Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari kiri ke kanan: Fachrul R.U.N (penulis novel Winterflame), Anton Budiono (General Manager Artoncode Indonesia) dan Ami Raditya (kreator Vandaria)[/caption] Sesuai dengan janji yang sudah diutarakan sebelumnya, Vandaria dan Artoncode Indonesia benar-benar "membakar" para gamer dan penikmat novel dalam penyelenggaraan Indonesia Game Show (IGS) 2014. Salah satunya adalah melalui duet novel dan game mobile Winterflame, yang menurut rencana akan mulai dirilis tahun ini juga. Artoncode dan Vandaria sendiri mengadakan konferensi pers yang menjelaskan novel dan game mobile ini di ruang Murai, JCC Senayan pada hari kedua pelaksanaan IGS 2014, Sabtu 16 Agustus 2014. Novel dan game mobile Winterflame ini sendiri merupakan dua dari empat kejutan yang dibawa dalam konferensi pers ini. Untuk menjelaskan mengenai duet Winterflame ini, panel konferensi pers sendiri diisi oleh Ami Raditya selaku kreator dari Vandaria, serta Anton Budiono selaku General Manager dari Artoncode Indonesia dan Fachrul R.U.N yang merupakan penulis Winterflame. Ami Raditya mengungkapkan, bahwa kerja sama antara Vandaria dengan Artoncode ini membuat Vandaria banyak belajar mengenai pengembangan produk yang mendetail melalui setiap prosesnya. Karena itu, mereka melewatkan satu tahun tanpa produk sama sekali untuk menggarap lore dasar dan pondasinya. Menuju IGS 2014 ini, Vandaria dan Artoncode pun menampilkan satu trailer lengkap dari Winterflame yang epik berikut jadwal rilis novel yang menurut rencana akan mulai meluncur medio September-Oktober 2014 mendatang. Anton Budiono sendiri menjelaskan, Winterflame adalah sebuah novel yang berpusat pada cerita tentang bagaimana naga ini bisa kembali ke cerita-cerita di Vandaria. Dikisahkan, terdapat seekor naga bernama Brythron yang akan menjadi menjadi peran yang cukup penting dalam Winterflame. Trailer menceritakan Brytrhon yang gugur dalam peperangan naga-naga, dan hidup kembali dalam sebuah senjata. Lantas, ada sekumpulan ras manusia (human) yang berkelana, dimana salah satu dari mereka akan berinteraksi dengan senjata tersebut. Novel ini sendiri bergenre adventure, dimana Anton sendiri mengungkapkan bahwa Winterflame adalah buku yang paling komprehensif dari Vandaria karena effort yang dikeluarkan saat mengembangkannya juga cukup kompleks. Fachrul R.U.N yang merupakan penulis dari novel ini mengungkapkan, bahwa mereka sudah membuat dunia yang mendetail untuk Winterflame selama satu tahun terakhir, sehingga diharapkan bisa dinikmati dan memorable. Selain itu, mereka juga membuat para karakter dan plot yang ditampilkan sedemikian rupa, sehingga nyaman untuk dibaca dan pembaca bisa menyelesaikan kisah tersebut dengan cepat karena didorong rasa penasaran dengan kelanjutannya. Novel ini sendiri akan diplot sebagai awal baru dari Vandaria, sehingga bisa dinikmati terpisah, tanpa harus tahu dulu seperti apa dunia Vandaria dalam novel-novel sebelumnya. Trailer Winterflame Awakens yang diputar dalam konferensi pers[/caption] Untuk menemani novelnya, Vandaria dan Artoncode juga mengembangkan sebuah mobile game Winterflame Awakens. Ami Raditya mengungkapkan alasan dari pengembangan game ini adalah karena mereka menganggap game mobile adalah media yang paling populer untuk lebih mengenalkan storyline dari Winterflame. Baik novel maupun game-nya memiliki tokoh dan kisah yang berbeda, namun masih memiliki satu kesinambungan. Untuk menikmati pengalaman lengkapnya, Ami menyarankan untuk membaca novel dan memainkan game-nya. Anton menjelaskan, genre dari game-nya puzzle adventure dengan bumbu elemen fisika dalam dunia yang penuh dengan sihir. Game ini juga memiliki fitur tutorial untuk membantu pemain baru dalam memainkan game ini. William Salim (kiri)[/caption] William Salim sang programmer mengungkapkan inovasi yang ditawarkan dalam game ini adalah multiple perspective, artinya jalur yang diambil dalam game tidak linier, tetapi pemain bisa mengambil jalur yang berbeda-beda, sehingga pengalaman yang dialami akan berbeda juga setiap kali mereka memainkan game ini. Game ini juga memiliki Companion System, berupa seekor makhluk dari dunia Vandaria bernama Myu yang bertugas memberikan klu kepada pemain untuk memecahkan puzzle dan membimbing pemain untuk fitur sosialnya. Myu akan menuliskan sebuah diary berdasarkan pengalaman bermain masing-masing pemain, dan pemain bisa saling sharing kisah yang mereka alami kepada pemain lainnya. Hal inilah yang membuat replay value dari game ini tinggi. Game ini sendiri akan dirilis dalam bentuk premium, dan menarget pemain dari seluruh dunia. Untuk itu, mereka juga tengah berusaha untuk merilis novelnya juga dalam bahasa Inggris untuk menjangkau pasar internasional. Karena dikembangkan dengan menggunakan engine Unity, mereka juga menargetkan game ini bisa dirilis untuk platform lain selain iOS dan Android, seperti PC yang menjadi kemungkinan terbesar. Anton juga mengungkapkan bahwa game ini nantinya juga akan menggunakan jalur crowdfunding melalui Kickstarter. Pengunjung yang penasaran dengan Winterflame Awakens bisa langsung mencicipinya di booth Vandaria dan Artoncode Indonesia selama tiga hari terselenggaranya IGS 2014. Hands-on Winterflame Awakens di booth Vandaria dan Artoncode IGS 2014[/caption] Selain bekerja sama dengan Vandaria untuk "membakar" antusiasme gamer dan penikmat novel, Artoncode Indonesia juga membawa dua kejutan lain dalam konferensi pers dan booth mereka selama di IGS 2014. Penasaran? Tunggu artikel selanjutnya!