Bukan hanya developer game saja yang berpesta, tetapi juga para pelaku industri lain dan juga gamer Indonesia secara keseluruhan!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
GDG Prime 2015 berevolusi menjadi bukan hanya sekedar ajang "berpesta" bagi developer game saja, melainkan juga untuk para pelaku industri lain dan juga gamer secara keseluruhan!
Setelah menggelar tiga
roadshow di tiga kota (Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta) pada bulan Juni 2015 lalu, pagelaran [outbound_link text="Game Developers Gathering (GDG)" link="https://static.duniaku.net/2015/11/duniaku-gdgprime2015-13.jpg">
Selain menjadi penyelenggaraan terbesar, GDG Prime 2015 bisa dibilang merupakan salah satu evolusi terbesar dari GDG. Pertama dari segi peserta yang mendapatkan kesempatan showcase selama acara berlangsung. Di GDG-GDG sebelumnya,
booth tampak didominasi oleh developer game Indonesia yang memamerkan karya. Sebenarnya, di GDG Prime 2015 ini pun
booth juga masih didominasi developer (dari segi jumlah), namun selain developer ada banyak juga
publisher, media,
ad network dan juga elemen pendukung industri lain yang membuka
booth. Sebut saja dari pihak
publisher ada Gamevil, GemuGemu dan Wave Game; ada Techinasia, Indogamers, dan Aitinesia dari pihak media; dan beberapa pendukung industri lain seperti Dicoding, Intel, Microsoft, Adways, POKKT dan Valuepotion.
Kedua dari segi format acara. Dalam beberapa penyelenggaraan GDG terakhir (sebelum GDG Prime 2015), GDG lebih menitikberatkan kepada format B2B (Business 2 Business) dibandingkan B2C (Business 2 Consumer). Di GDG-GDG sebelumnya, ada sesi
conference yang terbagi menjadi beberapa kelas, sesi
networking yang menghubungkan para pelaku industri dan
job matchmaking bagi pengunjung yang ingin berkarir di dunia game. Namun di GDG Prime 2015 ini, tampak format sedikit berevolusi dengan lebih memiliki elemen B2C. Sesi
conference dan diskusi panel memang masih tersaji di tiga panggung terpisah dan digelar secara permanen, namun yang menarik adalah sesi
showcase tidak kalah ramainya dibandingkan sesi
conference dan bukan hanya diramaikan oleh sesama rekan developer atau pelaku industri saja.
Para pengunjung yang mencoba game di
booth-booth pun kali ini bukan hanya sekedar rekan sesama developer, atau pelaku industri saja. Penulis sempat mengamati ada banyak mahasiswa dan masyarakat umum yang ikut mencicipi game-game yang ditawarkan. Bahkan tidak jarang, ada juga keluarga yang membawa anak kecil datang berkunjung dan memainkan game yang disediakan, termasuk di area
board game. Bagi
developer, tentu ini menjadi hal yang positif, karena mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk langsung melakukan tes pasar bagi game yang dikembangkan dan mendapatkan
feedback dari pengunjung yang benar-benar "murni" gamer (yang berpotensi menjadi konsumen mereka), bukan hanya dari sesama developer atau pelaku industri saja. Sekaligus, developer juga bisa menunjukkan potensi yang dimiliki, bahwa game yang mereka kembangkan tidak kalah kualitasnya dengan game-game buatan developer mancanegara.
Area
showcase memang menjadi
highlight dari GDG Prime 2015 kemarin. Namun bukan berarti sesi
conference sepi dan "tenggelam" popularitasnya. Ada banyak tema
conference menarik yang diikuti banyak peserta seperti "How to Make Your Games Heard By World" yang dibawakan oleh Spencer Yip dari YummyYummyTummy, "Market Lokal Juga Bisa Sukses" yang dibawakan oleh beberapa developer yang sudah sukses merasakan manisnya pasar di Indonesia, konser tunggal dari komposer Megaman Manami Matsumae, dan panel komunitas yang menghadirkan beberapa
community leader dari berbagai kota di Indonesia.
Workshop Unity juga masih menjadi salah satu sesi paling "laris" diikuti pengunjung, dimana 50 tiket terjual habis hanya dalam waktu beberapa jam untuk mengikuti
workshop yang dibawakan oleh Product Evangelist dari Unity, Rustum Scammel.
Beberapa hal baru yang hadir di GDG Prime 2015 ini pun juga semakin menambah kemeriahan acara, seperti Artist Alley yang diikuti sekitar 15 artist untuk memamerkan karya mereka, dan area board game yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Beberapa developer pun terlihat sangat maksimal dalam menyambut acara ini dengan menghadirkan berbagai acara di booth masing-masing, mulai dari konser hingga berbagai kompetisi berhadiah yang dihadirkan hampir di setiap
booth. Dan tak lupa, GDG Awards 2015 yang dihadirkan di penghujung acara juga menutup acara GDG Prime 2015 ini dengan sangat meriah.
Sebagai kesimpulan, GDG Prime 2015 tahun ini bukan hanya sekedar ajang "pesta" untuk developer game Indonesia saja, melainkan sudah berevolusi menjadi "pesta" para pelaku industri lain dan juga gamer serta masyarakat secara umum. Dengan lebih dari 1500 peserta yang hadir dari pagi hingga sore hari, kita tentu berharap semoga penyelenggaraan GDG di tahun-tahun berikutnya semakin baik dan semakin ramai lagi!