Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah beberapa waktu lalu Duniaku sempat mewawancarai Alkemis Games [baca: Alkemis Games, Ingin Jadi Supercell-nya Indonesia!], kali ini kami mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Gambreng Games. Gambreng Games sendiri sudah berdiri lebih dari satu tahun dan sudah berhasil mendapatkan banyak penghargaan lewat karya-karya mereka yang kasual dan adiktif. Apa yang menjadikan Gambreng Games ini menarik adalah studio ini didirikan atas inisiatif dari dua orang akademisi salah satu perguruan tinggi di Tangerang, Universitas Multimedia Nusantara. Nah, kali ini kami berkesempatan mewawancarai Dodick Zulaimi Sudirman, salah satu founder dari studio ini. Dodick menceritakan banyak hal mengenai sejarah berdirinya Gambreng Games, hingga rencana-rencana ke depannya. Yuk kita simak bersama hasil wawancaranya! Dodick Zulaimi Sudirman[/caption] Duniaku (D): Bisa diceritakan dikit, bagaimana asal mula berdirinya Gambreng Games? Dodick Zulaimi (DZ): Gambreng Games berdiri atas inisiatif saya dan rekan saya Riris Marpaung yang saat itu kita berada di institusi yang sama. Kami pun mengajak beberapa teman yaitu Jason Christian, Albert Van Otto, Thomas Simpson, Dimas Agni dan Kharis Simon untuk membangun studio dengan nama Gambreng Games. Saat ini Jason Christian, Albert Van Otto dan Thomas Simpson sudah tidak lagi bersama Gambreng Games dan saat ini sudah bergabung partner baru yang membantu membangun Gambreng Games yaitu Mohammad Rizaldi, Archie Pusaka dan Handrey Alex. D: Kenapa sih namanya Gambreng Games? DZ: Pada awalnya ada banyak nama yang menjadi pertimbangan. Namun suatu pagi salah satu founder yaitu Riris sedang membersihkan pekarangan rumahnya lalu mendengar suara anak-anak yang dengan riang dan gembira sedang mengucapkan Hompimpa Alaium Gambreng sebelum bermain. Karena kami merasa memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan game maka nama tersebut dipilih sebagai nama studio kami. Pemilihan nama tersebut juga sebagai upaya menunjukkan identitas sebagai game developer yang berasal dari Indonesia. D: Sebelum di Gambreng Games, apakah sebelumnya punya pengalaman dalam membuat game? DZ: Pengalaman saya mengembangkan game hanya sebatas pada tugas kuliah dan skripsi saya yang saat itu mencoba untuk mengembangkan game engine. Sebelum membangun Gambreng Games, saya sempat berencana untuk membuat game studio bersama beberapa teman namun sayangnya ada saja halangannya. D: Saat ini sudah ada berapa orang anggota dari Gambreng Games? DZ: Saat ini anggota inti dari Gambreng Games terdiri dari tujuh orang yaitu saya, Riris Marpaung, Dimas Agni, Kharis Simon, Mohammad Rizaldi, Archie Pusaka dan Handrey Alex. Diluar itu ada beberapa rekan yang membantu kami dalam mengembangkan game sehingga total kalau semua sedang berada di studio maka ada sekitar 13 orang yang memenuhi ruang kecil studio. D: Selama berdiri, achievement apa yang paling membanggakan yang pernah didapat Gambreng Games? DZ: Achievement yang paling membanggakan adalah ketika kami berhasil menyapu bersih WePlay Challenge di ajang Compfest 2014. Saat itu kami mengirimkan lima game yang kami kembangkan dengan cara Game Jam tanpa ada niat untuk menang dan hanya berniat untuk mengasah kreativitas dalam mengembangkan game. D: Sebelum di Gambreng Games, kita tahu Anda adalah seorang akademisi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Bisa diceritakan sedikit pengalamannya? DZ: Sebelum saya resign, saya menjabat menjadi Sekretaris Program Studi Teknik Informatika di Universitas Multimedia Nusantara. Saya juga bertanggung jawab terkait pelaksanaan kurikulum peminatan Game Development dan Programming dari program studi Teknik Informatika. Sebelumnya saya pernah menjadi koordinator laboratorium dari Fakultas ICT UMN. Pada institusi tersebut saya juga menjadi pembina dari UMN Game Development Club yang telah saya dan mahasiswa bangun dari tahun 2011. Saat merayakan ulang tahun pertama Gambreng Games[/caption] D: Apakah resign-nya kemarin karena memang ingin fokus ke game development dengan Gambreng Games? DZ: Diluar kondisi saya di UMN saat saya keluar, saya memang ingin fokus ke Gambreng Games dan bertujuan untuk membawanya menjadi sustainable game studio. D: Apa sih impian terbesar dari Gambreng Games? DZ: Sejujurnya impian kami sederhana yaitu ingin membangun sebuah game studio yang bisa berjalan baik secara operasional dengan menelurkan IP dan inovasi baru ataupun sekuel dari game yang kita kembangkan. D: Dari pertama berdiri sampai sekarang, Gambreng Games sudah menelurkan berapa game? DZ: Saat ini kami sudah menelurkan sembilan game, antara lain: Prototype : Arcade Stealth Game Best Smartphone/Tablet Game on Amateur Category GDA - IGS 2013 June's Potion : Sequel to Prototype - Arcade Stealth Game Candidate for IndiePrize Casual Connect Asia 2014. LARON : Button Mashing Casual Game Juara Dua - Game Category - INCREFEST 2014. Pencet - Pencet WePlay Exclusive. Maju - Maju : Rythm Runner WePlay Exclusive. Kibar - Kibar : Casual Swiping Game COMPFEST's WePlay Most Popular Game 2014 - WePlay Exclusive. Blok - Blok : Arcade Game menghindari balok-balok jatuh COMPFEST's WePlay Most Marketable Game 2014 - WePlay Exclusive. Jampi - Jampi : Puzzle Battle Game using Swiping Gesture Baidu's TOP 50 Local App 2014. Hindari Korupsi : Endless Runner Nominasi Ambience Product - KREASI (Kreatif Anti Korupsi) 2014. (belum dirilis untuk publik) D: Boleh dikasih bocoran, saat ini Gambreng Games lagi ngerjain apa? DZ: Saat ini kami sedang mengembangkan update terbaru dari LARON, melanjutkan update Christmas yang baru dirilis. Kami juga mem-polish beberapa game yang masih WePlay Exclusive untuk diluncurkan di PlayStore. Sembari itu, saat ini kami mulai merancang game mid-core yang mungkin lebih kompleks dari game casual yang sudah biasa kami buat. Founder dari Gambreng Games juga sedang menginisiasi start up baru dibidang game edukasi. D: Sebagai developer game, pasti suka nge-game kan? Apa sih game favoritnya? Dan apa game yang memberikan inspirasi untuk jadi developer game? DZ: Game favorit saya adalah Street Fighter 4 dan saat ini mungkin di iterasi terakhirnya disebut ULTRA Street Fighter 4, saya tetap terus mainkan gamenya meskipun tidak jago-jago amat. Game yang menginspirasi saya untuk menjadi game developer adalah Smash Bros dimana saya melihat banyak sekali karakter Nintendo yang merupakan lambang dari berbagai genre game yang telah dibuat oleh Nintendo sehingga membakar semangat saya untuk akhirnya mencoba masuk dunia game developer yang saya awali dari dunia edukasi. D: Terima kasih atas waktunya. Sukses terus untuk Gambreng Games! DZ: Terima kasih juga! Jika kamu ingin mengenal Gambreng Games lebih jauh, kamu juga bisa mengunjungi website resminya [outbound_link text="di alamat ini" link="http://gambrenggames.com/"].