Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada yang masih teringat dengan "Termehek Mehek", salah satu reality show Trans TV yang sempat cukup populer beberapa tahun silam? Trans TV seolah kembali berusaha membangkitkan era kejayaan reality show dengan menawarkan program baru yang berjudul "Katakan Putus".
Namun reality show Trans TV yang baru tayang beberapa episode ini mulai menuai masalah. Para fans JKT48 mengajukan petisi kepada pihak Trans TV untuk membuat sebuah pernyataan minta maaf karena dalam satu episode dianggap merusak nama baik fans dan tentunya grup JKT48 itu sendiri. Apa alasan para fans JKT48 atau yang lebih senang menyebut diri mereka sebagai wota ini melakukan petisi pada Trans TV ini?
Bisa dilihat dari isi [outbound_link text="petisi" link="https://www.change.org/p/trans-tv-pt-televisi-transformasi-indonesia-permintaan-maaf-kepada-seluruh-fans-jkt48?source_location=petitions_share_skip"] diatas, bahwa para fans JKT48 merasa tersinggung oleh salah satu episode Kapan Putus, sebuah reality show Trans TV yang memfasilitasi pria/wanita yang ingin menyelidiki pasangannya dan membuktikan kecurigaannya sebagai dasar untuk memutuskan hubungan mereka. Bisa dibilang reality show ini merupakan kebalika dari reality show Katakan Cinta yang juga sempat populer dahulu. Entah apakah drama yang disuguhkan dalam Kapan Putus ini benar-benar nyata atau hanya sebuah drama yang tersusun dengan cukup buruk. Penasaran seperti apa episode kontroversialnya? Berikut videonya!
[youtube_embed id="my6kxxlSTNg"]
Yah, seperti yang tertulis dalam petisi diatas memang terasa secara tidak langsung acara ini memberikan contoh imej buruk bagi fans JKT48. Dalam episode reality show Trans TV, Kapan Putus yang ditayangkan pada 9 September tersebut ditampilkan seorang gadis yang penasaran akibat pasangannya sering meminjam uang kepada gadis tersebut.
Dalam pengembangan penyelidikan terungkap bahwa sang lelaki meminjam uang yang kemudian digunakan untuk membiayai hobinya sebagai fans JKT48. Dalam episode tersebut sang pria juga menceritakan secara deskriptif (dan sedikit berlebihan) bagaimana senangnya ia setelah melakukan meet & greet dengan salah satu member JKT48 dan berjabat tangan dengannya. Sang pria ini juga dengan bangganya bercerita pada kawan-kawannya telah memberikan hadiah kepada member idola atau oshimennya berupa boneka dan bando dengan harga yang cukup fantastis. Tidak hanya itu pria ini secara terang-terangan mengakui bahwa ia menggunakan uang pinjaman dari pacarnya untuk membeli barang-barang tersebut.
Tidak heran jika kemudian para fans JKT48 merasa disudutkan oleh reality show Trans TV ini. Hadyan Tahir sang pencetus petisi tersebut juga menulis, "Kami digambarkan sebagai orang yang matre, memprioritaskan idola kami ketimbang hal - hal yang lebih penting seperti membayar kost dan uang kuliah."
Beberapa kejanggalan mengenai "settingan" dalam reality show Trans TV ini memang dengan mudah diketahui oleh para fans. Pria dalam acara Kapan Putus ini memang mengenakan kaos dan topi JKT48, tapi dengan tegas ia menyebut grup idolanya ini dengan sebutan "jekate empat lapan". Sebuah sebutan yang kurang disukai oleh sebagian besar fans. Hal yang cukup janggal lainnya adalah penyebutan acara meet & greet oleh lelaki yang mengaku fans JKT48 ini. Memang JKT48 pernah mengadakan beberapa acara meet & greet, namun jika yang ia maksud adalah acara jabat tangan dengan para member jelas ini cukup janggal. Handshake event atau Akushuukai merupakan istilah yang digunakan oleh para idol group untuk menyebut event dimana para member dan fans bisa berjabat tangan dan mengobrol beberapa detik. Tentu saja hal yang paling konyol adalah nominal hadiah yang diberikan kepada sang idol yang rasanya terlalu wah. Bukan tidak mungkin jika ada boneka dan bando dengan harga tersebut, namun rasanya para fans JKT48 masih cukup realistis dalam memberikan hadiah.
Hingga berita ini ditulis sudah ada 947 orang yang menandatangi petisi ini dari target 1000 orang. Namun, hari ini sang inisiator petisi ini sepertinya mendapatkan pencerahan jika apa yang dilakukannya ini justru bisa memperburuk suasana. Karena bagaimana pun masalah seperti ini harusnya tidak perlu dihiraukan dan diacuhkan saja karena tentunya para fans memiliki prinsip masing-masing dalam menjalani hobi mereka ini. Pagi tadi Hadyan Tahir memposting bahwa ia telah mengajukan pencabutan petisi ini dan memilih untuk mendiamkan hal memalukan yang dilakukan oleh Trans TV ini.
Yah, seperti yang saya tulis diawal artikel ini. Jika memang reality show Trans TV ini kenyataan, maka sungguh luar biasa dan memalukan sekali jika ada fans seperti ini. Namun jika tidak, maka Kapan Putus ini merupakan satu dari sekian banyak reality show dengan naskah dan akting pemain yang sangat buruk. Terlebih melakukan generalisasi terhadap golongan apapun rasanya sangat mencederai semangat Bhineka Tunggal Ika yang tumbuh dalam masyarakat kita, bukan?