TUTUP

Dikira Sudah Meninggal, Ternyata Nge-Game dan Tinggal di Warnet 10 Tahun!

Perbuatan yang tidak pantas ditiru. Apa-apa yang berlebihan memang tidak baik...

Bagaimana rasanya sudah ditinggal oleh keluarga selama bertahun-tahun, yang bahkan kita menganggapnya sudah meninggal, lantas tiba-tiba ditemukan di suatu tempat? Hal itulah yang terjadi pada pasangan ibu dan anak dari China ini, dimana sang anak yang sudah meninggalkan rumah selama sepuluh tahun dan dianggap sudah meninggal, tetapi tiba-tiba ditemukan tinggal di warnet!
Ceritanya, wanita berusia 24 tahun (yang tidak disebutkan namanya ini) meninggalkan rumah pada usia 14 tahun alias 10 tahun yang lalu setelah sering bertengkar dengan ibunya. Kepada polisi yang menemukannya di salah satu warnet di Hangzhou ini, setelah dia meninggalkan rumahnya yang ada di Zhejiang, dia makan dan tidur di beberapa warnet berbeda. Selama sepuluh tahun ini, dia hanya hidup dengan makan, tidur dan bermain game saja, tanpa bekerja mencari uang. Lantas, bagaimana dia mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan makannya sehari-hari? Dia bertahan hidup dari bantuan yang diberikan oleh sesama gamer yang merasa kasihan terhadapnya. Setelah sepuluh tahun hanya makan dan bertahan hidup dari bantuan gamer yang merasa kasihan terhadapnya, polisi pun menemukannya setelah dia ditengarai menggunakan identitas palsu di warnet tersebut. Polisi tersebut juga merasa kasihan, namun hukum tetaplah hukum. Dia mendenda wanita tersebut 1,000 yuan karena menggunakan identitas palsu tersebut dan memanggil orang tuanya. Sontak, ini merupakan pertemuan pertama ibu dan anak ini setelah sepuluh tahun berpisah lamanya. Sang ibu sangat terkejut karena mengira anaknya sudah meninggal. Karena menemukan anaknya masih hidup, sang ibu pun berjanji tidak akan bertengkar lagi dengannya. [read_more id="220920"] Selain karena bertengkar, rupanya sang anak juga kecanduan dengan internet dan game, yang menyebabkan dia menggunakan warnet sebagai tempat "persembunyiannya" hingga lupa pulang. Di China sendiri, ada satu pusat bantuan khusus yang bisa didatangi oleh orang tua untuk menyembuhkan anaknya dari kecanduan internet. Sistem penyembuhannya menggunakan berbagai latihan fisik layaknya latihan militer. Beruntung, sang ibu tidak "menghukum" anaknya dengan membawanya ke tempat tersebut. Pelajaran yang bisa diambil, meskipun ada perselisihan pendapat dengan orang tua, jangan menjadikan "pelarian" sebagai solusinya, apalagi tidak pulang dalam jangka waktu yang lama. Komunikasikan masalah dengan baik, dan jangan jadikan internet atau game sebagai pelampiasan, apalagi mempergunakannya secara berlebihan sampai kecanduan dan lupa pulang. Karena apapun bentuknya itu, jika dikonsumsi berlebihan tentu tidak baik bukan?