Global Game Jam 2014 Denpasar juga menghasilkan karya-karya luar biasa lho. Penasaran? Yuk simak liputan dan game-game-nya di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bali, Pulau dewata yang kental dengan nuansa spiritual dan tradisionalnya kini akhirnya mendapat giliran juga untuk mengadakan Global Game Jam 2014 (GGJ 2014). Pengadaan acara ini tak bisa lepas dari usaha dan kerja keras panitia Global Game Jam 2014 Denpasar kali ini, Bli Nyoman Darma Kotama dan Bli Kadek Sudiartha yang keduanya merupakan petinggi dan Ketua dari Indonesian Game Developer Community (GamedevID.org) di Denpasar. Kota – kota lain yang bertartisipasi untuk GGJ 2014 di Indonesia kali ini adalah Jakarta, Bandung, Depok, Semarang, Jogjakarta dan Surabaya. Penasaran? Ingin tahu sebenarnya apa sih Global Game Jam itu ? Nah, mari ikuti investigasi saya di event ini. Global Game Jam 2014 Denpasar berhasil menarik minat 15 orang game developer muda yang ingin mengasah kemampuan mereka di ajang ini. Mengambil lokasi di Berlokasi di STIMIK Primakara (Jl. Tukad Badung), para peserta aktif mengikuti rangkaian acara selama 3 hari. Acara ini dibuka dengan perkenalan dan sharing session dari Bona Akbar (Slabgames) dan representatif dari mantan personil game developer asal Bali, Dragon Games studio. Sharing Bona yang jenaka tentang pengalamannya mengembangkan game-game-nya mendapat respon yang sangat baik dari para peserta yang tak henti terbahak-bahak mendengar “curhat” seorang gamedev. Bagi yang ingin tahu game-game apa saja yang jadi karya Slabgames (http://slabgames.com) dan Dragon Games (http://www.dragongamestudio.com/) bisa langsung menuju TKP. Okay,di hari pertama setelah sesi perkenalan selesai, drafting group untuk mengembangkan game dimulai. Ada 3 Tim yang terbentuk; Team Napi, Team MAX, dan Team Ana-to-Me. Awalnya mungkin sedikit kaku karena ada beberapa peserta yang belum saling kenal dalam tim, namun berkat ice breaking dan panduan dari panitia yang hanya berjumlah 2 orang saja ini, para developer-developer muda ini bisa akrab dalam waktu yang singkat dan bekerja sama dalam menciptakan sebuah karya yang inspiratif. Kebetulan Tema yang diangkat pada GGJ Denpasar adalah, "We don’t see things as they are, We see them as we are". Sebuah Quote menarik yang diambil dari seorang penulis wanita asal Amerika yang bernama Anais Nin. "Kutipan dari Anais tersebut berkaitan erat dengan perkembangan dunia game di Indonesia khususnya di Bali yang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Inilah yang menjadi tantangan bagi setiap peserta, untuk menghasilkan karya yang tidak hanya menarik, namun juga bermakna dan inspiratif bagi orang yang memainkannya,", aku bli Sudi dan Kotama. Nah sekarang makin penasaran kan dengan karya pemuda-pemuda Bali ini ? Berikut karya mereka: 1. Ana n The Shadows Sebuah game 2D platformer action adventure berbasis mobile yang memiliki heroine bernama Ana (Anais). Ia merasa rendah diri dan tidak puas dengan dirinya sendiri, hingga suatu hari Ia dijebak oleh seorang penyihir misterius di cermin ajaib. Cermin ini memiliki kekuatan untuk memunculkan sifat-sifat buruk seseorang, tak terkecuali Ana. Untuk bisa lolos dari tempat ini, Ana harus mengalahkan semua sifat buruknya dengan sebuah kayu ajaib dan menjadi pribadi yang lebih baik. Bisakah gadis ini melakukannya ? Yuk bantu dia dengan memainkannya lewat link berikut ini. Game ini dikembangkan oleh Team MAX yang terdiri dari: - Gofar (عبدل غفر/Abdul Gofar) as Game Programmer - Rolldone (Donny Rolanda) as Game Programmer - Danang Dodoh (I Made Danang) as User Interface Designer - Superkudit (I Gusti Putu Aditya Pratama) as 2D Artist - Assassin (I Gede Suta Lascarya Astawa) as Environment Designer 2. Another Game mobile ber-genre endless vertical run yang menggunakan sensor HP untuk menggerakkan karakter ke kiri dan ke kanan. menceritakan tentang petualangan seekor Devil yang berusaha menjadi Angel dengan cara mengumpulkan Angel balls, tapi hati – hati jangan sampai si Devil mengambil Devil ball karena itu malah akan membuatnya menjadi Devil yang lebih jahat. Yuk, mencoba menjadi Angel di game ini melalui link berikut ini. Game ini merupakan buah karya Team Napi (Anak Muda Tampan dan Kreatif), yang terdiri dari:
- Root aka Edo Halim as Audio Designer
- Trunk aka Arie Pratama as Programer
- Branch aka Yudi Haryasa as Programer
- Flower aka Orlando Nandito Nehemia as Game Artist
- Leaf aka Wahyu Ryanata Putra as Audio Designer
- Fruit aka Bayu Virgun as Graphic Designer
3. The Lost Diary and Lost Quotes of Anais Nin Last but not least, dari tim terakhir melakukan hal yang sangat istimewa dengan menelorkan 2 buah karya yang bergenre puzzle (Lost Quotes) dan 2D platformer (Lost Diary). Lost Quotes adalah mobile based puzzle game yang menuntut kita untuk kreatif membuat jalur, agar siraman huruf huruf dapat masuk ke zona inspirasi Anais. Ini akan menghasilkan salah satu dari quote Anais nin di setiap levelnya. Pengen tau kan quote-nya apa saja? Mainkan game-nya di sini.
Lost Diary, adalah sebuah game platformer menarik yang menceritakan petualan Anais mencari halaman – halaman diarynya yang hilang. Untuk itu Ia harus mengarungi alam mimpinya menghindari pikiran jahatnya sembari mencari halaman yang hilang juga mengumpulkan koin – koin inspirasi. Ayo, kita kunjungi mimpi Anais melalui link berikut ini :)
Game ini merupakan persembahan dari team Ana-To-ME yang terdiri dari: - Eric Sanjaya - Sudi Artha - Ferdy Primanata - Leonard Bogard Papilaya - Yana Adnyana Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada para Panitia Pengisi acara dan Peserta yang sangat kooperatif dan berpotensi Luar biasa kedepannya. Maju terus Game Developer Indonesia !