Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Shouwa Genroku Rakugo Shinju (2016-2017) adalah salah satu anime terbaik dan terunik dari musim-musim lalu yang bisa jadi terlewat dari radar anda! Kalau masih ragu, berikut adalah alasan kenapa kamu harus segera menontonnya!
Anime memang medium hiburan yang mudah disukai dan juga mudah dibenci, beberapa orang menganggap anime sebagai tontonan yang bisa membuka gerbang untuk melihat kebudayaan Jepang yang unik, namun beberapa orang juga memandang remeh anime sebagai tontonan yang tidak lebih hanya sekedar pemuas khayalan belaka.
[duniaku_baca_juga]
Yang tidak bisa dipungkiri kenyataannya bahwa saat ini terlalu banyak anime yang mengandalkan "fan service" atau hal-hal berbau erotis untuk menarik minat penonton, terutama pria, ahem. Namun, tidak sedikit anime yang berhasil mendorong batasannya sebagai sebuah hiburan belaka, namun juga menghadirkan drama berkualitas tinggi.
Bagi kalian yang sudah muak dengan anime-anime formulaik dan generik yang itu-itu saja, bisa jadi kalian melewatkan salah satu permata tersembunyi sekaligus salah satu seri anime drama terbaik yang tayang selama beberapa tahun terakhir, yaitu Showa Genroku Rakugo Shinju!
[read_more id="358384"]
Adaptasi manga josei karangan Haruko Kumota ini pertama kali ditayangkan pada musim dingin 2016 sepanjang 13 episode, sebelum akhirnya dilanjutkan dengan musim keduanya bertajuk Descending Stories: Showa Genroku Rakugo Shinju awal tahun 2017 ini.
Seri anime ini berlatar di era 1960an-1980an, berkisah tentang seorang mantan narapidana bernama Yotaro yang menjadi murid seorang rakugoka (pelaku seni rakugo) senior terhormat; Yurakutei Yakumo VIII, atau pada masa mudanya dikenal dengan nama panggung Kikuhiko. Dalam perjuangannya menguasai rakugo, ia perlahan-lahan menguak masa lalu sang guru yang kelam nan tragis.
Penasaran, 'kan? Berikut adalah alasan kenapa kamu harus menonton Showa Genroku Rakugo Shinju!
[page_break no="1" title="Mengskeplor Budaya Jepang yang Terlupakan"]
Apabila kalian pernah menonton Kids on the Slope (2012), anime ini memiliki latar tempat dan waktu yang lumayan mirip, serta gaya visual yang hampir sama pula. Namun, bila KotS mengambil tema jazz dengan selingan romansa ala remaja, maka Rakugo Shinju adalah drama orang dewasa yang mengambil tema kebudayaan di tengah-tengah westernisasi pesat pasca Perang Dunia 2 di Jepang.
Sebagai anime yang bertema dengan seni kebudayaan, Rakugo Shinju memiliki dua kemungkinan: Menjadi tontonan yang menarik atau membosankan karena terlewat menggurui. Untungnya, berkat kualitas source material-nya yang memang bagus, Rakugo Shinju berakhir menjadi sebuah tontonan yang sangat-sangat menarik.
Episode pertama yang berdurasi sekitar 50 menit (80 menit di versi Blu-ray) terasa agak "menipu", karena anime ini tidak menceritakan tentang Yotaro, namun tentang jatuh bangun Yakumo melalui flashback super panjang (memakan 12 episode dari keseluruhan 25 episode); yang pada saat itu masih mengemban nama Kikuhiko dalam perjuangannya menjadi seorang rakugoka di masa setelah peperangan.
Seni rakugo di anime ini tidak hanya menjadi sekedar gimmick belaka, namun juga menjadi roda penggerak drama di serial drama ini, sebagai media untuk metamorfosis para karakter yang berkecimpung di dunia seni rakugo untuk berkembang.
Rakugo memang seni yang cukup asing terdengar di telinga orang asing, bahkan orang Jepang sendiri kadang lupa dengan apa itu seni rakugo. Rakugo Shinju dengan kerennya berhasil memperkenalkan penonton awam terhadap seni ini dengan baik, namun di saat yang sama tak pernah terlalu menggurui.
Percayalah, cukup susah menjelaskannya di sini, namun kalau kalian menontonnya sendiri pasti mengerti maksud penulis!
[page_break no="2" title="Karakter-karakter yang Menarik dan Memesona"]
Selain rakugo sendiri, kekuatan utama dari seri anime ini adalah karakter-karakternya yang semuanya memiliki kisah dan pesona tersendiri. Tak ada karakter yang disia-siakan di sini, dari karakter utama sampai pendukung memiliki peran yang signifikan.
Dalam perjalanannya mempelajari rakugo dari tahun 1930an hingga 1950an, penonton diajak untuk melihat dilema Kikuhiko yang mencoba untuk menjaga budaya rakugo di era pasca perang di tengah-tengah masuknya westernisasi ke Jepang.
Kikuhiko yang semasa kecil bercita-cita menjadi penari tradisional terpaksa mempelajari seni rakugo yang ia sama sekali tidak tertarik, hingga evolusinya menjadi seorang rakugoka perfeksionis dan dingin berbanding terbalik dengan Sukeroku; saudara satu perguruannya yang blak-blakan, penggoda wanita, namun memiliki bakat rakugo yang sama sekali tidak bisa diremehkan.
Dinamika antara dua pria yang sifatnya bagaikan air dan minyak ini semakin menjadi-jadi dengan munculnya Miyokichi; seorang wanita penghibur yang menjadi pusat dari sebuah kisah cinta segitiga.
Bagusnya adalah, dengan jumlah karakter yang cenderung sedikit, ceritanya juga fokus dan setiap karakter memiliki kedalaman dan konflik, seperti Kikuhiko yang mengalami dilema seksualitas, Sukeroku yang dibenci para petinggi rakugo karena sikapnya yang semena-mena, dan Miyokichi yang menjadi titik konflik secara mengejutkan tidak hanya tampil sebagai "pemanis" belaka, namun juga menjadi penggerak cerita yang krusial.
Apa lagi sih yang membuat Rakugo Shinju menjadi sangat menarik? Simak di halaman kedua!
[page_break no="3" title="Audio dan Visual yang Indah"]
Dari segi audio visual, Rakugo Shinju juga mengambil keuntungan dengan latar tempat dan waktunya. Mulai dari penggunaan warna-warna yang mencolok, pencahayaan yang agak redup, desain karakter yang semi-realistis, dan gaya busana karakternya benar-benar sukses menangkap ciri khas Jepang di era 1960an.
Mungkin dari detail animasinya tidak se-gila anime berbudget tinggi yang tayang di saat yang sama, namun sebagai anime drama yang lebih mengandalkan dialog, Rakugo Shinju memiliki tampilan visual yang cukup menawan dan bisa dibilang memanjakan mata, beberapa shot di anime ini indah sekali dan dijamin layak untuk dijadikan wallpaper laptop atau notebook anda.
Namun, yang benar-benar membawa serial ini lebih dari sekedar anime drama adalah skor musik yang sangat baik dari Kana Shibue.
[read_more id="358613"]
Alunan musik jazz, dicampur dengan musik klasik barat dan tradisional Jepang menaikkan kelas anime ini lebih dari sekedar anime biasa, namun sebagai drama yang atmosferik dan berkelas, sangat enak dinikmati oleh penonton yang menginginkan sesuatu yang berbeda dari anime pada umumnya.
Dua lagu pembukanya pun juga patut diberi jempol. Dinyanyikan oleh seiyuu dan penyanyi anison veteran Megumi Hayashibara, lagu-lagunya pun juga kental dengan vibe musik-musik jazz, dengan aransemen yang mantap dari musisi ternama Ringo Shiina. Nggak percaya? Coba dengarkan sendiri di sini!
[page_break no="4" title="Jajaran Seiyuu yang Tidak Main-main"]
Penonton yang sama sekali asing dengan rakugo dijamin tidak akan bosan, berkat pemilihan seiyuu (pengisi suara) yang tidak main-main.
Rakugo Shinju tidak tanggung-tanggung dengan pilihan voice casting mereka, mulai dari Akira Ishida (Gundam SEED, Gintama, Neon Genesis Evangelion) Koichi Yamadera (Cowboy Bebop, Neon Genesis Evangelion), sampai Megumi Hayashibara (Slayers, Neon Genesis Evangelion, Detective Conan) yang notabene ketiganya merupakan seiyuu senior yang terkenal dan dihormati di Jepang, performa mereka di anime ini juga tidak main-main.
[read_more id="353014"]
Tak diragukan lagi, jelas Akira Ishida yang menjadi jawara di anime ini, terutama di adegan-adegan rakugo yang membutuhkan nada suara yang berbeda-beda.
Di bagian dialog pun, Ishida seolah-olah dengan santainya merubah suaranya dari terdengar tua menjad muda, dan juga sebaliknya, mengingat ia harus memerankan karakter yang sama namun pada umur yang berbeda-beda. Performanya sebagai Yakumo/Kikuhiko menasbihkan dirinya sebagai salah satu seiyuu terbaik saat ini.
[page_break no="5" title="Menyediakan Alternatif Tontonan yang Bermutu untuk Orang Dewasa"]
Anime drama, terlebihnya yang berfokus pada budaya, apabila tidak ditangani dengan baik, bisa jatuh membosankan dan membuat penonton terasingkan karena tidak "kenal" dengan budaya yang dimaksud.
Namun dengan paduan drama karakter dan cerita yang menarik, Showa Genroku Rakugo Shinju jelas merupakan salah satu anime terbaik dalam beberapa tahun terakhir yang tidak hanya direkomendasikan untuk penggemar anime saja, namun bagi mereka yang mencari drama berkualitas yang tidak kalah nagih dengan serial-serial barat seperti contohlah Downtown Abbey, atau drama-drama Korea.
[read_more id="358785"]
Sayang sekali tidak banyak yang tahu dengan anime ini bahkan di kalangan penggemar anime "serius" sekalipun, mungkin karena tema budaya yang kental membuat orang agak malas menontonnya.
Tapi Rakugo Shinju adalah drama untuk orang dewasa, tentang orang dewasa, yang ditangani dengan cara yang dewasa pula, membuatnya menjadi sebuah permata tersembunyi di antara tumpukan jerami.
Gimana? Jadi tertarik, bukan? Atau mungkin kalian sudah menontonnya!? Setujukah dengan opini penulis di atas? Berikan tanggapan kalian di bagian komentar ya!
Diedit oleh Fachrul Razi