TUTUP

Inilah Tiga Sinetron Tak Berkualitas dan Tak Layak Tayang Menurut Survei KPI

KPI kembali mengumumkan tiga sinetron tak berkualitas. Sangat ironis bila salah satu diantaranya malah memenangkan penghargaan Panasonic Gobel Award 2015 kategori sinetron terbaik.

Tiga Sinetron Tak Berkualitas

Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI kembali mengumumkan ada tiga sinetron tak berkualitas. Hal ini didasarkan dari hasil survei indeks kualitas khusus program acara TV yang mencakup program sinetron, variety show, dan berita. Endah Murwani selaku Ketua Bidang Penelitian ISKI atau Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia memberikan pemaparan langsung dalam jumpa pers Senin (22/06/15) dengan didampingi Ketua KPI Pusat Judhariksawan. Acara jumpa pers itu sendiri berlangsung di Kantor KPI Pusar Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.

“Berdasar hasil survei didapati sinetron 7 Manusia Harimau (RCTI), Sinema Pintu Taubat (Indosiar), dan Emak Ijah Pengen ke Mekah (SCTV) dinilai tak berkualitas,” demikian papar Endah kepada pers.

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/06/06/delapan-game-online-berbahaya/" title="KPAI Umumkan Delapan Game Online Berbahaya!"]

Dari hasil survei yang didasarkan pada kriteria terkait relevansi cerita, penghormatan keberagaman, pembentukan watak & jati diri bangsa, norma sosial, non seksual, dan non kekerasan menunjukkan ketiga sinetron tersebut memiliki indeks kualitas rendah. Sehingga ketiganya dinyatakan sebagai sinetron tak berkualitas.

Judhariksawan menambahkan kategori sinetron dipilih karena tingginya aduan masyarakat. Berdasar data aduan yang diterima KPI diketahui sinetron 7 Manusia Harimau mendapat 121 pengaduan, sedangkan sinetron Mak Ijah Pengen ke Mekah mendapat 73 pengaduan.

Survei dilakukan sejak bulan Maret-April 2015 dengan menerapkan metode penelitian peer view assessment yang dirancang secara longitudinal yang mana mengikutsertakan responden sama pada satu waktu. Responden berjumlah 810 orang dari 9 kota di tanah air. Syarat untuk responden yaitu jenjang pendidikan SMA minimal dengan berbagai profesi. Mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, pendidik, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat, aktivis, karyawan, wartawan, wakil rakyat, TNI/Polri, dan birokrat.

Secara keseluruhan sebenarnya ada sampel 45 program dari total 9.000 program dari 15 stasiun TV. Sampel kemudian ditarik menggunakan teknik multistage random sampling. Adapun margin error sebesar 13,8% dengan tingkat kepercayaan cukup tinggi yakni 95%.

Pasca Sabet Penghargaan Gobel Award Dinyatakan Tak Berkualitas

[read_more link="http://www.duniaku.net/2014/09/24/kpi-awas-hati-hati-kalo-kamu-nonton-film-kartun-ini/" title="KPI: Awas! Hati-hati Kalo Kamu Nonton Film Kartun Ini…."]

Sinetron 7 Manusia Harimau mendapat total indeks 2,20, Sinema Pintu Tobat 2,90, dan Emak Ijah Pengen ke Mekah 2,90. Padahal indeks kualitas yang sudah ditetapkan KPI yakni 1,00 (sangat tidak berkualitas), 2,00 (tidak berkualitas), 3,00 (kurang berkualitas), 4,00 (berkualitas), dan 5,00 (sangat berkualitas). Skala tersebut diukur dari 2 bagian. Bagian pertama berdasar tujuan, fungsi, dan juga arah penyiaran. Bagian kedua berdasar kode etik dan UU serta P3SPS atau Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran.

Tentu ironis dimana salah satu sinetron yang dinyatakan tidak layak oleh KPI, 7 Manusia Harimau ternyata baru saja memenangkan penghargaan Panasonic Gobel Award 2015 kategori sinetron terbaik. Namun, berdasar pemaparan perwakilan KPI diketahui sinetron 7 Manusia Harimau memang terlihat rendah terutama berdasarkan indikator penilaian.

Sinetron tersebut dinyatakan tidak membentuk watak & jati diri bangsa, memiliki konten horor, mistis, dan juga kekerasan. Pernyataan KPI tersebut jelas menuai reaksi dari RCTI selaku stasiun TV yang menayangkan sinetron 7 Manusia Harimau. Pihak RCTI merasa tidak adil. Terlebih bila mengingat sinetron Ganteng-Ganteng Serigala yang mana memiliki genre sama tidak termasuk dalam tiga sinetron tak berkualitas.