Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu vendor smartphone China yang selalu konsisten menghadirkan seri flagshipnya setiap tahun adalah Meizu. Kedua seri Meizu MX sebelumnya selalu dikonfirmasikan akhir tahun. Kini untuk MX3, Meizu mencoba memanfaatkan momen event IFA 2013 dengan mengumumkan Meizu MX3. Melalui website ofisialnya Meizu resmi mengkonfirmasikan flagship barunya ini, yang disebut MX3. Kebiasaan mereka untuk seri utamanya adalah mengajukan konfigurasi perangkat keras di atas rata-rata, dan juga sudah menjelankan versi terbaru Android yang dipoles menggunakan interface khas Meizu yang disebut Flyme. Kini Flyme versi 3 tersebut diklaim menawarkan update interaksi user interface hingga 324 poin, serta ada hampir 1,579 fitur fisual baru. Seperti flagship smartphone dari vendor lain, Meizu MX3 memiliki layar 5.1-inchi yang lega, dan masih bisa digunakan dengan sebelah tangan. Namun bidang layar yang juga agak asing tersebut ternyata juga didukung resolusi layar yang di luar standar, yaitu 1080x1800-pixel. Mungkin kalian ingat, MX2 dengan Flyme 2.0 pun ukuran layarnya juga agak nyeleneh, yaitu 4.4-inchi. Namun justru keunikan tersebut membuat Meizu berbeda dibandingkan Android lain. Mereka juga melanjutkan usaha memperkecil bezel layar, dari sekitar 3,15-mm pada MX2, kini menjadi hanya 2.9-mm saja. Karena itulah keseluruhan dimensinya masih tergolong kecil, hanya 139 x 71.9 x 9.1 mm dengan berat sekitar 143 gram. Meizu juga dikenal tidak tanggung dalam meracik perangkat kerasnya. Di sini mereka masih memilih chipset berbasis teknologinya Samsung. Tentu saja kali ini yang dipilih adalah yang paling advance. Sebagai penggerak utama kamu mendapatkan silicon Exynos 5 Octa seperti pada Galaxy S4, dengan konfigurasi big.LITTLE melalui empat core Cortex-A15 yang berjalan di kecepatan 1.6 GHz, dan untuk empat core kecilnya, Cortex-A7 pada kecepatan 1.2 GHz. Seperti para rival lainnya, MX3 juga dibekali RAM 2 GB untuk menjamin kemulusan kinerja, plus kamera yang datang dari pabriknya Sony, dengan sensor Exmor RS yang resolusinya 8-megapixel, melalui lensa berbukaan f/2.0, serta mengajukan fitur seperti zero-delay image stabilization. Bukan hanya sensor ber-BSI itu saja, Meizu juga meminjam image signal processor racikan Fujitsu yang memungkinkan kamera MX3 untuk mengambil foto dan video dengan kecepatan 20fps. Untuk kamera depannya, Meizu memilih sensor 2-megapixel. Sisi multimedianya berlanjut pada sektor audio, yang diklaim diperkuat oleh chip audio Wolfson dengan kualitas rasio signal-to-noise mencapai 113dB, yang mampu menghasilkan distorsi kecil, atau sekitar 0.002% saja. Bisa dibayangkan betapa lembut dan jernih skualitas speakernya jika klaim tersebut benar. Kemudian untuk urusan eksekusi file multimedia, Meizu membekali MX3 dengan Dirac HD, plus audio amplifier khusus dengan tiga corong mic untuk menjamin terakamnya suara yang jelas dan bebas distorsi. Sisa spesifikasinya seperti yang kita harapkan dari sebuah Android high-end, ada konektivitas melalui NFC, dual-band Wi-Fi, Bluetooth 4.0 yang mendukung Android 4.3, serta GPS dengan A-GPS dan GLONASS. Kita juga mendapatkan baterai 2,400mAh yang sepertinya kurang kapasitasnya, walaupun diklaim memberi waktu browsing di jaringan 3G selama 9 jam, dan 10 jam untuk Wi-Fi, atau 7 jam waktu menonton video berkualitas 1080p. Seperti kedua kakaknya, Meizu MX3 tidak didukung slot microSD, namun ditawarkan dengan tiga varian, 16, 32, 64 dan 128 GB internal storage (maka kapasitas terbesar seharusnya yang paling menarik), dengan harga mulai CNY2,499, atau sekitar Rp. 4,5 jutaan, dan yang termahal adalah CNY3,999, atau sekitar Rp. 7 jutaan untuk yang versi 128GB. Mahal untuk smartphone made-in-China? Well, selama sterotip negatif kita terhadap smartphone branding asal Tiongkok masih tetap negatif, maka harga tersebut bisa saja dikategorikan sangat mahal. Namun Meizu ini seperti Oppo, atau Lenovo dan ZTE, kelas mereka bisa disetarakan dengan brand besar yang sudah kita kenal, dan bahkan menurut penulis build-quality-nya lebih kokoh -- plus begitu mirip dengan iPhone desainnya. Sayangnya, sementara iniu Meizu masih fokus pada pasar lokal saja. Namun siapa tahu nantinya seperti Oppo, mereka juga akan go internasional, dan masuk Indonesia, mengingat smartphone Meizu banyak diperjualbelikan di pasar tidak resmi, dan termasuk yang banyak diburu. Meizu MX3