Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Zaman sekarang, film Hollywood dengan budget sampai 1 triliun sudah biasa. Tapi keuntungan 10 film Hollywood bermodal kecil berikut bisa ribuan kali lebih besar dari modalnya!
Film-film
blockbuster sekarang, seperti
Valerian and City of a Thousand Planets (2017) dan
Avatar (2009) bisa mengeluarkan masing-masing sampai $209 juta dan $237 juta untuk produksi film. Sebagai pembanding jika disesuaikan dengan kurs dolar terhadap rupiah, 100 juta dolar itu sama dengan 1.3 triliun rupiah. [duniaku_baca_juga] Itu adalah pertaruhan besar yang diambil dengan berharap bisa untung berkali-kali lipat dari
budget. Angka
box office Valerian dilaporkan mencapai $221 juta sementara
Avatar $2.8 triliun. Angka yang fantastis. Namun tak semua film sukses bergantung pada kucuran dana besar. Film Hollywood bermodal kecil berikut ini juga bisa untung ribuan kali lipat dari biaya produksinya. Sebelum kita masuk lebih lanjut ke daftar film, perlu penulis ingatkan bahwa angka
budget dan
box office di bawah ini memakai kurs Rupiah terhadap Dolar sekarang, yakni 13.300 rupiah per dolar Amerika dan tanpa mempertimbangkan pengaruh inflasi. Simak 10 film Hollywood bermodal kecil yang paling menguntungkan berikut ini. [page_break no="10" title="Napoleon Dynamite (2004)"]
Rotten Tomatoes: 71% / IMDB: 6.9 Seorang remaja canggung yang buruk dalam kehidupan sosial terjebak dalam permasalahan pelik keluarganya sembari membantu temannya memenangi pemilihan presiden kelas. [read_more id="332096"]
Napoleon Dynamite diproduksi dengan
budget $400 ribu atau sekitar Rp 5,3 miliar. Film arahan Jared Hess ini berhasil mengumpulkan $46 juta atau sekitar Rp 613 miliar, sekitar 5.667% dari
budget-nya. [page_break no="9" title="Once (2007)"]
Rotten Tomatoes: 97% / IMDB: 7.9 Disutradarai oleh sutradara John Carney (
Begin Again dan
Sing Street), Once bercerita tentang dua pemusik yang bertemu di Dublin, Irlandia dan berjuang membuat musik bersama-sama di tengah segala kesulitan. Dianggap sebagai film musikal terbaik generasi ini,
Once berhasil meraup $19 juta atau sekitar Rp 253 miliar. Presentase perbandingannya adalah 6000% jika dibandingkan dengan
budget-nya yang sangat kecil, $150 ribu atau sekitar Rp 2 miliar. [page_break no="8" title="Clerks (1994)"]
Rotten Tomatoes: 88% / IMDB: 7.8 Film
black comedy ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari pegawai toko bernama Dante dan Randal. Mereka diskusi soal film, mengganggu pelanggan, sampai main hoki di atap bangunan toko. Film ini mengambil tempat di toko tempat si sutradara, Kevin Smith bekerja sebagai pramuniaga. Untuk mendanai film ini, Smith menjual sebagian besar koleksi buku komiknya, pinjam ke bank, hingga memakai uang kuliah dan asuransi mobilnya.
Clerks hanya diproduksi dengan biaya $27 ribu (Rp 360 juta) dan berhasil meraup untung hingga hampir $4 juta (Rp 53 miliar) atau sekitar 7000% dari
budget semula. Selain untung banyak, filmnya juga disukai kritikus. Debut yang membahagiakan bagi Kevin Smith. [page_break no="7" title="American Graffiti (1973)"]
Rotten Tomatoes: 95% / IMDB: 7.5 George Lucas tidak hanya piawai membikin film
big-budget seperti
Star Wars dan trilogi
Indiana Jones, tapi juga film
low-budget seperti
American Graffiti ini. Film ini bercerita tentang anak-anak SMA yang baru lulus dan menghabiskan malam terakhir mereka bersenang-senang sebelum lanjut kuliah. Dianggap menjadi pionir film remaja,
American Graffiti meraup untung hingga $140 juta (Rp 1,9 triliun), untung sekitar 9000% dari
budget-nya $777 ribu (Rp 10 miliar). Apalagi, film ini sempat ditolak oleh studio-studio besar seperti 20
th Century Fox, United Artists, MGM, Columbia Pictures, dan Paramount Pictures sebelum diterima oleh Universal Pictures. Hoki banget, ya. [page_break no="6" title="Halloween (1978)"]
Rotten Tomatoes: 93% / IMDB: 7.8 Film horor
slasher ini bertanggungjawab atas karakter Michael Myers, salah satu tokoh paling menyeramkan dan paling ikonik. Disutradarai dan diisi musiknya oleh John Carpenter,
Halloween bercerita tentang kisah Michael Myers yang kabur dari rumah sakit jiwa setelah 15 tahun yang lalu membunuh adiknya di malam Halloween. Myers kembali ke kota kecil Haddonfield dan menyebarkan teror. Para penikmat film menyukai film Hollywood bermodal kecil ini. Buktinya,
Halloween berhasil untung $70 juta (Rp 933 miliar) dengan presentase keuntungan sebesar 11 ribu persen dari
budget-nya yang terhitung kecil, yakni hanya $325 ribu (Rp 4,3 miliar).
Lanjutan pembahasannya bisa kamu temukan di halaman kedua!
[page_break no="5" title="Rocky (1976)"]
[duniaku_baca_juga] Rotten Tomatoes: 93% / IMDB: 8.1 Siapa yang tak kenal karakter
memorable Rocky Balboa, seorang petinju yang berjuang mengalahkan petinju kelas berat Apollo Creed. Film ini dinilai sebagai salah satu film olahraga paling berpengaruh dan mengantarkan Sylvester Stallone menjadi bintang. Film ini menjadi salah satu film klasik yang mempopulerkan konsep tentang kepahlawanan yang diperjuangkan dari semangat bertarung. Dengan
budget $1 juta (Rp 13,3 miliar) saja,
Rocky meraih presentase keuntungan 11 ribu persen dengan total
box office $225 juta (Rp 3 triliun). [page_break no="4" title="Night of the Living Dead (1968)"]
Rotten Tomatoes: 96% / IMDB: 7.9 Dibaiat sebagai salah satu film horor paling menyeramkan sepanjang sejarah dan film yang memulai tren zombie,
Night of the Living Dead bercerita tentang kepanikan massal akibat bangkitnya orang-orang mati. Sekelompok orang kemudian membuat barikade di sebuah rumah tua untuk menyelamatkan dari mayat hidup pemakan daging. Diisi oleh kontennya yang kelewat gore pada masanya, film arahan sutradara George A. Romero ini berhasil meraup untung $30 juta (Rp 400 miliar) dengan
budget hanya $114 ribu (Rp 1.5 miliar). Untung 13 ribu persen. [page_break no="3" title="The Blair Witch Project (1999)"]
Rotten Tomatoes: 86% / IMDB: 6.4 Tiga orang pembuat film mendaki gunung untuk memfilmkan kisah penyihir yang bersemayam di hutan. Ketiganya dilaporkan menghilang, namun setahun kemudian rekaman mereka ditemukan. Rekaman itulah yang dipertontonkan menjadi film. [read_more id="332967"]
The Blair Witch Project adalah film yang mempopulerkan teknik
found-footage. Teknik ini kemudian menjadi populer dan diikuti oleh banyak film horor lain, termasuk
franchise Paranormal Activity,
Cloverfield (2008), dan film Indonesia yang berjudul Keramat (2009). Dengan
budget hanya $60 ribu (Rp 800 juta), film ini meraup keuntungan $248,3 (Rp 3,3 triliun) dengan presentase keuntungan 20 ribu persen. Kesuksesan ini mengantarkan
The Blair Witch Project menjadi film indie paling sukses sepanjang masa. [page_break no="2" title="Mad Max (1979)"]
Rotten Tomatoes: 90% / IMDB: 7.0 Masih ingat film
Mad Max: Fury Road yang tayang 2015 lalu?
Fury Road adalah
reboot untuk film originalnya,
Mad Max. Film ini bercerita tentang dunia distopia, di mana seorang polisi Australia mempunyai misi menghentikan kekejaman geng motor. Film aksi dengan motor-motoran ini meraih keuntungan $99.75 (Rp 1,3 triliun) dengan
budget sederhana $200 ribu (Rp 2,6 miliar). Presentase keuntungan yang didapat dari film arahan George Miller ini sekitar 25 ribu persen. [page_break no="1" title="Paranormal Activity (2007)"]
Rotten Tomatoes: 83% / IMDB: 6.3 Siapa yang dulu pernah menganggap kejadian di dalam
Paranormal Activity adalah kejadian yang sebenarnya? Penulis salah satunya. Film
found-footage ini mengambil kisah pasangan muda yang diganggu oleh makhluk supernatural di rumah mereka sendiri.
Paranormal Activity adalah film Hollywood bermodal kecil paling menguntungkan sepanjang sejarah Dengan
budget supermini, yakni hanya $15 ribu (Rp 200 juta), film yang diproduksi, diambil gambarnya, disunting, ditulis, dan disutradarai oleh Oren Peli ini berhasil meraih keuntungan sebesar $197 juta (Rp 2.6 triliun). Presentase antara modal dan
box office-nya mencapai 655 ribu persen!
Itulah 10 film Hollywood bermodal kecil paling menguntungkan seperti dilansir
Business Pundit. Dari 10 film tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa film bermodal kecil pun bisa sukses secara komersial, asal diisi oleh materi film dan eksekusi yang sama baiknya.
Diedit oleh Fachrul Razi