TUTUP

Lego Robotics Competition, Bahkan Anak TK Bisa Nge-Robot

Tepatnya sejak tanggal 1 hingga 3 Februari kompetisi robot lego untuk anak-anak mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA diselenggarakan di Grand City Surabaya. Lomba yang diikuti hingga 400 siswa siswi ini memperlihatkan kemampuan anak-anak Indonesiayang tak kalah dalam dunia robotika.

Regional Robot Olympiade (RRO) 2013 merupakan kompetisi robot lego se Jatim, Lombok, dan Bali yang mana mempertandingkan para siswa dari berbagai kota, mulai tingkat TK hingga tingkat SMA. Semuanya terbagi dalam tiga kategori, antara lain adalah kelas Building, Programming, dan gabungan dari keduanya. Tidak kurang dari 400 peserta terdaftar di RRO 2013 kali ini. Semuanya berkumpul dan bertanding sejak Jum'at (01/02) hingga Minggu (03/02). Didampingii oleh para wali-nya, para peserta terlihat sangat bersemangat dalam berlomba. Beragam kriteria robot dipertandingkan dalam RRO. Diantaranya adalah Prerobot IA dan Prerobot IB untuk tim pelajar TK. Prerobot 2, Prerobot 2, Prerobot 3, dan Prerobot 4 untuk siswa SD mulai kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian Robot Programming untuk siswa SD kelas 4 hingga 6, SMP dan SMA. Yang membedakan antara Prerobot satu dan lainnya adalah kasus yang digunakan sebagai bentuk robot tersebut. Peserta harus mampu membentuk sebuah robot dari lego yang disediakan dengan kasus yang ditentukan, seperti bentuk Spongebob, Ape, dan Acrobot. Sedangkan untuk Robot Programming beberapa kasus seperti labirin, memindahkan barang, dan mengikuti garis harus diprogram oleh para peserta sendiri. Yulianan Yenny, Center Manager Robokidz, sebagai penyelenggara lomba, menyebutkan RRO adalah kegiatan tahunan bagi para pelajar yang memiliki hobi dan kemampuan dalam membuat dan mengoperasikan robot. “Saat ini, bagi anak-anak, robot bukan lagi teknologi yang tidak bisa dipelajari. Mereka malah antusias ketika diajari tentang menciptakan robot,” jelasnya. Selain akan perlunya peningkatan kemampuan anak dalam mencintai teknologi, lomba ini tentu perlu mendapatkan apresiasi positif karena pada tahun-tahun kedepan, tren dunia programming di prediksi akan semakin menjalar ke berbagai bidang. Dengan adanya lomba seperti ini, siswa selain mengenal dunia robot dan programming lebih dini, kreatifitas dan kemampuan mereka dalam melogika juga pasti akan meningkat.