TUTUP

Kangen Si Doel? Inilah 8 Adegan Si Doel Anak Sekolahan Yang Sangat Memorable

Aduh sialan! Nih Si Doel nak Betawi asli, kerjaannye sembahyang mengaji, tapi jangan bikin dieeeeeeee....

Sebagai anak yang besar di era 90-an, pasti tahu dan kenal dengan sosok Si Doel Anak Sekolahan. Anak Betawi.. ketinggalan jaman. katenye.. anak Betawi.. ga berbudaye.. katenye.. opening lagu ini seolah melekat erat di telinga orang yang menikmati siaran televisi di era 90-an. Lagu ini merupakan lagu pembuka dari serial Si Doel Anak Sekolahan yang sangat terkenal kala itu. Si Doel Anak Sekolahan menceritakan kisah drama komedi keluarga Babe Sabeni dan Lela dengan Doel, Mandra Atun, Engkong Ali, dan Nyak Rodiah sebagai keluarga inti. Diceritakan disini si Doel adalah seorang anak Betawi asli yang sedang menuntut ilmu di Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Lika-liku komedi di Si Doel Anak Sekolahan sangat kental, dimotori oleh duet Babe Sabeni yang diperankan oleh (Alm) Benyamin S dan Mandra menghadirkan komedi yang dihasilkan dari makian atau celotehan Babe kepada Mandra, dan Lela (Aminah Cendrakasih) serta Atun (Suti Karno). Tambahan dari Mas Karyo (alm. Basuki) semakin menjadikan Si Doel Anak Sekolahan sebagai sinetron komedi keluarga dengan bumbu kehidupan sehari hari yang makin menarik. Selain itu pelajaran kehidupan juga kita bisa banyak petik di sinetron besutan Karnos Film ini. Sinopsis Si Doel Anak Sekolahan sekali lagi menceritakan tentang kisah Si Doel (Rano Karno) yang sedang menuntut ilmu di Fakultas Teknik Universitas Pancasila, lahir dari keluarga Betawi yang biasa saja menjadikan Doel seorang mahasiswa rajin yang sering diberi wejangan oleh Babe Sabeni agar menyelesaikan kuliah nya dan jadi "tukang insinyur". Selain kuliah, Doel juga narik oplet milik Babe Sabeni bersama pamannya Mandra, pemuda pengangguran pemalas yang hidup menumpang di rumah Babe Sabeni karene ribut dengan Engkong Ali. Doel juga punya adik perempuan bernama Atun yang punya angan-angan mendirikan salon sendiri. Untuk urusan percintaan, Si Doel termasuk pria beruntung, karena dua wanita cantik dan berada yaitu Zaenab dan Sarah naksir berat sama Doel, namun sekali lagi meskipun beruntung bukan berarti jalan ninja cinta Doel akan mudah. Doel punya saingan berat untuk urusan percintaannya dengan Zaenab, yaitu Koh Ahong yang lebih difavoritkan untuk menjalin cinta dengan Zaenab oleh keluarganya. Sementara dengan Sarah, pesaing Doel yaitu Roy yang tak segan menggunakan kekerasan dan preman untuk memuluskan niat jahatnya. Tokoh tokoh lain yang hadir lalu lalang di Si Doel Anak Sekolahan pun tak sedikit dan hampir semuanya artis yang sudah atau nantinya akan menjadi besar seperti Pak Bendot, Nunung, Rina Gunawan, Djoni Irawan, dan masih banyak yang lain. 6 Musim Penayangan Menurut Wikipedia Indonesia, Sinetron Si Doel Anak Sekolahan tayang selama rentang waktu 6 musim, mulai dari 1994 - 2003.

Musim Episode Tanggal Penayangan
Episode Perdana Episode Terakhir
1 6 12 Maret 1994 4 Agustus 1994
2 26 13 November 1994 22 Oktober 1995
3 38 5 Desember 1995 7 Februari 1997
4 11 15 Maret 1998 20 Oktober 1998
5 33 10 Agustus 2000 15 September 2001
6 10 5 November 2002 6 Juni 2003
Sempat terjadi perubahan jalan cerita ketika Benyamin S meninggal karena sakit (episode liburan ke Anyer) setelah itu Si Doel Anak Sekolahan berhasil lanjut meskipun tanpa kehadiran salah satu tokoh utamanya yaitu Babe Sabeni di dalam filmnya. Penulis mencatat ada 8 adegan yang cukup memorable dari segi komedi ataupun kenangannya, apa saja itu? Mari kita simak bersama. a jes kol.. a jes kol.. tu sei.. alafyuuu.... celoteh Mandra sambil mengenakan kacamata hitam dan membaca koran dalam keadaan ... terbalik.. Mandra memang diceritakan tidak bisa membaca namun sifat sotoy dan sok tahu yang ada di dalam dirinya menjadikan dia sebagai pribadi yang gengges tapi lucu. Lalu ada apalagi yang menarik dan tidak bisa dilupakan dari Si Doel Anak Sekolahan? Cek halaman berikutnya ya.
Adegan diawali dengan celoteh Mandra dan Si Doel yang sedang membetulkan oplet tua milik Babe Sabeni, sampai suatu ketika Atun yang terlihat bosan, bermain-main dengan alat tanjidor milik Doel terlihat iseng dan meniupnya keras-keras di telinga Babe. Setengah memaki Babe yang kesal pun marah kepada Atun, sampai ketika terdengar suara seperti nangka jatuh, dan ternyata itu Atun yang terpeleset yang berakibat terompet tanjidor tersebut terjepit di badan Atun yang memang tidak kecil. Di episode ini si Doel berhasil lulus menjadi sarjana atau "tukang insinyur", hal yang selama ini diidamkan oleh Babe Sabeni dan keluarganya. Babe Sabeni terlihat sangat bahagia dan senang ketika mendengar Si Doel lulus menjadi sarjana. Ini adalah salah satu adegan yang cukup epik, bagaimana tidak, dari mulai Mandra yang sepanjang jalan menyanyi maju tak gentar, sampai ke SUGBK yang ternyata dulunya adalah rumah masa kecil keluarga Sabeni, dia berkata bahwa dulu SUGBK ini adalah tanah dan kawasan rumahnya. Sabeni berkata, kawasan di sekitar kiper adalah rumahnya sementara di sekitar-sekitar lapangan adalah kawasan kebunnya dulu, adegan lucu hadir ketika mereka mengganggu latihan sepak bola yang sedang berlangsung dan ketika diusir oleh sang pelatih, babe Sabeni hanya bilang "latihan mulu menangnye kagak!". Adegan apalagi yang memorable di Si Doel Anak Sekolahan? Simak halaman berikutnya yah.
Disini Doel dan Mandra berhadapan dengan teknologi intercom untuk pertama kalinya, dan hasilnya sangat luar biasa lucu, Mandra bahkan berujar kalau tembok rumah orang kaya bisa ngomong. Mas Karyo yang diperankan oleh Basuki sukses menjadi pembeda di Si Doel Anak Sekolahan. Karakternya yang berasal dari Jawa lengkap dengan logat khas dan ciri berupa kebiasaan memelihara Perkutut. Adegan berantem dengan Mandra merupakan salah satu yang selalu diingat oleh para pemirsa kala itu. Karyo dan Mandra memang tidak pernah akur, Karyo yang nyinyir dan Mandra yang juga pemarah adalah dua karakter bagaikan dua kubu yang berlawanan dan selalu ribut jika ada kesempatan, tak jarang pertengkaran terjadi antara mereka tapi malah menjadi hal yang lucu. Babe Sabeni dalam suatu adegan pernah mendoakan Si Doel agar jadi Gubernur, dan hal itu secara ajaib terjadi di dunia nyata. Doel memang akhirnya jadi Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut yang jadi terdakwa korupsi. Karir politik Rano Karno memang tergolong moncer, berangkat dari bawah, beliau akhirnya menduduki tampuk kursi Wakil Gubernur Banten bersama Ratu Atut setelah sebelumnya menjadi Wakil Bupati Tangerang. Ya inilah adegan atau bisa dibilang episode yang tidak bisa dilupakan, episode pembuka dari sebuah legenda, dari salah satu sinetron terbaik yang pernah dibuat dan ditayangkan di Indonesia. Si Doel Anak Sekolahan memberikan kita banyak sekali pelajaran yang berharga di setiap episodenya. Keluarga Sabeni yang rendah hati, lengkap dengan komedi dan celotehan serta istilah betawi yang khas yang tidak setiap hari bisa kita lihat di kehidupan kita seolah melengkapi sore menjelang malam kita kala itu. Buat kamu yang sudah rindu, Si Doel Anak Sekolahan akan tayang kembali dalam format layar lebar sekitar bulan Agustus 2018, seperti apa jadinya film si Doel yang baru nanti? Kita Nantikan bersama.
Mau dapat PS4 dan Nintendo Switch? Kunjungi BEKRAF Game Prime 2018, event industri game terbesar se-Indonesia pada tanggal 13-15 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta! Kunjungi http://bit.ly/GamePrime18DNuntuk mendaftarkan dirimu GRATIS!