TUTUP

Microsoft Membeli Nokia Seharga Rp. 79,3 Trilyun! Tanda Kematian Brand Smartphone Nokia?

Ini bukan lelucon April Mop, jadi segera bangun dari semua mimpimu yang berharap akan ada Lumia 1020 dengan OS Android. Hari ini Microsoft resmi mengkonfirmasikan langkah mereka untuk membeli Nokia.

Ini bukan lelucon April Mop, jadi segera bangun dari semua mimpimu yang berharap akan ada Lumia 1020 dengan OS Android. Hari ini Microsoft resmi mengkonfirmasikan langkah mereka untuk membeli Nokia. Melalui press release Microsoft hari ini, Microsoft menyebutkan bahwa pihaknya dan Nokia telah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan semua lini bisnis device dan service yang dimiliki Nokia, termasuk melisensi semua paten yang dimiliki vendor smartphone Finlandia tersebut, dan juga layanan pemataan Nokia Maps-nya (yang menurut penulis menjadi yang terbaik untuk kelas pemetaan offline). Berdasarkan kesepatan antara dewan komisaris kedua belah pihak, Microsoft akan membayar Nokia EUR 3.79 milyar untuk membeli keseluruhan bisnis Devices & Services Nokia, dan EUR 1.65 milyar untuk mendapatkan lisensi paten Nokia, yang totalnya jika dirupiahkan mencapai Rp. 79,3 trilyun! Transaksi tersebut diharapkan akan selesai kuartal pertama 2014. Hanya saja persetujuan paten antara kedua belah pihak tidak sepenuhnya eksklusif, dan Nokia bebas untuk melisensikan paten mereka ke perusahaan lain. Microsoft juga menuliskan dalam pernyataan mereka, akan menarik semua sumber kas luar negerinya untuk mendanai tarnsaksi tersebut, dan membayar Nokia secara tunai! Persetujuan ini juga mencatat jika CEO Nokia Stephen Elop ditarik kembali ke Microsoft, dimana dia akan memimpin divisi Devices yang baru saja diambil alih Microsoft. Risto Siilasmaa, seorang Finlandia yang sebelumnya menjabat sebagai Chairman dan CEO dari dewan komisaris Nokia, akan menduduki kursi sementara sebagai CEO Nokia selama proses pembelian oleh Microsoft berlangsung, sampai Nokia menemukan CEO baru. Setelah persetujuan ini selesai, 32,000 orang akan ditransfer kembali ke Microsoft. Diantara jumlah tersebut, 4,700 diantaranya berada di Finlandia, sedangkan 18,300 sisanya merupakan mereka yang terlibat dalam proses produksi dan perakitan produk di seluruh dunia. Banyak yang terkejut mendengar kabar ini, terutama mereka yang menunggu kabar kepastian masa depan Nokia dan lineup smartphone Lumia-nya, di tengah lesunya penjualan Windows Phone 8. Kemitraan antara Microsoft dan Nokia sendiri pertama kali dimulai sejak 2 tahun lalu, saat pertama kali Nokia memutuskan mulai meninggalkan Symbian dan menggunakan sistem operasi besutan Microsoft, yaitu Windows Phone. Sebagai bagian partnership tersebut, Elop yang sebelumnya dari tahun 2008 hingga September 2010 bekerja untuk Microsoft sebagai kepala Business Division, diajukan menduduki kursi CEO di Nokia. Sebuah langkah strategis bagi Microsoft, karena mereka bisa memasukkan salah satu orangnya ke posisi yang sangat berpengaruh di tengah Nokia. Bahkan kenyataannya, Elop adalah CEO Nokia pertama yang berasal dari luar Finlandia. Nokia memang tidak mengakui bahwa mereka kesulitan menghadapi persaingan dengan rival Android dari Google (atau Samsung jika membandingkannya dengan sesama produsen ponsel) dan iOS dari Apple hanya berbekal Symbian saja (yang resmi dihentikan semua dukungannya sejak awal tahun 2013 ini). Namun melihat hasil akhir dari langkah mereka menggantungkan masa depannya pada Microsoft dan Windows Phone, yang ternyata berujung pada beberapa produk terbaiknya, seperti jajaran Lumia jatuh ke tangan Microsoft, penulis hanya bisa ikut berduka saja :( (hilang sudah harapan mendapatkan Lumia ber-OS Android). Sebelumnya Nokia berencana menjual markasnya, dan diselesaikan paling cepat akhir tahun ini, namun Nokia juga belum ada rencana untuk pindah. Justru mereka memilih untuk menyewa kembali gedung tersebut untuk meneruskan operasinya di sana. Gedung seluas 48,000 meter persegi itu telah menjadi markas Nokia sejak 1997.[/caption] Nokia pada tahun 2007 lalu, atau di masa ketika iOS dan Android belum mewabah seperti saat ini, menguasai 40% pangsa pasar ponsel dunia. Namun saat ini mereka hanya memegang 15 persen saja. Dan bahkan hanya 3 persen porsi kue keseluruhan pangsa pasar smartphone dunia -- dibandingkan Android OS yang menguasai 79.3% dan iOS dengan jatah 13.2%. Penjualan lini bisnis ponsel Nokia ini bukan menjadi langkah dramatis pertama yang mereka lakukan sepanjang 148 tahun sejarah Nokia (tidak sekali Elop mem-PHK ribuan karyawan Nokia), sebuah perusahaan yang bahkan memulai bisnis dengan memproduksi sepatu karet (sumber: Wikipedia), bahkan pernah juga membuat barang elektronik lain, seperti televisi, sebelum akhirnya menjadi besar berkat produk ponselnya. Sedangkan bagi Microsoft, manuver mereka ini jelas sangat penting, karena selama ini mereka yang sukses dengan lini software Windows dan Office, serta konsol game Xbox, namun sejauh ini dianggap belum berhasil mendirikan sebuah platform mobile yang menguntungkan. Microsoft sendiri emngungkapkan beberapa alasan lain dibalik langkah mereka ini, seperti dijelaskan melalui presentasi mereka. Diantaranya adalah untuk mempercepat peningkatan market share mereka di dalam bidang ponsel / smartphone. Lengkapnya bisa kamu download file PDF-nya melalui link berikut ini. Keputusan ini akhirnya meninggalkan Nokia dengan hanya bisnis Nokia Solutions dan Networks saja yang masih berjalan di bawah mereka, dimana Nokia masih berkompetisi dengan perusahaan lain seperti Ericson dan Huawei dalam bidang peralatan telekomunikasi. selain itu, Nokia juga masih bisa mendapatkan pendapatan lain melalui hasil penjualan lisensi penggunaan paten aplikasi navigasi. Coba ya sejak dulu mereka menggunakan Android, atau meneruskan saja proyek OS MeeGo... tidak perlu sampai harus mengundang masuk kuda Trojan bernama "elop" yang pada kenyataannya justru meruntuhkan dominasi Nokia di pasar ponsel Dunia. Selama tiga tahun di bawah pimpinan Elop, para analis banyak menuliskan bahwa pangsa pasar dan harga saham Nokia terus tergerus, karena para investor kuatir atas strategi yang dijalankannya justru gagal. Pasca masuknya Elop tahun 2011 lalu, dia menuliskan memo yang menyebutkan jika Nokia telah ketinggalan dibandingkan para pesaingnya, dan membuat keputusan kontroversial menggunakan software besutan Microsoft, yaitu Windows Phone untuk smartphone mereka, bukanya meneruskan pengemban software milik Nokia sendiri seperti Symbian dan MeeGo, atau menggunakan Android seperti Samsung yang terbukti sukses menaikkan market share-nya berkat dukungan Robot Ijo-nya Google. Sumber: Microsoft (1), (2), (3) Reuters