Mari berbelok sebentar dari kesibukan kita bermain digital game dan kembali ke permainan yang jauh dari teknologi-teknologi canggih, boardgame bersama komunitas Boardgame Hut!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Petualangan saya kali ini menuntun saya ke komunitas pertama yang ingin saya liput. Boardgame Hut! Nah, kali ini saya berkesempatan bertemu dan bermain dengan salah tiga dari komunitas pecinta Boardgame. Mereka adalah Sandy, Safa, dan Reza. Mas Sandy, Mbak Safa dan Mas Reza.[/caption] Sebelum saya mulai cerita saya, mungkin banyak yang kurang tahu dengan Boardgame. Bagaimana dengan catur? Apakah banyak teman-teman yang tahu mengenai permainan ini? Ternyata catur juga salah satu jenis dari boardgame yang semenjak dulu kala sangatlah populer. Bagaimana dengan Monopoli? Yup! Monopoli juga merupakan salah satu boardgame. Jadi, apakah teman-teman tahu boardgame itu apa setelah membaca dua contoh barusan? Simple-nya, boardgame adalah permainan yang dimainkan di atas sebuah media papan persegi yang terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, karton, dan sejenisnya. Lalu apa sih menariknya? Jangan salah sangka, ternyata boardgame sangatlah bermacam-macam jenisnya dan penampilannya juga berbeda-beda. Aturannya pun berbeda-beda pula. Banyak boardgame yang menarik dan mungkin tidak banyak orang yang tahu. Pembaca bisa mengunjungi BoardGameGeek.com untuk melihat berbagai macam boardgame di dunia. Komunitas Boardgame Hut bersedia berbagi pengalaman bermain dan hal-hal apa saja yang merupakan hal-hal yang menarik dan dapat kita alami di sebuah Boardgame. Saya sempat bertanya alasan mereka tidak memilih Digital Games. Salah satunya yakni sering kali kita hanya bermain sendiri ketika memainkannya, ataupun meskipun multiplayer tapi tidak seseru bermain bersama di boardgames. Bagi Safa sendiri, yang pernah memainkan beberapa digital minigames , menganggap bahwa game-game digital lebih mudah tamatnya, dan tambahan dari Sandy, bisa nge-cheat juga, jadi mudah menamatkannya. Namun kenapa kepopuleran masih kalah dengan digital games? Sebenarnya boardgames sudah sangat dikenal di Eropa dan Amerika, keduanya merupakan negara dengan dimana menghasilkan berbagai macam boardgames. Di Indonesia sendiri, produsen boardgame ternamanya adalah Kummara, yang telah menghasilkan berbagai boardgames asli Indonesia. Ternyata alasan khusus di Indonesia sendiri adalah anak Indonesia tidak mau repot. Ketika disuguhkan dengan boardgame asing yang peraturannya belum mereka ketahui, anak Indonesia sering kali kehilangan minat dan gak mau ribet. Hal inilah yang menurut Sandy merupakan salah satu hal mengapa boardgame tidak se-booming digital games. Selain itu harganya yang relatif mahal dan ekslusif juga merupakan hambatan, dimana kita tahu dengan cukup men-download di internet, berbagai macam digital games dapat kita nikmati dengan sangat mudah. Main Wasabi Game![/caption]
Namun sebenarnya, banyak manfaat yang bisa kita dapat dari boardgame. Merangkum perkataan Sandy, yang mana di dalam bermain boardgames, kita bisa tahu karakter seseorang dari cara bermain mereka. Ini tidak lepas dari berbagai macam genre games yang disediakan di boardgames. Sepertistrategy games, family games, party games, abstract,dancustomizeable. Selain itu, dengan bermain bersama hubungan antar pemain juga bertambah erat. Kita tertawa bersama, saling bersaing menjatuhkan satu sama lain namun tidak dalam hal kekerasan, dan satu hal yang saya dapat dengan bermain bersama mereka adalah keakraban. Padahal tidak lama kenal, tapi setelah bermain rasanya lebih-lebih akrab begitu.
Nah, bagi para Citizen Duniaku mungkin ingin bergabung bermain bersama mereka? Tidak hanya mereka bertiga tapi juga semua penggemar boardgames di Surabaya akan mengadakan gath pada tanggal 20 Oktober ini. Citizen berminat?