Founder dan CEO Facebook ini mengaku tanpa main game, dirinya mungkin tidak bisa seperti sekarang. Kok di Indonesia masih aja ribut-ribut blokir game ya?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Founder dan CEO dari Facebook, Mark Zuckerberg saja menyarankan anaknya untuk bermain game. Kok kita di Indonesia justru ribut-ribut blokir game?
Akhir-akhir ini gamer mungkin tengah risih dengan banyaknya komentar, pernyataan dan berita mengenai dampak negatif dari bermain game. Bahkan, secara bergantian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan beberapa Kementerian Indonesia tengah mengkaji kemungkinan untuk memblokir
Yap, awalnya Mark membagikan informasi mengenai Minecraft dengan menggunakan teknologi Virtual Reality di wall-nya. Namun setelah itu, ada seorang follower yang menanyakan kepada Mark, apakah dia akan menyarankan anaknya untuk memainkan game-game seperti ini, yang dianggap merupakan gerbang menuju masa depan. Jawaban Mark pun sangat menarik. Dia mengungkapkan bakal membolehkan anaknya untuk bermain game, karena itu jugalah yang dilakukannya pada waktu kecil. Mark mengaku, dia tidak akan bisa menjadi seperti sekarang jika sewaktu kecil dulu tidak mengenal video game. "I would absolutely let my children play games. That's how I got into computers and programming when I was 10 years old. Without games, I wouldn't be where I am today," - Mark Zuckerberg
Sudah jelas bukan, bahwa game jika bisa dimanfaatkan dengan benar (dan dimainkan sesuai ratingnya) akan berdampak positif. Bahkan, bisa mengantarkan seseorang menjadi miliarder seperti Mark. Yang diperlukan hanyalah pemahaman terhadap sistem rating, bukan malah ribut untuk memblokir sana-sini. Jangan heran, ke depannya akan banyak bermunculan Zuckerberg-Zuckerberg baru dari kalangan gamer. Setujukah kalian dengan pendapat Mark? Ayo sebarkan dampak positif bermain game dengan mengikuti kampanye I Play Games ini!