mac melawan orang lain yang menggunakan iPhone, semuanya tetap berjalan lancar. Upgrade lain yang ditawarkan dalam Mountain Lion seperti Share Sheets. Juga diadaptasi dari fitur iOS, kini kamu makin mudah membagikan sesuatu dari semua bagian aplikasi inti Mac OS X, cukup dengan menekan tombol Share (tombol -> seperti pada iOS) dalam banyak aplikasi standar. Makin mudah berbagi link, foto, dan video. Bahkan kirim links dari Safari, notes via Mail dan Messages, post foto ke Flickr, video ke Vimeo (jadi tidak hanya terbatas aplikasi bawaan dari Apple saja) dan men-tweet apa pun. Misalnya di Safari, selain mengirim alamat web via Mail atau Messages, kamu bisa mengirimnya langsung ke AirDrop. Apple sendiri menyediakan developer API untuk Share ini, jadi bisa dipastikan aplikasi pihak ketiga juga bisa menerapkannya -- semoga, share to Facebook, walaupun hingga saat ini Facebook bukanlah jejaring sosial yang (belum saatnya) bisa intim dengan Apple. Dan seperti iOS 5, integrasi Twitter di sini juga makin mudah. Kamu bisa men-share semuanya dari mana pun ke Twitter dengan dua kali klik saja. Geotagging untuk mendeteksi lokasimu juga bekerja di sini, termasuk mengirim attachment mulai foto, web link, dan bahkan link Mac App Store. Kamu bisa sign in account Twitter-mu dari settings area Mountain Lion (ada di bagian Mail, Contacts & Calendars). Namun perlu kamu ketahui, jika aplikasi Twitter ofisial ini hanya bekerja background, dan berfungsi ketika kamu ingin men-share sesuatu -- artinya kamu tidak bisa melihat stream Tweet-mu. Sedangkan notifikasi Tweet untuk @replies dan DMs tetap bakal muncul di Notification Center. Oh ya, dengan integrasi ini, maka kamu bisa meng-update aplikasi Contacts-mu dengan profil yang bersangkutan dari Twitter. AirPlay Mirroring juga menjadi fitur iOS yang dibawa ke desktop. Demikian kamu bisa berbagi pengalaman OS X ke iOS, tidak hanya sebaliknya. Di iOS, kamu tidak hanya bisa mentransfer movie ke Apple TV dari iPad atau iPhone, namun juga keseluruhan pengalaman iOS ke Apple TV. Untuk OS X ini bisa kamu temukan melalui area menu Mountain Lion, ada opsi untuk mem-push keseluruhan desktop ke Apple TV melalui Airplay. Melalui metode tersebut kamu bisa merubah keseluruhan televisi sebagai monitor besar. Dan kemudian ada Gatekeeper, yang menjadi sistem keamanan baru di Mountain Lion, yang memungkinkanmu memilah aplikasi apa saja yang bisa kamu download, dan dari sumber apa, untuk menghindari account-mu jatuh ke tangan hackers dan ancaman bloatware. Esensinya, Gatekepper juga memberi kendali atas aplikasi apa saja yang bisa di-install ke desktopmu. Ada tiga opsi, allow apps from anywhere (seperti yang digunakan saat ini), allow only Mac App Store apps, allows Mac App Store apps and identified developers. Secara default, nantinya opsi ketiga yang kamu dapatkan. Artinya, kamu tidak akan bisa meng-install aplikasi lainnya dari web ke desktop. Namun kamu masih bisa mengubah setting tersebut -- seperti default Application settings Android, dimana tidak boleh install aplikasi diluar. Tentu saja, meng-install aplikasi melalui Mac App Store lebih aman dan terjamin. Satu catatan lain Gatekeeper ini, hanya aplikasi dari developer yang memiliki Developer ID saja (dan untuk mendapatkannya, developer perlu membayar $99 per tahun) yang bisa di-install jika sistem keamanan ini diaktifkan. Beberapa hal lain yang meskipun minor namun patut kamu ketahui, Mountain Lion juga dibuat dengan salah satu fokus pasar China. Wajar, mengingat pertumbuhan pasar Apple di sana dan begitu banyaknya pasar. Metode input bahasa China juga lebih baik (di mix antara Inggris dan China tanpa harus berganti keyboard), lalu ada Baidu (search engine terkenal di China) yang diintegrasikan ke Safari (khusus bagi pengguna di China), dan makin lengkap dengan Tudou dan Youk untuk upload video di China. Kemudian seperti Chrome, kini di Safari kamu bisa menemukan unified URL/search bar, area “VIPs” di Mail untuk menandai contact favoritmu (semacam Priority Inbox di Gmail), kemudian Launchpadkini mendapatkan kotak search tersendiri untuk bisa langsung menuju aplikasi tertentu (sangat memudahkan jika kamu menyimpan banyak aplikasi), hingga yang bakal sering kamu temui seperti tambahan background bertema galaxy Melalui OS X Mountain Lion ini Apple berusaha menutup celah antara OS mobile dan desktop mereka, dengan antar muka yang lebih menyatu. Apple sendiri belum mengkonfirmasikan kapan bakal dirilus, namun final version-nya bakal segera dirilis di Mac App Store Musim Panas ini.
System Requirement
Seiring dirilisnya Developer Preview 1, Apple mengkonfirmasikan jika Mountain Lion mendukung konfigurasi hardware yang sama seperti OS X Lion:
x86-64 CPU (Mac dengan prosesor Intel Core 2 Duo, Intel Core i3, Intel Core i5, Intel Core i7, atau Xeon)
Sistem berbasis EFI64 (iMac akhir 2007 atau yang lebih baru, Mac mini 2009 atau yang lebih baru, Mac Pro 2008 atau yang lebih baru, MacBook akhir 2008 atau yang lebih baru, Xserve 2009 atau yang lebih baru, MacBook Pro Mid 2007 atau yang lebih baru, MacBook Air- semua varian kecuali model keluaran 2008)
Setidaknya membutuhkan 2GB RAM
Mac OS X 10.6.8
Setidaknya membutuhkan 8 GB space hard drive
AirDrop hanya didukung untuk model berikut ini:
MacBook Pro (akhir 2008 atau yang lebih baru)
MacBook Air (akhir 2010 atau yang lebih baru)
MacBook (akhir 2008 atau yang lebih baru)
iMac (awal 2009 atau yang lebih baru)
Mac mini (pertengahan 2010 atau yang lebih baru)
Mac Pro (awal 2009 dengan card AirPort Extreme serta keluaran pertangan 2010 atau yang lebih baru)
OS X Mountain Lion tidak lagi mendukung tipe graphics processor berikutt: ATI Mobility Radeon X1600, Intel GMA 950 atau GMA X3100, atau NVIDIAGeForce 7300.
AirPlay Mirroring memerlukan Mac keluaran 2011 atau yang lebih baru, dengan card AirPort.