
Kisah mengenai kapal yang satu ini sudah lama beredar. Seberapa lama? Artikel mengenai kapal ini sudah ada sejak tahun 1948, diterbitkan di koran Indonesia-Belanda bernama De Locomotief: Samarangsch Handels -en Adverentie-blad.
Kisahnya begini: dua kapal Amerika (City of Baltimore dan Silver Star) menerima pesan darurat dari Ourang Medan.
Kapal-kapal ini menerima pesan Morse yang begitu diterjemahkan menyebutkan, "Semua perwira termasuk kapten meninggal di ruang bagan dan anjungan. Kemungkinan seluruh awak meninggal."
Seakan itu belum cukup seram, pesan S.O.S. itu diakhiri dengan, "Aku mati" oleh pengirim Morse.
Silver Star adalah kapal yang berhasil mencapai Ourang Medan di Selat Malaka. Saat itu, kru Silver Star tidak melihat tanda-tanda kehidupan.
Silver Star pun mengirim kru untuk mengecek langsung kapal Ourang Medan.
Kru Silver Star menemukan isi Ourang Medan sudah dipenuhi oleh mayat. Kondisi mayat ini pun aneh, dikatakan kalau jasad-jasad itu melotot dengan tangan mencoba meraih penyerang tak terlihat. Ekspresi mayat memperlihatkan ketakutan yang sangat hebat.
Seperti yang dikirimkan S.O.S, kapten dan seluruh kru kapal itu juga sudah mati.
Hal yang aneh lagi soal kapal ini, saat kru Silver Star memeriksa ruang uap, para orang Amerika ini merasakan suhu mendadak jadi sangat dingin. Padahal suhu di luar saat kejadian adalah 43 derajat Celcius.
Kru Silver Star juga ajaibya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad kru Ourang Medan. Juga tidak ada bekas kerusakan di kapal.
Silver Star ingin menderek Ourang Medan kembali ke pelabuhan, namun kemudian asap mulai berhembus dari bagian bawah kapal. Kapal Ourang Medan kemudian meledak secara misterius, menenggelamkan misteri soal kejadian di kapal.
Ini benar nggak sih? Cek lanjutannya di halaman kedua!