TUTUP

Review Son of Batman : Mengenal Damian dengan (Terlalu) Sederhana

Mengenal Damian Wayne, putera dari Bruce Wayne a.k.a Batman melalui film animasi Son of Batman. Seperti apakah sepak terjang Batman dan rekan barunya?

SPOILER ALERT! Satu lagi film animasi dari DC dan Warner Bros. Kali ini, animasi yang dirilis kembali mengisahkan sepak terjang salah satu jagoan terpopuler dari DC yaitu Batman. Tapi Batman tidak beraksi sendirian, ia kembali ditemani oleh Robin. Robin kali ini juga tidak sembarangan, karena Robin yang satu ini tak lain adalah darah dagingnya sendiri. Ya, Bruce Wayne atau Batman ternyata memiliki seorang anak. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bagaimana Batman menghadapi perubahan hidup dari seorang pejuang tunggal lalu tiba-tiba ia menjadi ayah dari anak yang tidak ia ketahui keberadaannya? Apa yang akan dihadapi Batman dan Robin terhadap League of Assassins yang kini memiliki pemimpin baru? Semua itu bisa kita lihat pada Son of Batman ini. Ulasan ini akan berdasarkan pengamatan Penulis dengan membandingkan dengan versi komik yang ditulis oleh Grant Morrison. Secara keseluruhan, Son of Batman ini memperkenalkan kehadiran Damian Wayne, anak dari Bruce Wayne dan Talia al-Ghul (ya, Talia anak Ra's al-Ghul... kenapa bisa begitu? Well.. penjelasannya agak complicated untuk dijabarkan di sini :D ) dengan.. sangat.. sederhana. Pertemuan pertama kali antara Batman dengan Damian Wayne yang... terlalu simpel...[/caption] Alur Cerita Kalau kita melihat versi komiknya awal pertemuan Batman dengan Damian bisa dibilang dibumbui konflik. Tapi di animasi ini, Robin dititipkan oleh Talia karena masalah keamanan, dimana League of Assassins telah porak-poranda oleh serangan Deathstroke yang di animasi ini dikatakan sebagai calon pewaris League of Assassins, dan menyebabkan Ra's al-Ghul terbunuh (yep... penulis juga merasa Ra's di sini terlalu lemah, bagaimanapun alasannya). Pada kelanjutannya, Batman dan Damian (yang mengenakan mantel Robin agar mudah diawasi oleh Batman) berusaha menghentikan rencana Deathstroke yang mengambil alih League of Assassins untuk menciptakan pasukan assassin terkuat di dunia. Beberapa topik di animasi ini mengadopsi cerita Batman & Robin versi Grant Morrison dengan sangat sederhana. Antara lain ketika hubungan cinta antara Batman dengan Talia al-Ghul yang "dipaksakan" tapi "suka sama suka" (if you know what I mean..) hingga lahirlah Damian. Tapi Bruce Wayne di sini sepertinya tidak terlalu habis pikir dengan keabsahan Damian sebagai darah dagingnya sendiri, tidak seperti versi komik yang bahkan Bruce Wayne menganalisa genetik dari Damian untuk memastikan keabsahannya. Damian Wayne sang putera Batman Karakter dari Damian sendiri mirip dengan versi komiknya: pembangkang, emosian, dan larut dalam prinsip assassin yang ia emban selama hidupnya, membuat dia lebih memilih membunuh lawannya untuk memenangkan pertarungan. Namun sebagai putera dari Bruce Wayne dan pewaris darah al-Ghul kelebihannya adalah: memiliki keahlian beladiri, ahli persenjataan, kemampuan detektif, bahkan pengetahuan manajemen bisnis seperti ayahnya. Sayangnya pengembangan karakter Damian di sini terlalu simpel, seperti misalnya saat dia menerima nilai kebenaran dan keadilan dengan Batman sebagai panutannya, proses penerimaan prinsip ini cukup kompleks di komiknya, tidak serta merta "oke, saya tidak akan membunuh lagi". Bahkan proses Damian menjadi Robin juga sangat simpel, agar ia mudah untuk diawasi. Padahal Damian mengenakan mantel Robin agar ia belajar falsafah kebenaran dari Batman, ayahnya. Banyak kemampuan Damian yang tidak ditunjukkan di sini, contohnya adalah kemampuan infiltrasi Damian, ketika ia bisa menembus Bat cave yang memerlukan konfirmasi berupa scan suara. Atau kemampuan Damian mengendarai kendaraan yang sepertinya hal itu ditahan-tahan, mungkin ditujukan agar lebih friendly ditonton oleh anak-anak. Kemampuan manajemen bisnis dari Damian Wayne sedikit ditunjukkan dalam adegan ini[/caption] Tokoh Pendukung Kehadiran tokoh pendukung seperti Komisaris Gordon dan Nightwing (Dick Grayson) ditampilkan untuk memperkaya cerita. Kehadiran Dick Grayson sepertinya untuk mewakili konflik antara Damian Wayne dengan "Robin-Robin" lainnya (di komiknya, Damian berusaha mengalahkan semua "Robin" untuk membuktikan dirinya lah yang paling hebat), sekaligus memperkenalkan bahwa selain Bruce Wayne, Dick Grayson lah sosok yang paling dekat dengan Damian Wayne, walaupun plot ini kurang diangkat di animasinya. Tapi peran pendukung ini juga tidak banyak berperan dalam alur cerita Son of Batman. Kehadiran Nightwing sebagai peran pendukung[/caption] Villains Pemilihan villain menjadi agak melebar karena berusaha mengait-ngaitkan beberapa villain dalam satu cerita. Kehadiran Deathstroke sebagai villain utama sepertinya untuk memberikan sosok yang kuat yang sebanding dengan kemampuan Batman dan Robin, walaupun memasukan plot Deathstroke sebagai penguasa League of Assassins bisa dikatakan agak melenceng (mungkin Ra's al-Ghul sendiri terlalu sering muncul sebagai lawan utama Batman, terutama di film animasi). Kehadiran minor villain seperti Killer Croc agak dipaksakan, apalagi perannya terlalu melenceng dari modus operandinya (mencuri obat terlarang? bukankah Killer Croc terlalu mencolok menjadi peran pencuri?). Lalu kehadiran Man-Bat, well... ini memang sesuai cerita di komiknya, walaupun perannya terlalu simpel. Beberapa cameo yang muncul di Arkham Asylum memang menarik perhatian, sayangnya kemunculan cameo ini terlalu singkat dan tidak signifikan dengan cerita. Killer Croc...[/caption] ... dan Man-Bat hadir sebagai minor villain[/caption] Secara keseluruhan, Son of Batman adalah film yang bisa ditonton jika kita ingin mengenal Damian Wayne dengan penuturan yang simpel. Namun untuk mengetahui cerita yang lebih mendalam, ada baiknya kita melengkapi bacaan tentang Damian Wayne terutama dari komik Batman, Batman & Robin, ataupun Batman Incorporated. Son of Batman disutradarai oleh Ethan Spaulding dan ditulis oleh James Bobinson dan Joe R. Lansdale. Son of Batman diproduksi oleh DC Entertainment, Warner Bros. Animation, dan Warner Premier.