TUTUP

Know Your Saga: Avengers vs X-Men, Ketika Pahlawan Terbaik Bumi Melawan Anak Sekolah Berbakat

Avengers vs X-Men (AvX) adalah main event dunia Marvel di tahun 2012 yang ditulis oleh Jason Aaron, Brian Michael Bendis, Ed Brubaker, Jonathan Hickman, dan Matt Fraction. Simak ringkasannya di artikel berikut ini!

Avengers vs X-Men (AvX) adalah main event dunia Marvel di tahun 2012 yang ditulis oleh  Jason Aaron, Brian Michael Bendis, Ed Brubaker, Jonathan Hickman, dan Matt Fraction. Edisi utama AvX terbagi dalam 13 edisi (edisi #0 sebagai prolog dan 12 edisi main story) yang terbit dari Bulan April hingga Bulan Oktober. Act 1 – "It's Coming" Cerita diawali oleh Nova yang tiba-tiba saja jatuh ke Bumi. Ternyata ia memberi peringatan akan kedatangan kembali Phoenix Force yang tengah menuju Bumi. Diyakini, kali ini Phoenix akan merasuk Hope Summers karena ia dipercaya memiliki kekuatan yang cocok sebagai host Phoenix selanjutnya. Jika kalian belum tahu, Hope Summers adalah anak angkat dari Cable, satu dari sedikit mutant yang lahir pasca event House of M yang menyebabkan populasi mutant terancam punah. Dan itu artinya Hope adalah cucu angkat dari Cyclops, Scott Summers dari masa depan. Hope memiliki kekuatan untuk mengadopsi kekuatan mutant lainnya. Berbeda dengan Rogue yang harus ada kontak fisik dan membuat mutant lain lemah, Hope cukup berada di sekitar mutant lain untuk mengadopsi kekuatan mutant tanpa perlu membuatnya lemah (seperti Peter Petrelli di serial Heroes). Ia kini berada di X-Men untuk berlatih mengendalikan kekuatannya. Sebagian Hero yang terlibat dalam AvX[/caption] Kedatangan Phoenix ditanggapi berbeda baik dari X-Men maupun Avengers. Bagi X-Men, kekuatan luar biasa Phoenix diyakini adalah penyelamat ras mutant dari kepunahan akibat event House of M. Phoenix bisa saja mengubah realitas sehingga ras mutant dapat bangkit kembali, ataupun menjadi sumber kekuatan bagi ras mutant untuk memulihkan populasi mutant di bumi. Sedangkan bagi Avengers, Phoenix adalah ancaman bagi keselamatan bumi. Karena di setiap kedatangan Phoenix, bumi selalu dalam ambang kehancuran sehingga mereka memutuskan untuk mencegah kedatangan Phoenix kembali ke Bumi. Hal ini membuat kedua belah pihak mengincar Hope. Bagi X-Men, mereka ingin memastikan agar Phoenix merasuk Hope. Sebaliknya, bagi Avengers mereka mencegah agar Phoenix tidak merasuk Hope. Ini membuat orang yang bergabung di kedua pihak seperti Wolverine menjadi serba salah. Wolverine, yang kini menjadi kepala sekolah di Jean Grey’s  School For Gifted Youngsters (tadinya bernama Xavier’s School For Gifted Youngsters) berada dalam dilema antara melindungi muridnya atau menunjukkan kesetiaannya pada Avengers. Pertarungan mencari Hope pun berlangsung sengit, dan terjadi di tempat-tempat spesial di dunia Marvel: Wakanda, Savage Land, Wundagore, Latveria, dan Tabula Rasa. Hal ini dikarenakan Hope membuat alat yang mengacak keberadaannya sehingga sulit dilacak. Pada akhirnya, Hope memutuskan berada dalam pengawasan Wolverine yang tampak netral dalam hal ini. Cyclops memulai kebijakan No More Avengers[/caption] Di lain pihak, Avengers menyiapkan tim khusus yang ditempatkan di luar angkasa untuk mencegah kedatangan Phoenix. Tony Stark (Iron Man) menyiapkan senjata Phoenix Killer untuk menghancurkan atau setidaknya membelokkan Phoenix Force yang masih dalam entitas yang tidak stabil sebelum merasuk seseorang. Sebelum itu terjadi, Hope dapat sebagian kecil kekuatan Phoenix akibat radiasi kedatangan Phoenix Force. Mencoba untuk mencegah kekacauan lebih lanjut, Wolverne dan Hope menyusul ke Bulan dengan mencuri pesawat milik A.I.M. Tapi di Bulan kekuatan Phoenix pada dirinya semakin menjadi. Takut dirinya tidak bisa mengendalikan kekuatan itu, Hope sempat memutuskan untuk bunuh diri dengan meminta Wolverine untuk membunuhnya. Namor menyerang Wakanda[/caption] Tim Avengers luar angkasa ternyata tidak luput dari intervensi X-Men nya Cyclops. Sempat terjadi pertarungan di Bulan, akhirnya Phoenix Force pun tiba. Tony Stark berhasil menembakkan Phoenix Killer untuk menghancurkan Phoenix Force, namun hasilnya ternyata di luar dugaan. Pecahan Phoenix Force sempat ingin merasuk Hope, namun Hope dapat menolaknya. Pecahan Phoenix Force justru malah merasuk 5 sosok X-Men yaitu Namor, Magik, Colossus, Emma Frost, dan Cyclops, melahirkan entitas baru yang disebut Phoenix Five. Act 2 – "No More Avengers" Pada awalnya, Phoenix Five menunjukkan niat baik dengan menolong Bumi melalui tindakan Pax Utopia, seperti menyediakan sumber energi bebas, menyuburkan tanah, mengatasi kekeringan air, mencegah perang, dan lainnya. Namun Avengers tetap meyakinkan dunia bahwa Phoenix adalah sosok yang berbahaya. Avengers yang yakin bahwa Hope adalah kunci untuk melawan Phoenix, menculik Hope yang sedang berada di Utopia. Tadinya mereka hampir digagalkan oleh Phoenix Cyclops, namun Scarlet Witch datang untuk menyelamatkan Avengers sehingga mereka berhasil merebut Hope. Phoenix Cyclops merasa bahwa Avengers selama ini menghalangi niatnya untuk membangkitkan ras mutant, akhirnya memutuskan kebijakan baru: No More Avengers. Peringatan dari Nova tentang kedatangan Phoenix.[/caption] Sejak itu, terjadilah perburuan Avengers di seluruh Bumi. Bahkan dalam suatu serangan, Hawkeye sempat terbakar oleh api Phoenix milik Phoenix Emma Frost dan nyaris tewas. Hal ini membuat Avengers melarikan diri ke berbagai tempat, seperti Wakanda, kerajaannya Black Panther, namun hancur oleh serangan Phoenix Namor dan Kerajaan Atlantisnya. Namor berhasil dikalahkan dan kenyataan baru muncul: Kekuatan Phoenix Namor ternyata tidak hilang dan justru kembali ke empat sosok Phoenix lainnya, dan hal ini membuat mereka menjadi makin kuat. Mereka pun berlindung ke K’un-L’un, Kota Kung Fu tempat asal Iron Fist dan Lei Kung. Hope, yang kini dalam perlindungan Avengers juga berlatih di bawah didikan Iron Fist dan Lei Kung sementara Iron Man dan Black Panther merumuskan cara melawan Phoenix. Dalam satu momen, Prof. X kembali muncul dan memperingati Phoenix Cyclops untuk menghentikan perbuatannya. Jika hal ini masih berlanjut, Xavier berjanji untuk mengerahkan segala upaya untuk menghentikan Cyclops. Act 3 – " There Can Only Be One" Semakin lama semakin banyak Avengers yang ditangkap oleh Phoenix Five. Sementara, hasil latihan Hope di K’un-Lun tidak berbuah hasil. Di lain pihak, beberapa X-Men mulai tidak suka cara Phoenix Five memperlakukan tawanan mereka. Sayangnya, para Phoenix ini mampu membaca pikiran, sehingga bagi mereka yang meragukan tindakan Phoenix akan diberi peringatan keras. Storm yang datang ke Wakanda yang baru saja hancur oleh serangan Atlantean, mengabarkan bahwa tahanan Avenger berada di sebuah gunung berapi di Siberia. Avengers lalu menjalankan misi penyelamatan teman-teman mereka dengan bantuan Storm dan Prof. X, namun mereka dihadang oleh Phoenix Colossus dan Phoenix Magik. Untuk menyelamatkan teman-temannya, Spider-Man menjadi umpan sendirian untuk melawan Colossus dan Magik. Pertarungan yang tidak seimbang, namun Spider-Man berhasil memanas-manasi Colossus dan Magik untuk saling bertarung. Colossus dan Magik berhasil takluk, walaupun Spider-Man mendapat luka yang parah. Misi penyelamatan berhasil, namun ini menandakan satu hal: Kekuatan Phoenix Colossus dan Phoenix Magik kini berpindah kepada Phoenix Emma Frost dan Phoenix Cyclops, membuat mereka justru semakin kuat. Scarlet Witch dan Hope bersama-sama mengakhiri Phoenix[/caption] Baru saja misi penyelamatan berlangsung, Cyclops menyerang K’un-L’un. Lei Kung berusaha menyelesaikan latihan terakhir untuk Hope dan mempersembahkan seekor naga bernama Shao Lao, yang menjadi sumber kekuatan Iron Fist untuk membantu Hope. Hope yang menyerap kekuatan Shao Lao, dapat menahan Cyclops hingga Hope dapat bantuan dari Scarlet Witch. Serangan gabungan dari Hope dan Scarlet Witch membuat Cyclops terlempar ke Bulan. Hal ini membuat Cyclops sadar, ia membutuhkan kekuatan Phoenix dalam diri Emma Frost jika ia ingin melawan Hope. Di lain pihak, di Utopia, Magneto meminta bantuan pada Prof. X karena kepemimpinan Emma Frost di sana mulai seperti tiran, karena siapa pun yang meragukan Phoenix Five akan langsung dihukum berat. Cyclops menjadi Dark Phoenix[/caption] Selanjutnya, perlawanan besar-besaran dari tim gabungan Avengers dan X-Men, yang bahkan melibatkan Magneto dan Hulk yang sedang mengasingkan diri, untuk melawan Cyclops dan Emma Frost di Utopia, sementara itu Prof. X melawan Cyclops secara psikis. Cyclops pun menyerang Emma Frost agar ia mendapat kekuatan Phoenix secara penuh. Dengan kekuatan barunya, Cyclops melawan kekuatan psikis Prof. X, namun hal ini membuat Prof. X terbunuh. Cyclops pun kini terasuki oleh Dark Phoenix. Sebelumnya di K’un-L’un, Hope tampak tidak akur dengan Scarlet Witch karena ia masih sakit hati dengan peristiwa House of M. Captain America menengahkan, bahwa untuk melawan Phoenix, seharusnya mereka tidak saling berkonfrontasi, tetapi harusnya menyatukan kekuatan. Sementara Dark Phoenix sedang membakar seluruh dunia dengan api Phoenix nya. Hope yang akhirnya “akur” dengan Scarlet Witch akhirnya bersatu mengalahkan Dark Phoenix. Kedatangan Phoenix[/caption] Dark Phoenix sendiri merasuki Hope setelah Cyclops kalah. Hope hampir saja kehilangan kendali namun Scarlet Witch memandunya agar bisa melepas Dark Phoenix. Namun sebelum melepas Dark Phoenix, Hope mengendalikan kekuatan Dark Phoenix untuk meredakan api Phoenix yang membakar seluruh Bumi, dan melepas radiasi Phoenix yang berakibat banyak manusia kembali bermutasi menjadi mutant, menjadikan populasi mutant di Bumi pulih kembali semenjak peristiwa House of M. Peperangan Avengers dan X-Men kini telah usai, namun bukan berarti tanpa menimbulkan dampak. Cyclops kini ditahan di penjara khusus, sedangkan ex-Phoenix Five yang lain menjadi target perburuan. Banyak mutant bermunculan dan menimbulkan protes dari berbagai pihak. X-Men terpecah belah mengikuti idealisme beberapa sosok seperti Wolverine dan Magneto. Dan untuk meredakan permusuhan antara Avengers dan X-Men, Captain America membentuk sebuah tim Avengers baru yang beranggotakan gabungan Avengers dan X-Men yang dipimpin oleh Havok.