Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Oktober 2012 lalu Asus merilis Asus PadFone 2. PadFone menjadi salah satu produk Asus yang menarik konsepnya, karena menggabungkan antara portabilitas smartphone dan juga fungsi laptop yang lebih lengkap layaknya seri Asus Transformer. Untuk penerusnya, Asus sedikit merubah jadirinya dan membuang keyboard eksternalnya, murni merubah hibrida smartphone - laptop menjadi hanya smartphone - tablet. Tidak bisa dipungkiri, fakta yang menunjukkan jika pangsa pasar netbook tergerus cukup besar karena mewabahnya tablet, menjadi salah satu faktor Asus memilih menawarkan seri PadFone mereka dengan hanya kombinasi smartphone dan kulit pendukung berwujud tablet saja. Termasuk untuk PadFone 2 yang baru dikonfirmasikan Oktober 2012, dan akan mulai dijual secara resmi di Indonesia awal Maret 2012 nanti dengan harga seitar Rp. 8 jutaan. Belum ada 6 bulan PadFone 2 beredar, selama Mobile World Congress 2013 Asus sudah mengenalkan penerusnya, Asus PadFone Infinity. Seperti konsep sebelumnya, PadFone Infinity terbagi menjadi dua bagian, satu smartphone dan dudukan/docking layar yang berperan sebagai battery/powerbank, semua fungsi komputasi melalui antar muka tablet dan juga konektifitasnya dijalankan oleh hardware pada bagian smartphone. Kali ini Asus menawarkan PadFone Infinity dengan layar berukuran 5-inchi dengan resolusi full HD 1080p (1080x1920-pixel), digerakkan dengan chipset Qualcomm terkini, Snapdragon 600 dengan kecepatan 1.7 GHz, dan menjalankan Android 4.2 Jelly Bean. Kemudian untuk baggian tabletnya/dockingnya yang disebut PadFone Infinity Station, mereka juga meningkatkan resolusi layarnya menjadi 1920x1200-pixel -- meningkat jauh dari 1280x800-pixel pada PadFone 2. Berat smartphone ini sendiri hanya 141-gram, dengan baterai berkapasitas 2400mAh, sedangka docking tabletnya beratnya 530-gram dengan baterai 5000mAh. Untuk baterai smartphone-nya diklaim memberi profil 19 jam waktu aktif. Sedangkan ketika ditambah baterai di Pad-nya, meningkat menjadi lebih dari 40 jam. Selain prosesor yang terbukti sangat kencang diterapkan di HTC One tersebut, Asus melengkapinya dengan RAM LPDDR2-1066 sebesar 2GB, ada dua pilihan internal storage 32GB dan 64GB (plus 50GB Asus Web Storage). Asus juga menyediakan fasilitas WiFi yang cukup lengkap, mendukung 802.11b/g/n dan 802.11ac dengan WiFi Direct untuk transfer file langsung melalui WiFi, Bluetooth 4.0, chip NFC (yang diposisikan di logo PadFone yang ada di bagian belakang), dan bisa memanfaatkan kanal data GSM DC-HSPA+. Asus membuat casing Infinity ini dengan finishing aluminium yang konsepnya unibody, dan bagian belakangnya bermotif khusus untuk membantu kita menggenggamnya. Untuk sisi multimedianya, PadFone Infinity menyerahkan pada sensor utama 13-megapixel dengan lensa bukaan lebar f/2.0, kamera sekunder 2-megapixel. Kamera utamanya mampu merekam video full HD 1080p, serta memotret 100 gambar terus menerus pada delapan bingkai per detiknya. Dan ketika berada dalam mode tablet (smartphone terpasang di tablet), kamera belakangnya tetap terekspos dan kamu bisa menggunakannya untuk memotret sambil dalam mode tablet. Kamera depannya sendiri akan digantikan sensor yang diposisikan di atas layar tabletnya, yang kualitasnya hanya 1-megapixel. Dengan harga HTC One yang spesifikasinya setara berada di kisaran Rp. 8 jutaan ketika dirilis nanti, namun penawaran Asus ini menambah PadFone Station, pasti harganya fantastis. Sebagai pembanding, Asus PadFone 2 dijual di harga Rp. 7, 999 juta di Indonesia awal Maret 2013 nanti (di UK harganya lebih mahal sekitar Rp. 500 ribuan). Sedangkan untuk PadFone Infinity ini, Asus mematok harga £799 di UK, atau sekitar Rp. 12 jutaan sepaket, smartphone dan station-nya. Apa cukup worthed ya untuk kombinasi Pad (layar) yang tidak ada gunakan jika tanpa bagian Fone-nya? [nggallery id=412]
ASUS PadFone Infinity Demo Video -- Aluminum Alloy Unibody Frame
ASUS PadFone Infinity -- the 2-in-1 Full HD LTE Smartphone and Tablet