Untuk keluar dari krisis yang melanda, Zynga melakukan banyak perombakan, salah satunya adalah merombak susunan manajemen perusahaan. Siapa saja yang keluar dan masuk? Simak beritanya di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Zynga rupanya tidak mau berlama-lama berkubang di dalam krisis. Seperti yang diberitakan dalam Tempo, Minggu lalu CEO Zynga Mark Pincus mengambil beberapa kebijakan di manajemen setelah keluarnya beberapa sosok utama di perusahaan ini dan untuk segera membawa Zynga keluar dari krisis. Salah satu kebijakan utama yang dilakukan Pincus adalah memberikan promosi kepada mereka yang masih bertahan di Zynga. Beberapa karyawan seolah mendapat "durian runtuh", seperti David Ko yang sebelumnya hanya mengepalai divisi Mobile Game, kini mengepalai semua divisi pengembangan game dan mengendalikan studio. Bahkan bisa dibilang, Ko saat ini menjadi tangan kanan Pincus dalam menjalankan roda kegiatan di Zynga. Dengan menjadi tangan kanan Pincus, itu artinya Ko menggantikan posisi John Scapper, COO Zynga yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu. Mark Pincus, CEO dari Zynga[/caption] Pengangkatan Ko ini sendiri bukan tanpa alasan, karena dialah yang giat mendorong perusahaan ini agar tidak melulu bergantung kepada Facebook dan mencoba untuk memasarkan game mobile. Hasilnya, Zynga pun perlahan tapi pasti mulai melirik mobile sebagai platform game mereka, sebut saja Word With Friends dan Montopia. Selain David Ko, karyawan lain yang naik pangkat dengan perombakan ini adalah Mark Vranesh, yang awalnya adalah kepala Accounting menjadi kepala keuangan menggantikan Dave Wehner. Krisis yang dihadapi Zynga sebenarnya sudah terjadi sejak lama dan tercatat pada kuartal ketiga tahun ini mereka merugi sebesar US $52.7 Juta (sekitar Rp 500 Miliar). Salah satu penyebabnya adalah beberapa game andalan mereka seperti CityVille dan CastleVille kurang laku di pasaran, dan tidak bisa mengembalikan Zynga ke masa keemasan mereka dengan FarmVille beberapa tahun lalu. Selain itu, indikasi krisis lainnya adalah harga sahamnya yang terus merosot sejak go public pada Desember tahun lalu. Saat pertama kali dijual untuk publik, harga saham Zynga bisa mencapai US $10 per lembar, namun terus merosot dan saat ini tinggal US $2 hingga US $3 saja per lembarnya. Banyak analis bisnis juga menyebutkan, bahwa lambannya Zynga dalam penetrasi ke mobile juga menjadi salah satu penyebab kemunduran perusahaan ini. Sikap Pincus yang keras dan emosional juga disebut-sebut menjadi salah satu penyebab banyaknya petinggi yang hengkang dari perusahaan tersebut. Bahkan, salah satu investor perusahaan tersebut, Kleiner Perkins Caufield & Byers meminta Pincus untuk berkonsultasi dengan Bill Campbell, pelatih bisnis dari para petinggi perusahaan besar seperti mendiang Steve Jobs (Apple), Eric Schmidt (Google) dan Marissa Mayer (Yahoo). [Sumber: Yahoo , Tempo.co ]