TUTUP

Google Music, Google Mulai Bermain Musik di "Awan"!

Pamor Audio CD dan kaset musik lama kelamaan akan luntur dengan mulai bergeliatnya industri digital musik saat ini. Setelah Apple dengan iTunes dan Amazon dengan Amazon MP3, kali ini Google pun ikut "bermain musik di awan" dengan Google Music. Seperti apa?

Awal minggu ini, secara resmi Google memperkenalkan fitur baru yang mereka miliki. Masih mengandalkan komputasi awan (teknologi Cloud Computing), kali ini Google akan mengajak kamu untuk mendengarkan musik di awan dengan memperkenalkan Google Music. Dalam perkenalannya awal pekan ini, Google menjelaskan bahwa Google Music adalah sebuah platform baru yang bisa kamu gunakan untuk mencari, membeli, sharing, hingga mendengarkan musik secara digital. Sebenarnya, servis ini bukanlah satu-satunya yang ada di muka bumi ini, karena di pihak lain ada Apple dengan servis iTunes-nya, dan Amazon dengan MP3-nya. Kelebihan Google Music adalah, selain kamu bisa membeli dan mendengarkan musik secara digital, masih banyak fitur lain yang diberikan Google untuk memanjakan kamu. Salah satunya adalah penyimpanan file musik yang tersimpan di server Google, sehingga kamu tidak perlu takut kehabisan storage untuk menyimpan ratusan atau bahkan ribuan musik favorit kamu. Selain itu, kamu juga bisa melakukan sharing lagu dengan teman-teman G+ kamu, sehingga mereka yang tidak memiliki file lagu tersebut tetap bisa mendengarkan melalui file yang sudah kamu beli tadi. Menarik bukan? Cuma itu? Ternyata tidak. Karena kapabilitas Google yang sudah “mahir” dalam Cloud Computing, maka sinkronisasi adalah salah satu nilai jual dai Google Music ini. Jika kamu membuat sebuah playlist, maka playlist tersebut akan tetap tersimpan di akun kamu, dan dimana saja kamu berada, serta menggunakan gadget apa saja (entah itu laptop, atau gadget Android), kamu tetap bisa mengakses playlist tersebut tanpa harus mengaturnya kembali dari awal. Kamu juga tetap bisa mendengarkan koleksi kamu secara offline, namun sebelumnya kamu harus memilih terlebih dahulu lagu mana yang akan kamu perdengarkan saat kamu sedang tidak terhubung dengan jaringan internet. Bagaimana dengan dukungan dari label musik? Google mengatakan untuk saat ini mereka telah memiliki koleksi sekitar 13 Juta lagu dari beberapa label musik ternama, sebut saja Universal Music Group, Sony Music Entertainment, EMI hingga beberapa label independen seperti Warp Records, Merge Records dan Naxos. Bukan hanya menguntungkan bagi para pecinta musik, Google juga membuka pintu lebar-lebar kepada artis-artis pendatang baru yang ingin mempublikasikan dan mendistribusikan karyanya di Google Music dengan memperkenalkan sebuah fitur yang disebut dengan Artist Hub. Dalam Artist Hub, setiap artis yang mendistribusikan musiknya lewat Google Music akan memperoleh sebuah halaman profil tersendiri, dimana artis tersebut bisa meng-upload lagu ciptaannya, menentukan harga, hingga menjualnya langsung kepada para penggemarnya. Yah, bisa dibilang dengan menggunakan Artist Hub ini, seorang artis bisa memiliki sebuah toko musik pribadi khusus untuk hasil karya pribadinya. Untuk sementara, servis Google Music ini baru tersedia untuk negara US saja melalui market.android.com. Selain itu, Google Music juga akan hadir di Android Market untuk device Android 2.2 (Froyo) keatas.