Developer game Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk meramaikan event Indonesia Game Show 2012. Apa saja game yang mereka tampilkan? Simak dokumentasinya di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Seperti yang sudah saya tuliskan dalam artikel kemarin, game developer Indonesia membuat suasana Indonesia Game Show (IGS) 2012 semakin meriah. Bukan hanya karena mereka ikut berpartisipasi dalam Game Developer Award yang penjurian dan penganugerahannya pada hari Sabtu, namun juga karena mereka berhasil menyedot perhatian pengunjung yang cukup banyak dengan karya-karyanya. Tidak sedikit pula pengunjung yang mampir untuk hanya sekedar bertanya tentang karya mereka atau mencoba demo karya mereka. Nah, dalam artikel ini, saya akan mengajak kamu untuk berkeliling ke sekitar dua puluh booth developer game Indonesia yang memeriahkan tiga hari IGS 2012, dan menengok seperti apa game yang mereka tampilkan dalam perhelatan tersebut. Selamat menyimak! Agate Studio Agate Studio memiliki salah satu dari tiga booth dengan ukuran cukup besar di bagian dalam pameran. Football Saga 2 menjadi andalan mereka dalam perhelatan kali ini, dimana mereka menyediakan insentif yang cukup menarik bagi para Legend -sebutan pemain Football Saga 2, yang mampir ke booth mereka. Selain itu, mereka juga memutar trailer-trailer game yang pernah dikembangkan, seperti Football Saga 2 dan Vindicta yang berhasil menyabet dua juara di Game Developer Award untuk kategori Base of Flash Programming dan 3D PC Platform. Oiya, di booth tersebut mereka juga menyediakan beberapa merchandise Mla, ikon Agate Studio yang bisa dimiliki oleh pengunjung. Touchten Games Bersebelahan dengan Agate Studio, booth Touchten menampilkan beberapa game Smartphone yang menjadi andalan mereka, antara lain Infinite Sky yang menyabet gelar di kategori Best of Smartphone dan Sushi Chain. Mereka juga menyediakan kompetisi untuk para pengunjung yang ingin memainkan game-game mereka dengan hadiah yang menarik. Faunia Rancher Salah satu booth game developer Indonesia yang didesain dengan meriah dengan satu layar utama untuk menampilkan trailer game, dan beberapa gadget yang disediakan bagi pengunjung untuk mencoba Faunia Rancher. Bukan hanya itu, mereka juga memajang beberapa fan art di dinding booth dan juga menampilkan gadis yang berdandan ala karakter dalam Faunia Rancher. Toge Productions Toge Productions menampilkan trailer dan demo beberapa game andalannya di platform flash, seperti Relic of War dan Infectonator 2 yang baru saja di-porting untuk iOS dan Android beberapa minggu yang lalu. Untuk Relic of War sendiri, game ini berhasil menyabet gelar 2D PC Game Platform dalam Game Developer Award yang diselenggarakan. Maximize Games Datang dari Medan, Maximize Games membawa beberapa game andalannya, baik yang sudah dirilis maupun yang masih dalam tahap review di App Store. Penulis juga sempat menjajal salah satu game mereka, Meet your Mate yang mengharuskan kamu untuk memasangkan karakter pria dan wanita sesuai dengan penampilan mereka. Oiya, dalam Game Developer Award, mereka berhasil mendapatkan satu gelar di kategori Base of Smartphone dengan game Push The Box. Batersoft Batersoft menampilkan game Project Gatot yang ber-genre side scrolling shooter dengan karakter Gathotkaca. Tempa Labs Tempa Labs menampilkan Dash n' Knight, game unik yang mengadopsi salah satu permainan tradisional Indonesia, Kelereng. Ulin Gameworks Ulin Gameworks menampilkan The Utans, game yang ber-genre tower defense dengan beberapa elemen tambahan menarik. Game ini direncanakan akan dirilis pada akhir tahun ini juga dan berhasil menyabet satu gelar di kategori Base of Flash Programming dalam Game Developer Award. Divine Kids Divine Kids menampilkan Campus Fighter, game fighting first person yang mengharuskan kamu untuk melawan para jagoan-jagoan kampus. Game ini berhasil menyabet penghargaan untuk kategori 2D PC Game Platform dalam Game Developer Award. Enthrean Guardian Enthrean Guardian membawa game Eternal Grace Episode 1 yang ber-genre RPG klasik dengan tambahan fitur menarik hexabattle yang ada di dalamnya. Tinker Games Tinker Games menampilkan Soccer Girl, game action side-scrolling dengan karakter utama cewek yang jago bermain sepakbola. Selain itu, mereka menampilkan Backyard Madness, yang berhasil menyabet gelar di kategori Base of Feature Phone. Mintsphere Mintsphere memiliki booth yang semarak dengan satu layar yang menampilkan demo game-game andalannya, Trigger Knight dan demo Luminant Phantasia serta gadget untuk para pengunjung yang ingin menjajal game tersebut. Trigger Knight sendiri berhasil mendapatkan di kategori Base of Feature Phone dalam Game Developer Award. Imagination Imagination menampilkan Game Agustusan yang merupakan kumpulan dari mini game yang biasa dimainkan dalam menyambut hari Kemerdekaan Indonesia. Beberapa game ini bisa dimainkan secara multiplayer dalam satu gadget. Digital Happiness Salah satu booth yang menyedot perhatian pengunjung dengan demo game horror Dreadout yang terinspirasi dari Fatal Frame, namun dengan dibumbui sedikit aroma lokal untuk desain hantu yang ditampilkannya. Dengan Dreadout, Digital Happiness berhasil menyabet satu gelar di kategori Favorite Local Game Developer. Garuda Games Satu dari sedikit developer yang menampilkan game MMO dengan Steampunk Deathmatch. Game MMOFPS ini berhasil menyabet gelar untuk kategori 3D PC Game Platform dalam Game Developer Award. Educa Studio Educa Studio menampilkan demo Dandelion The Game untuk Smartphone. Game ini mengisahkan bunga dandelion yang harus menempuh perjalanan untuk mekar dan menyebarkan bibitnya. Altermyth Altermyth menampilkan demo Pancipon Fishing. Sesuai dengan namanya, game ini akan mengajak kamu untuk memancing Goblin yang ada dengan mekanisme gameplay yang benar-benar mirip memancing, mulai dari memutar senar hingga mengangkat Goblin yang ditangkap. Creacle Studio Creacle menampilkan game Save the Komo untuk platform Facebook dan smartphone. Game ini mengharuskan kamu untuk membantu anak komodo untuk turun dari tumpukan kotak-kotak. Game ini berhasil menyabet gelar untuk kategori Base of Non Flash Programming. Glassfingers Games Glassfinger menampilkan beberapa game seperti Hedgy & Spiky dan Groovy Grape. Bahkan, Groovy Grape berhasil menyabet gelar untuk kategori Base of Non Flash Programming. Assatari Studio Studio asal Bali ini menampilkan dua game, Jelangkung dan Layang Laga. Yang menarik adalah Layang Laga, dimana game ini sangat kental dengan aroma tradisional Bali. Untuk memberikan aroma lokal ini, Assatari menghabiskan waktu hingga satu tahun untuk melakukan riset kebudayaan tersebut. PT. Syah Technology Indonesia Bekerja sama dengan Gathotkaca Studio, PT. Syah Technology Indonesia menampilkan game Suroboyo Mbois, yang terinpirasi dari film animasi berseri Suro dan Boyo yang berasal dari Surabaya. Game ini sudah tersedia untuk platform Android. The Pod The Pod menampilkan Blumada, yang mengisahkan karakter yang harus berkelana dari masa pra sejarah, hingga masa modern dan menyelesaikan misi-misi yang disediakan di setiap zamannya. Chocoarts Salah satu dari dua developer yang mendapatkan gelar Favorite Local Game Developer ini menampilkan Flow The Cloud. Game ini mengharuskan kamu untuk memandu seekor anak burung yang sudah mengantuk untuk kembali ke sarangnya. Bagaimana, karya-karya mereka tidak kalah menarik dibandingkan karya game developer mancanegara bukan? Semoga di kesempatan berikutnya akan lebih banyak lagi game developer yang berpartisipasi dan game-game yang ditampilkan semakin baik lagi. (Febrizio feat. Cornell)