Komik sebagai sebuah medium komunikasi memang banyak digunakan untuk menyampaikan pesan atau pandangan tertentu. Komik
Astonishing X-Men #25
yang terbit pada tahun 2008 misalnya, menyebutkan Indonesia adalah surganya para mutant pembunuh.
Indonesia disukai mutant pembunuh karena banyak penduduknya yang hidup di bawah garis kemiskinan dan bersedia melakukan apa pun demi memberi makan anak-anaknya. Selain itu, mereka juga senang membuat markas di Indonesia karena keenganan pemerintah Indonesia mengekstradisi (menangkap dan mengembalikan) penjahat ke negara asalnya.

Penyisipan pesan subliminal pada komik pun sebenarnya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Hal ini sering dilakukan baik oleh artis dalam negeri mau pun mancanegara. Ardian Syaf sendiri diketahui banyak memasukkan pesan-pesan mengenai Indonesia.

Ardian Syaf, komikus berbakat asal Indonesia[/caption]
Ardian Syaf, komikus asal Desa Tenggur, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ini memiliki tak sedikit penggemar yang menunggu pesan-pesan subliminalnya. Pesan tersebut antara lain pernah dituangkan dalam
komik Earth 2 : World’s End #1. Di komik itu ia memasukkan Garuda Pancasila serta topeng suku dayak.

[duniaku_adsense]
Contoh pesan lainnya adalah saat Ardian memasukkan reklame Jokowi-Ahok pada salah satu panel di komik Batman.

Reklame Jokowi-Ahok di komik Batman. Pada versi asli, tertulis jelas nama Jokowi Ahok pada reklame itu.[/caption]
Selain yang mentang, tak sedikit pula yang mendukung apa yang dilakukan Ardian. Selain karena alasan kewajaran, beberapa berpendapat bahwa yang dilakukan Ardian memiliki tujuan baik, yakni memperjuangkan apa yang dianggapnya benar. Ardian sendiri diketahui membuat gambar untuk panel tersebut setelah ia mengikuti aksi 212 bulan Desember 2016 lalu.

Adrian mengkonfirmasi bahwa gambar tersebut dibuat setelah ia ikut aksi[/caption]
Beberapa balik mengkritik adanya inkonsistensi mereka yang memprotes tindakan Ardian. Pasalnya, protes ini tidak terdengar saat Ardian memasang reklame Jokowi dan Ahok yang disebutkan di atas.
[read_more id="305406"]
Ardian sendiri mengunggah tampilan pesan singkat yang menunjukkan diskusinya dengan seorang penggemar bernama Jason Lawson dan mengungkapkan alasannya untuk memuat gambar tersebut. Ia menyatakan bahwa aksi 212 yang diikutinya menjadi memori spesial dan ia ingin memasukannya dalam komik.
Tampak pula dalam pesan tersebut kemarahan Jason terhadap Ardian, yang mengucapkan "Saya sangat kecewa dengan apa yang kamu lakukan di X-Men Gold dan tidak akan mau membeli karyamu lagi."

Terlepas dari kontroversi ini, kita berharap saja bahwa ini tidak menjadi penghalang bagi Ardian untuk berkarir. Karya seni kontroversial tidak seharusnya memberhentikan seorang seniman untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik lagi ke depannya.
Diedit oleh Snow