Ilustrasi komik (dok. Unsplash/ Elsa Tonkinwise)
Alasan lain, supaya fokus pada narasi dan alur cerita. Biasanya, orang pasti akan mudah hilang fokus jika ada sesuatu yang lebih mencolok. Dengan menghilangkan warna, perhatian pembaca tak akan terdistraksi dengan warna-warna mencolok.
Sebenarnya komik memang dirancang untuk dibaca dengan cepat. Pasalnya, kebanyakan dari komik juga berbentuk serial. Artinya, untuk satu buku komik bisa terdiri dari beberapa chapter yang nantinya akan dilanjutkan ke buku kedua, ketiga, dan seterusnya sampai cerita tamat.
Selain itu, komik berwarna monokrom memungkinkan pembaca bisa menginterpretasikan cerita menurut mereka sendiri. Meski hanya memakai dua warna, bukan berarti tak ada emosi yang tercipta.
Jika kamu fokus, warna yang dipakai untuk memperlihatkan bayangan itu bisa memperkuat emosi karakter atau suasana. Bahkan, pencipta komik pun kerap menambahkan beberapa elemen atau efek di latar belakangnya sebagai bentuk penggambaran emosi karakter, misalnya motif bunga, gelembung, atau hati.