“Jadi, lain kali mulutnya jangan kampungan lagi ya kak, makasih!” —pemilik booth bootleg yang tidak terima barangnya di take down.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Beberapa barang bootleg yang dijual di take-down oleh staff AFA, pemilik booth marah-marah pada yang melaporkan: “Jadi lain kali mulutnya jangan kampungan lagi ya kak, makasih!”
Di mana pun itu, kita setuju bahwa menjual barang yang bukan buatan sendiri atau buatan orang lain tanpa izin pembuatnya adalah sesuatu yang tidak etis sama sekali. Penjualan barang yang bukan buatan sendiri—atau
bootleg—ini tentu saja merugikan kreator aslinya karena sang kreator sudah susah payah membuat, tetapi dengan seenaknya saja diambil lalu diperjualbelikan. [duniaku_baca_juga] Nah, hal yang sama terjadi pada event C3 AFA Jakarta 2017 baru saja diadakan pada tanggal 18 -20 lalu. Event tahunan yang menyajikan berbagai budaya pop Jepang ini diwarnai oleh
drama kejadian yang agak kurang mengenakkan. Pada area Creators Hub yang memang disediakan untuk para kreator lokal untuk menjual dan memamerkan berbagai karya mereka—seperti
fan art misalnya—ditemukan sebuah
booth yang menjual barang-barang
bootleg. Hal ini pertama kali diketahui melalui laporan salah satu pengguna
booth di sana. Olivia Soenardi melalui halaman
facebook-nya mengatakan bahwa sebuah
booth bernama JapanShopID telah menjual barang-barang
bootleg. Beberapa diantaranya adalah
tapestry yang menampilkan gambar-gambar
official dari seri
Touken Renbu, lalu beberapa
fan art dari berbagai seri anime seperti
Fate GO dan
Yuri!!! On Ice. https://www.facebook.com/Olivia.Soenardi/posts/1676204452390935 Tentu saja, barang-barang
bootleg itu diambil dan diperjualbelikan begitu saja tanpa izin pembuat originalnya. Berikut ini adalah salah satunya: https://twitter.com/rosuuri/status/899210838904524802 Setelah
booth yang menjual barang-barang
bootleg ini, Olivia dan beberapa temannya pun memutuskan untuk melaporkan ke staff AFA. Menerima laporan ini, staff AFA pun melakukan
take down/menyita seluruh barang
bootleg yang dijual oleh JapanShopId. Menurut Olivia, staff AFA pun telah memutuskan untuk mem-
black list JapanShopId dari event mereka tahun depan. https://www.facebook.com/Adventia.F.Tenebres/posts/1690220714352899 Lucunya, setelah di
take down oleh staff AFA, pemilik
booth JapanShopId mendatangi beberapa pemilik
booth yang melaporkannya. Mereka kemudian memberikan kartu nama kepada para pelapor dan mengatakan kalau ada sesuatu yang ingin disampaikan, sampaikan saja kepada mereka. Setelah itu mereka pun berkata sinis, “Jadi lain kali mulutnya jangan
kampungan lagi ya kak, makasih!”—sampai 2 atau 3 kali. Haha. [duniaku_adsense] Yang cukup bikin penasaran, kenapa
booth JapanShopId bisa sampai diperbolehkan untuk membuka
booth di AFA? Menurut beberapa pengunjung, ternyata tidak semua barang yang diperjualbelikan di
booth tersebut adalah
bootleg. Beberapa diantaranya, seperti
keychain adalah asli buatan kreator mereka sendiri. Jadi, kemungkinan besar beberapa barang
bootleg tersebut diselundupkan setelah mereka mendapatkan
booth di sana. Yah, yang manapun itu, menjual barang seperti
fan art bukanlah sesuatu yang etis, apalagi di sebuah event besar tahunan berskala Internasional seperti AFA. Menurutmu sendiri, bagaimana?