TUTUP

6 Kisah Serial Anime Doraemon yang Mengharukan dan Menyentuh Hati

Berbeda dari kisah humor biasanya, kisah Doraemon ini membuat kalian terharu dan tersentuh. Inilah 6 kisah serial anime Doraemon yang mengharukan

Kisah anime Doraemon sarat akan komedi dan kisah konyol dari pemeran-pemerannya. Namun tidak sedikit pula yang memberikan pengajaran dan bahkan menyentuh emosi jiwa penontonnya.

Berikut merupakan episode di serial anime Doraemon yang sangat mengharukan untuk kamu pecinta Doraemon

1. Kakek Pohon

dora-world.com

Alat yang digunakan: pembangkit jiwa, boneka penyemangat

Ada sebuah pohon tua yang berada di belakang sekolah. Di sanalah tempat banyak anak-anak bermain dari masa ke masa. Datanglah suatu pekerja proyek yang akan membangun tempat di sana dan akan memotong kakek pohon tersebut. Nobita dan kawan-kawan berusaha mencegah pengerjaan proyek dengan segala macam cara, namun gagal. Pada hari terakhir, Doraemon mengeluarkan alat pamungkasnya yaitu pembangkit jiwa dan boneka penyemangat. Mereka berencana memindahkan kakek pohon ke bukit yang ada di sisi lain kota. Kakek pohon pun berjalan melewati kota.

Alih-alih berpindah, kakek pohon memberikan barang-barang kenangan milik anak-anak yang pernah bermain bersamanya waktu kecil dan sekarang telah menjadi dewasa, mulai dari layang-layang bekas yang tersangkut sampai dengan ban ayunan. Setelah itu dia memutuskan untuk kembali ke tempat asalnya dan berpesan mengenai meskipun dirinya ditebang, kenangan bersama anak-anak akan ada sepanjang masa. Malam ditutup dengan cucuran air mata Nobita, Doraemon, Shizuka, dan kakek pohon. Keesokan harinya pun kakek pohon telah ditebang, namun mereka mengingat pesan kakek pohon mengenai kenangan yang tidak dapat musnah.

2. Gian Melindungi Nobita

cinemacafe.net

Alat yang digunakan: pulpen pewujud keinginan

Takeshi atau Gian dikenal sebagai anak yang nakal, suka menjahili teman, dan memukuli yang tidak menurut padanya. Seperti preman sekolah mungkin ya. Nobita dan Gian berada dalam satu kelompok untuk mengerjakan tugas. Masing-masing individu harus menuliskan kebaikan lawan dalam satu kelompoknya. Nobita beranggapan bahwa tidak ada kebaikan yang ada dalam diri Gian mengingat Nobita selalu ditindas dan diperbudak olehnya. Dia meminjam alat Doraemon yaitu pulpen pewujud kenyataan. Jika sifat ditulis dengan menggunakan pulpen tersebut, maka sifat tersebut akan menjadi kenyataan. Benar saja, Nobita mengerjai Gian dengan menulis hal yang aneh-aneh dan menguntungkan dirinya.

Namun pada petang hari, Nobita dicegat oleh anak SMP yang ingin memerasnya. Dia pun merasa sangat ketakutan. Gian yang datang untuk menghadang anak SMP tersebut. Akhirnya, Gian dan Nobita sama-sama dihajar oleh anak SMP tersebut. Nobita menanyakan, mengapa Gian melindungi dia dari anak SMP, padahal dia jelas akan kalah. Gian pun menjawab dengan tegas bahwa Nobita adalah sahabatnya dan dia akan melindungi sahabatnya.

3. Penginapan Berhantu

dora-world.com

Alat yang digunakan: kotak penyimpan hantu

Nobita dan kawan-kawan bertamasya ke suatu tempat. Nampaknya mereka tersesat dan menemui suatu penginapan tua yang juga dikelola oleh kakek tua. Penginapan tersebut tidak banyak laku dan segera akan menutupnya. Tiba-tiba banyak orang datang untuk menginap ke penginapan tersebut. Karena tidak ada persiapan, kakek tersebut meminta bantuan dari Nobita dan kawan-kawan. Doraemon mengeluarkan kotak penyimpan hantu. Hantu-hantu tersebut akan membantu mereka untuk menyiapkan segala sesuatu, mulai dari memasak, menghangatkan air, dan membersihkan kamar. Sampai di titik ini semua berjalan lancar dan pelanggan senang.

Namun tanpa sengaja Gian dan Suneo membuka kotak penyimpanan hantu kemudian menjatuhkannya. Hal ini berakibat pada keluarnya semua hantu dan menakuti seluruh penghuni penginapan. Mulai dari hantu leher panjang, goblin, api biru, dan sebagainya menampakkan diri. Akhirnya semua pergi dan reputasi penginapan tersebut hancur. Nobita dan kawan-kawan meminta maaf pada sang kakek tua. Kakek tersebut mengatakan bahwa dia bahagia bisa bekerja lagi meskipun hanya untuk satu hari saja. Kedatangan pelanggan tersebut membuat dia hidup kembali meskipun dia harus menutup penginapannya kemudian. Tangis haru mereka disaksikan juga oleh hantu-hantu yang masih berkeliaran.

Baca Juga: 7 Fakta Gian, Bocah Tukang Bully di Doraemon

4. Masa Muda Nobisuke

nobisuke (Dok. Shogakukan/ doraemon)

Alat yang digunakan: pembangkit jiwa benda

Kisah berawal dari Nobita dan Doraemon yang ingin mengetahui perasaan benda-benda yang ada di rumahnya, apakah mereka merasa diperlakukan dengan baik atau tidak. Doraemon menggunakan tongkat pembangkit jiwa benda yang memungkinkan benda tersebut hidup namun tidak dapat berbicara. Ternyata alat tersebut membangkitkan musibah, semua benda di rumah protes dan mengamuk. Nobisuke dan Tamako juga ikut menjadi korban. Pintu rumah menggencet mereka dan benda-benda lain menimpuk. Nobisuke sang kepala keluarga mengambil langkah sebagai kepala keluarga untuk menyelamatkan seisi rumah. Dia mengambil tongkat pembangkit jiwa yang berada di bawah bantal dudukan miliknya dengan diserang oleh semua benda.

Saat dia akan mengambil tongkat tersebut, bantal dudukan tersebut ingin menghentikannya, namun dilempar oleh Nobisuke. Bantal tersebut menangis dan mengingatkan Nobisuke pada kisah masa mudanya. Dia membeli bantal dudukan tersebut dengan uangnya yang masih sangat terbatas. Banyak kenangan indah telah dilaluinya dengan bantal tersebut sejak awal bekerja hingga sekarang berkeluarga. Hal tersebut menggugah kembali memori manis dan menyadari bahwa dia kurang berterima kasih pada apa yang telah dimilikinya.

5. Masa Muda Tamako

tamako ibu nobita (Dok. Shogakukan/doraemon)

Alat yang digunakan: mesin waktu

Nobita merasa kesal dengan perilaku ibunya. Komik-komik yang disukainya dibuang tanpa sepengetahuannya. Karena penasaran, dia meminta Doraemon membawanya pada saat Tamako masih kecil, ingin melihat sifat aslinya. Dia bertemu dengan Tamako kecil. Meskipun lebih kecil dari dirinya, Nobita tetap memanggil Tamako kecil “ibu”. Di sana dia mengetahui mengenai sifat dan kerasnya perjuangan Tamako di masa kecilnya. Kisah ini ditutup dengan Nobita memeluk ibunya yang membuat sang ibu bingung. Apakah gerangan yang terjadi dengan Nobita.

6. Nobita Kabur

Dok. Shin-Ei Animation

Alat yang digunakan: alarm otomatis, payung terbalik, alat penggali

Nobita merupakan anak yang gagal dalam studinya. Di sekolah dia selalu dimarahi guru, di rumah dia dimarahi ibunya karena malas belajar, dalam pergaulan dia juga selalu dipojokkan oleh Takeshi dan Suneo, serta Shizuka lebih memilih Dekisugi ketimbang dirinya. Doraemon yang biasanya berpihak padanya kini tidak mau meminjamkan alatnya karena yakin akan disalahgunakan. Dia kemudian memutuskan untuk kabur dari rumah dan mencuri alat Doraemon secara serampangan. Dia memutuskan untuk berada di pulau terpencil. Di sana dia mencoba alat Doraemon namun tidak mendapati salah satunya berguna. Payung terbalik tidak dapat melindunginya dari hujan dan malah membuatnya basah kuyup, alarm otomatis mengganggu tidur siangnya, dan alat penggali ya hanya berfungsi untuk menggali saja.

Karena suatu hal Nobita tidak dapat pulang dan harus bertahan di sana menunggu seseorang merindukannya. Sampai brewokan, tiada satupun yang datang. Nobita mengambil kesimpulan bahwa tidak ada orang yang mengasihi dirinya. Di saat terpuruk, Doraemon datang dengan berurai air mata, dia mengatakan bahwa banyak yang mencari-carinya namun tidak dapat menemukan keberadaanya. Kisah ini seharusnya menyadarkan kita bahwa masih ada secerca harapan meski di awan yang kelam. Jangan pernah kabur dari masalah.

Bagaimana menurut kalian? Sungguh mengharukan ya kisah-kisah tersebut. Kesetiakawanan, kemampuan untuk bersyukur, serta menyimpan kenangan indah memang membuat emosi setiap penontonnya terenyuh.

Baca Juga: Co-Creator Doraemon, Fujiko Fujio A Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun