Jumpa lagi dengan Kuliah Om Jas. Dalam kuliah kali ini, kita akan membahas mengenai seluk beluk game edukasi, dan mengapa game bisa menjadi sarana edukasi.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Hallo semua, pernah dengar game edukasi? Ya, game yang isinya merupakan pembelajaran untuk sesuatu hal. Mau tau contohnya? Kebetulan Om Jas baru saja merilis sebuah game edukasi berjudul Meduca: Arithmetic Education. Dicobain yah. Kuliah kali ini kita akan membahas mengenai seluk beluk game edukasi, dan mengapa game bisa menjadi sarana edukasi. Jadi setelah ini mungkin saja ada di antara kita yang ingin memajukan pendidikan bangsa melalui pengembangan game edukasi. Penggunaan game sebagai sarana pendidikan sebetulnya bukan hal yang keliru, karena game bersifat interaktif sekaligus menghibur. Psikologi kebanyakan manusia itu secara tidak langsung lebih suka bermain daripada belajar serius. Dalam game edukasi, pembelajaran diberikan lewat praktek atau learning by doing. Jadi, menurut Om Jas, pendidikan seharusnya itu menantang dan menyenangkan, tidak membosankan, jadi mendidik lewat game merupakan salah satu alternatif yang tepat. Game Edukasi biasanya muncul dalam bentuk puzzle, sehingga mengasah otak untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam puzzle tersebut. Namun kini banyak juga game edukasi yang menggunakan genre lain, karena yang terpenting dalam game edukasi itu adalah mendidik pemainnya untuk lebih mahir dalam sesuatu dan itu berguna bagi dirinya. Agar sebuah game dapat dikatakan sebagai game edukasi, maka perlu ada beberapa hal penting di dalamnya, apa saja ya itu? Yuk kita bahas satu persatu. 1. Produktif Game edukasi harus dapat mengembangkan sikap produktif dari kita para gamer. Jadi inti dari game tersebut akan mengena dan tersimpan di memori kita sebagai gamer sehingga suatu saat bisa menginovasi dan merangsang kreativitas kita dalam menciptakan sesuatu yang baru. Contohnya game Crazy Machine, kadang bisa membuat kita memikirkan hal-hal baru yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. 2. Aktif Game edukasi perlu dapat mengembangkan sikap aktif kita sehingga secara tidak langsung mengembangkan syaraf-syaraf motorik kasar dan motorik halus pada kita sebagai gamer. Banyak game-game di konsol Wii dan sekarang yang menggunakan Kinect atau PS Move yang mengajak kita untuk jadi aktif. 3. Efektif dan Efisien Sebuah game edukasi tentunya perlu punya dampak dalam kehidupan gamernya, misal pada Brain Challenge, lama kelamaan gamer dapat menjadi makin cepat berpikir, atau makin analitif. Selain itu, dari sisi waktu, gamer yang ingin segera belajar tidak harus menunggu kelas dimulai, bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja sehingga game edukasi bisa dikatakan efisien. 4. Kreatif Melalui game edukasi, setidaknya gamer bisa memikirkan beberapa cara lain untuk menyelesaikan masalah, dan tidak harus selalu menggunakan satu macam cara, sehingga merangsang gamer untuk kreatif dan tidak hanya menunggu orang lain menyelesaikannya dan menirunya. 5. Menyenangkan Game edukasi tetap adalah game, jangan sampai kehilangan unsur menyenangkan dalam game tersebut karena padatnya isi materi dan monotonnya gameplay. Jadi game sebisa mungkin bisa membuat pemain makin pandai perlahan tapi pasti tanpa meninggalkan kesenangan bermain. Jadi sebaiknya game edukasi tanpa disadari bermanfaat untuk mengembangkan IQ, EQ danSQ . Seperti contoh pada Puzzle Hero, di sini kita dilatih untuk menyelesaikan puzzle namun dengan unsur Role Playing Game yang kental, sehingga para penggemar RPG tidak kehilangan kesenangannya saat memainkan game ini. Mau tahu manfaat game edukasi bagi kita? Yuk kita lihat satu persatu. 1. Mampu melatih konsentrasi Semakin tinggi usia gamer maka semakin terbatas daya tangkapnya. Oleh karena itu permainan dan pengajaran yang menggunakan alat dan media yang baik dan tepat akan membantu mempertahankan daya tangkapnya 2. Mengajarkan sesuatu dengan lebih cepat dengan waktu relatif singkat Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja, mungkin bisa tersampaikan atau salah paham. Namun dengan bantuan alat dan media yang baik seperti game edukasi, guru bisa menjelaskan dalam waktu cepat dan mencapai indikator kebnerhasilan belajar lebih cepat. 3. Menambah daya paham dan ingatan Dalam menjelaskan sesuatu jika menggunakan media yang tepat tentu akan lebih mudah dimengerti dan memperdalam pengalaman belajar serta ingatan anak. Melalui indera penglihatan dan pendengaran anak yang berusia dini dapat memahami perbedaan arti, warna, serta bentuk melalui game edukasi. Ini salah satu kegunaan game edukasi bagi para gamer yang berusia muda. 4. Membuat proses belajar menyenangkan Cara mengajar yang monoton tentu akan membosankan. Tetapi bila didisampaikan dalam bentuk yang berbeda, media yang berbeda tentu akan menyenangkan dan mampu membangkitkan motivasi belajar kita. 5. Membangkitkan emosi Menyampaikan suatu materi dengan media-media yang menarik tentunya akan lebih berhasil daripada menggunakan ceramah saja. Dengan media yang menarik tentu akan membangkitkan emosi kita, perhatian pada materi dan juga pada media tersebut. Misal ada game edukasi yang memiliki kisah dan cerita, tentu akan lebih mudah menyerap inti yang ingin diajarkan, 6. Mampu Mengatasi Keterbatasan Bahasa Perbedaan kebudayaan sering menimbulkan kesalahpahaman, namun dengan media mampu mengatasi kesalahpahaman akan keterbatasan kita untuk mengerti suatu bahasa. Beberapa game edukasi juga diarahkan untuk mempelajari bahasa, 7. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi Dengan permainan edukatif pasti merangsang kita para gamer untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Paling tidak dengan permainan edukasi akan menimbulkan banyak pertanyaan dan imajinasi yang tentunya akan ditanyakan pada guru, orangtua atau teman kita sesama gamer. Jadi jelaslah, kalau game edukasi itu cukup penting dalam pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Om Jas harap kita para pengembang game mulai juga berpikir untuk bisa mengembangkan game edukasi agar bisa turut mencerdaskan para gamer. Semoga Kuliah Om Jas kali ini bermanfaat, jangan lupa untuk mengikuti Kuliah Om Jas yang berikutnya.