Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sayangnya, setelah dibantai alias dipotong dibagian sana-sini, One Piece tetap tidak bisa tayang di Indonesia. Naruto mungkin masih bisa tayang, tetapi jika kalian menontonnya di TV akan ada banyak sekali adegan yang dipotong bukan? Yah, hal tersebut memang disayangkan tapi mau bagaimana lagi?
Jadi begitulah, sementara One Piece sudah berhenti tayang, Naruto masih tetap lanjut. Karena tetap lanjut tayang, banyak generasi baru/anak-anak Indonesia yang lebih mengenal Naruto daripada One Piece –sementara yang tersisa dari One Piece sebagian besar sudah tumbuh dewasa, dan dari generasi baru Indonesia sendiri jarang. Fans generasi lama dan baru Naruto tentu bertambah lebih pesat daripada fans One Piece. Nah, karena lebih banyak yang mengenal Naruto tentu saja akan ada yang lebih banyak meng-search hal-hal tentang Naruto menggunakan mesin pencari Google sehingga Google pun lebih banyak mencatatnya.
Lanjut ke halaman 2...
One Piece Sering Tidak Diterima di Banyak Negara Karena Tidak Lulus Sensor
Karena Terkadang Ada Yang Mencari dengan Kata Kunci ‘OP’
[read_more link="https://static.duniaku.net/2015/07/young_naruto_by_kenchi_pl-d3216wl.jpg">
Akan tetapi… bukan berarti cerita Naruto lebih bagus daripada One Piece dan juga sebaliknya. Kalau masalah itu, saya pikir relatif –tergantung selera pembaca. Kalau disuruh memilih antara Naruto atau One Piece, saya sih lebih memilih Bleach. Haha…
Lanjut ke Halaman 4...
Tamatnya Naruto Juga Berpengaruh Pada Kepopularitasan Naruto
Itulah tadi beberapa alasan kenapa Naruto lebih populer daripada One Piece menurut Google. Dan karena menurut Google, tentu saja berarti Naruto lebih populer di dunia maya. Kalau di dunia nyata, sepertinya memang lebih populer One Piece –terbukti dari penjualan manga-nya yang memecahkan rekor dunia. Yah, setiap seri memang memiliki kelebihan masing-masing. Karena itu, sepertinya jika kita membandingkan siapa yang lebih baik maka hal tersebut tidak akan mencapai titik temu akhir. Bukankah begitu?