Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Produsen smartphone Android asal China Oppo kembali membuat terobosan baru. Setelah sebelumnya kami mengenal mreka dengan smartphone yang tipis dan kuat, dan Android dengan layar full HD pertama dunia akhirnya juga dipasarkan di Indonesia, kali ini mereka mengenalkan penerusnya, Oppo N1. Oppo N1 sejalan dengan tren yang yang terjadi belakangan ini, dimana pasar lebih berharap mendapatkan smartphone dengan ukuran jumbo. Oppo pun memilih bidang layar 5.9-inchi untuk N1. Dengan ukuran tersebut, sudah sepantasnya dia dijuluki sebuah phablet. Namun karena memang tidak mengajukan metode input melalui stylush, maka cukup kita sebut saja seperti ponsel raksasa lainnya. Untuk N1, Oppo memfokuspan pengembangan pada kameranya. Sensornya memang hanya 13-megapixel, sama lah dengan tipikal flagship lainnya. Namun Oppo menempatkan kameranya dengan cara yang tidak biasa untuk sebuah Android. Kameranya berada di sisi atas layar, di dalam bagian khusus yang terpisah dari sasis utama, serta bisa diputar sehiangga menjadikan kamera utama yang seharusnya berada di sisi belakang juga bisa digunakan sebagai kamera depan. Desain berputar tersebut memang bukan yang pertama. Dulu kita menemuinya pada laptop atau ponsel kamera jadul (masih ingat Nokia N90, N92 atau N93?). Namun untuk smartphone modern, ini yang pertama. Mekanisme kamera yang bisa diputar tersebut sekaligus berperan sebagai aktivasi aplikasi kamera utamanya (diklaim langsung aktif dalam waktu 0.6 detik setelah diputar). Menurut Oppo, engsel pada bagian kamera tersebut bisa diputar 206-derajat, dan sudah diuji hingga 100,000 penggunaan. Atau jika sehari kamu menggunakannya hingga 50 kali, maka engsenl kamera N1 mampu bertahan lebih dari 5 tahun. Sensor kamera tersebut memiliki lensa dengan bukaan f/2.0 memiliki pengaturan pencahayaan hingga 8 detik. Untuk mendukung pemotretan di lokasi minim cahaya, di sebelah lensanya disediakan dua flash LED. Selain itu, sensor kameranya juga didukung image signal processor khusus dari Fujitsu, dan juga menjadi perpaduan 6 lapisan lensa (seperti Lumia 925 dan Lumia 1020). Di sisi software, kamera N1 ini akan didukung proses yang disebut sebagao Pure Image, yang bertugas memproses hasil foto sensor kameranya secara software untuk hasil yang diklaim lebih realistis . Oppo juga mengatakan mereka akan menyiapkan aksesoris lainnya, semacam lensa eksternal yang bisa dipasangkan di sensor kamera utama N1. Prinsipnya mirip seperti “lens-style camera"-nya Sony, yaitu QX100 dan QX10, namun lensanya Oppo ini tidak "secerdas" solusi Sony, karena kamu hanya bisa menggunakannya ketika ditempelkan ke N1. Yang menjadi pertanyaan penulis di sini, dengan earpice berada di depan, ketika kamu memutar kameranya ke sisi depan untuk melakukan foto diri atau video chat, dan kemudian ada telepon masuk, apakah akan otomatis diarahkan ke speakerpohone? Jika tidak, pasti repot karena kita perlu memutar kembali kamera tersebut ke posisi awalnya sebelum bisa menempelkan N1 ke dekat telinga dan melakukan komunikasi telepon. Namun sisi plus mekanisme tersebut, kita tidak perlu ragi mengambil foto dengan kamera depan dalam kondisi ruangan minim cahaya, karena dua LED flash-nya otomatis juga berpindah ke sisi depan untuk memberi pencahayaam maksimal. Berikut beberapa foto yang dihasilkan melalui kameranya. [nggallery id=814] Spesifikasi lainnya, layar 5.9-inchi N1 beresolusi full HD 1080p, baterai 3610mAh, memory 2GB RAM, dan chipset Snapdragon 600 dengan prosesor quad-core 1.7Ghz. Memang tidak sekuat penawaran flagship lainnya yang mengajukan Snapdragon 800. Selain mekanisme kamera yang tidak biasa, Oppo juga seperti LG melalui G2, memberi gimmick menarik di punggung smartphone besarnya ini. Tepat di bawah tulisan Oppo, kamu juga bisa menemukan bidang sentuh seluas 12 cm persegi (40 x 30mm) yang mereka sebut sebagai O-‐Touch. Dan sihir software Oppo memungkinkan kita melakukan trik seperti menggeser, menyentuh, dan mengambil foto tanpa perlu menyentuh layar, namun tinggal berinteraksi dengan touch pad tersebut. Hanya untuk fungsi khusus saja, karena Oppo tidak menjadikan touch pad itu seperti layaknya mouse untuk mengendalikan keseluruhan interface. Fitur tersebut memang keren, namun beberapa Android Korea sudah ada yang pernah menerapkannya. Fitur eksternal lainnya yang diungkapkan Oppo seperti frame aluminium 9mm di sekeliling tubuhnya, dan juga memaketkan sebuah aksesoris gantungan kunci yang sekaligus bisa menjadi remote untuk kita untuk menekan tombol shutter kamera (disebut O-‐Click) , dan akan berhubungan dengan N1 melalui koneksi Bluetooth, dengan jarak maksimal hingga 50 meter dari N1. Selain remote, O-‐Click juga berfungsi menjadi penanda saat ada panggilan masuk, atau juga bisa menjadi proximity alarm. Oppo pun membuat N1 ini menarik di mata para penggemar custom ROM, karena mereka juga bekerjasama dengan Cyanogen Inc, yang selama ini kita kenal melalui firmware aftermarket CyanogenMod dalam menghadirkan interface khusus untuk N1. Selama peluncuran N1, Oppo pun juga ditemani pendiri Cyanogen, Steve Kondik untuk menjelaskan kerjasama mereka. Cyanogen di sini memberi dukungan software melalui antar muka khusus. Oppo akan menawarkan Color OS, interface berbasis Android 4.2, dan akan menjadi pengganti semua layanan Google untuk pasar China (semua layanan Google diblokir pemerintah China). Selain itu, Color OS juga menjadi standar untuk N1 versi internasionalnya. Sedangkan opsi dari CyanogenMod bisa didapatkan melalui file ROM yang bebas di-flash ke dalam N1 melalui Easy Recovery. Oppo juga akan merilis versi terbatas Oppo N1 CyanogenMod Edition yang langsung menggunakan ROM CyanogenMod, dan menjadikannya sebagai hardware pertama berbasis CyanogenMod. Oppo akan menjual N1 ini mulai Oktober nanti (khusus untuk mereka yang pre-order) di China dengan harga 3,498 Yuan, atau sekitar Rp. 6.5 jutaan untuk versi 16GB (seperti Find 5, tidak ada slot micro SD di sini). Oppo juga menyediakan versi 32GB dengan harga terpaut sekitar Rp. 500 ribuan lebih mahal. Versi internasional N1 sendiri akan dijual mulai Desember mendatang. Spesifikasi OPPO N1
- Wafrna: Putih
- Dimensi: 170.7 x 82.6 x 9 mm
- Berat: 213 gram
- Sistem Operasi: Android 4.2 dengan inteface Color OS
- Prosesor: Chipset Snapdragon 600 dengan prosesor Krait 300 quad-core 1.7 GHz
- GPU: Adreno 320
- RAM: 2 GB
- Storage: 16 / 32 GB
- Kapasitas Baterai: 3610 mAh
- Layar: 5.9-inchi, material IPS pada resolusi full HD 1080p (1080x1920-pixel), kerapatan 377 PPI, 16 juta warna dan tingkat kecerahan 450 nits
- Fitur layar: Capacitive, multi-‐touch, sangat sensitif, bisa dioperasikan langsung meskipun tangan menggunakan sarung tangan atau bahkan ujung pena (seperti Sony Xperia Z1).
- O-‐Touch: Touch pad di belakang N1, dengan perintah gesture seperti geser atas atau bawah, kiri atau kanan (bisa dengan satu hingga tiga jari bersamaan), sentuh dua kali, atau sentuh dan tahan untuk berinteraksi dengan interface-nya. Oppo juga akan menyediakan API khusus agar touch pad tersebut bisa dimanfaatkan untuk game.
- Kamera Berputar: Sensor 1/3.06" CMOS 13-‐megapixel dengan image signal processor (ISP) khusus dari Fujitsu, kombinasi 6 lapisan lensa, Dual-‐mode LED, bukaan lensa f/2.0
- Mode Scene: Normal, Panorama, High Speed, Rewind, Beautify, dan Slow Shutter
- Jaringan GSM: 850/900/1800/1900 MHz, WCDMA 850/900/1700/1900/2100 MHz
- Koneksi Lokal: USB OTG, Bluetooth 4.0, 5G Wi-‐Fi 802.11 ac, Wi-‐Fi Direct, Wi-‐Fi Display, GPS
- Sensor: Distance (proximity), sensor cahaya, gravitasi, dan gyroscope
- Paket pembelian: OPPO N1, O-‐Click Bluetooth Remote Control, earphone (tipe In-‐ear), kabel Micro USB, Charger, SIM ejector
OPPO N1 - Return to Innovation