TUTUP

Live from Tokyo Game Show 2013

Duniaku Network meliput langsung Tokyo Game Show 2013. Simak liputan lengkap kami yang tak hanya menyorot berita game internasional, namun juga mengupas sepak terjang game studio Indonesia.

Tokyo Game Show 2013 akan dibuka beberapa jam lagi. Seperti tahun lalu, saya mewakili Duniaku Network, akan kembali melaporkan langsung dari Makuhari Messe. Tema yang diusung dalam TGS kali ini adalah GAMES: Limitless Evolution. Mungkin ini maksudnya merujuk pada evolusi PlayStation 4, yang memang akan tampil habis-habisan di ajang ini. Selain PlayStation 4, Sony juga akan menghadirkan dua evolusi PS Vita, yaitu PS Vita generasi kedua (slim type) dan Vita TV. Sementara itu, kompetitor terberat Sony di ranah konsol, Microsoft, juga ikut meramaikan TGS tahun ini. Ini menarik, karena saya ingat betul tahun lalu mereka absen. Xbox 360 memang sudah dianggap tidak eksis lagi di Jepang. Namun justru hal ini menarik. Apa yang disiapkan Microsoft untuk pasar Jepang. Apakah Xbox One akan menampilkan senjata rahasianya? Yang disayangkan justru Nintendo. Raksasa game Jepang ini memang tak pernah ikutan TGS. Padahal mereka sedang berusaha keras untuk menaikkan popularitas Wii U. Bukan hanya itu, Nintendo 2DS juga akan mereka luncurkan dalam beberapa minggu lagi. Kalau kamu penggemar game-game Nintendo, tak usah khawatir. Meski Nintendo absen, namun game-game untuk 3DS dan Wii U dari publisher pihak ketiga pasti akan terlihat juga di TGS ini. Bagi saya pribadi, yang paling menarik di TGS kali ini adalah makin banyaknya game developer Indonesia yang turut berpartisipasi langsung. Tahun lalu, ada dua game studio, yaitu Agate dan Altermyth, yang tergabung dalam Indonesia Game Studio. Tahun ini, selain kedua nama tersebut, juga ada Artoncode Indonesia, yang baru saja memenangkan Casual Game of the Year di Indonesia Game Show 2013; TouchTen, developer hitmaker yang sukses menembus Top 10 AppStore dan Google Play; Toge Production, studio game award-winning dengan seri andalannya, Infectonator. Tak ketinggalan pula, LYTO, publisher game terbesar Indonesia, yang tampaknya mulai akan mengembangkan sayap untuk mem-publish game-game mobile. Tentu saja, para rockstar di balik studio-studio game tersebut juga akan hadir. Ada Dien Wong dari Altermyth, Arief Widhiyasa dari Agate Studio, Indra Gunawan dan Anton Budiono dari Artoncode Indonesia, Anton Soeharyo dari TouchTen, sampai Kris Antoni dari Toge Productions. Bagi saya, hal ini sangat membanggakan. Senang sekali melihat bagaimana sepak terjang mereka di kancah internasional. Saya akan meluangkan waktu lebih untuk memberitakan studio game Indonesia. Nantikan interview eksklusifnya hanya di Duniaku Network.