Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika bicara Motorola Mobility di Indonesia, pasti lebih banyak dari kita yang mungkin mengenalnya lebih dari satu dasawarsa ini lebih mengingatnya dengan StarTAC, V70 yang desainnya unit, atau mungkin seri ROKR yang cukup bersinar sebelum Sony Ericsson akhirnya lebih identik sebagai brand ponsel yang mengutamakan fitur musik dengan seri W (Walkman)-nya. Dan beberapa tahun belakangan, Motorola sebagaimana beberapa produsen ponsel kelas dunia lain mulai mengurangi produksi feature phone, dan beralih ke Android sebagai sistem operasi yang menjadi penggerak utama ponsel yang mereka luncurkan -- misalnya, Sony Mobile, yang kini semua line up-nya selalu menggunakan Android. Beberapa Droid mereka yang cukup terkenal dan sempat masuk ke Indonesia seperti Motorola Milestone, Defy, Charm, Razr dan tablet Motorola Xoom, yang masih menjadi kebanggaan Motorola karena menjadi tablet pertama dengan OS Android 3.0 Honeycomb. Mereka semua memiliki keunikan tersendiri, bukan sekadar Froyo, Gingerbread atau Ice Cream Sandwich. Namun sayang, karena belum ada distributor Motorola yang cukup serius di Indonesia, maka penyebaran smartphone mereka menjadi kurang merata. Dan masih dengan Droid Motorola, rencananya Juli 2012 ini mereka bakal meluncurkan salah satu penerus seri Droid terpentingnya Motorola Atrix. Di Indonesia, melalui forum jual - beli semacam Kaskus mungkin kamu bisa menemukan seri Atrix dijual secara tidak resmi di rentang harga 3 jutaan. Smartphone dengan chipset nVidia Tegra 2 yang dirilis awal tahun 2011 tersebut sempat membuat penasaran dunia karena muncul dengan aksesoris docking khusus berupa kayboard plus layar (disebut LapDock), yang langsung merubahnya menjadi laptop dadakan. Penerusnya, Atrix 2 dirilis Oktober 2011, membawa perubahan chipset dari texas Instrumen TI OMAP 4430 dan layar meningkat menjadi 4.3 inchi, kamera menjadi 8 megapixel serta juga didukung radio FM. Kemudian Juli 2012 ini, Motorola sudah siap merilis Atrix terbaru, dengan kode nama Motorola Dinara, inilah Motorola Atrix HD MB886 alias Atrix 3.
MOTOROLA ATRIX™ HD on AT&T: Slimmer. Stronger. Smarter.
httpv://youtu.be/FI5M3DESvQw
Lanjut ke halaman 2...
evolusi tabletGalaxy Nexus Samsung Galaxy S IIIHTC One XLG Optimus 4X HDSnapdragon MSM8960Snapdragon S4HTC One XGalaxy S IIIiPhoneiPad terbaruhalaman 3Droid dengan dimensi 69.9 x 133.5 x 8.4 mm dan berat 140 gram ini termasuk yang terkecil dan tertipis di kelasnya, walau tidak setipis Razr XT910 -- kelas Droid dengan layar 4.5 inchi ke atas. Bandingkan dengan Galaxy S III yang dimensinya 70.6 x 136.6 x 8.6 mm dan berat 133 gram. Kami menyukai ornamen cincin yang mengelilingi tubuhnya yang kokoh, menambah kesan kuat ketika menggenggamnya. Sementara sisa casingnya berbahan plastik halus, kecuali tentu saja bagian belakangnya yang berbahan lapisan Kevlar kasar dari DuPont, yang begitu kuat dan tahan benturan -- dan mutlak memberinya label Droid yang Splash Resistant, alias tahan cipratan air.air tidak mungkin masuk ke dalam kompartemen batereinya/mencegah komslet. Begitu pas karena di bagian depan, pada layarnya juga berlapiskan Gorilla Glass yang tahan goresan. Meskipun slim, seperti Razr XT910 alias Motorola Spyder (karena body bahan Kevlar di belakangnya bermotif ala jaring laba - laba) yang sampai saat ini masih eksis dijual di Indonesia di harga 4 - 5 jutaan, Atrix HD ini baterainya juga berkapasitas besar. Oh ya, seperti Razr XT910, Atrix HD ini juga lumayan tahan cipratan air berkat Kevlarnya itu -- tapi bukan untuk dicelupkan ke dalam air lho ya! Overall, desainnya sangat elegan, dan tidak ketinggalan jaman.
halaman 4Razr XT910halaman 4Lanjut ke halaman berikutnya, kami berikan beberapa video ofisial dari Motorola untuk Atrix HD...MOTOROLA ATRIX™ HD on AT&T: Your Home Screen
MOTOROLA ATRIX™ HD on AT&T: Vehicle Navigation DockMOTOROLA ATRIX™ HD on AT&T: Set Up SMARTACTIONS™
MOTOROLA ATRIX™ HD on AT&T: SMARTACTIONS™ For You
MOTOROLA ATRIX™ HD on AT&T: Use Mirror Modehalaman 5Melihat dari hasil benchmark-nya, memang chipset dual core tidak bisa menipu. Pada beberapa poin kinerjanya sedikit di bawah yang quad-core. Namun jika kita berpikir logis dan menghitung jumlah core, perbedaan antara yang quad dan dual-core begitu kecil. Demikian kita bisa simpulkan, quad-core masih belum dibutuhkan jika melalui optimalisasi teknologi semikonduktor, hanya dual-core masih bisa melakukan kebutuhan komputasi mobile mulai dari kinerja Javascript, CPU, Browser atau GPU-nya. Overall Atrix HD dengan harga hanya $99 plus kontrak di AT&T, menjadi "monster" yang sangat murah dan worthed. Seandainya ada yang menjual berstatus unlock di luar Amerika Serikat misalnya, Droid ini layak untuk dilirik. Sejauh ini belum ada kabar versi internasionalnya dari Motorola. Namun berharap saja mereka mau menjualnya juga di luar negeri Paman Sam.
Sumber: Motorola , Anandtech