Datang ke event sekelas TGS (dan Jepang) perlu persiapan agar kamu bisa mendapatkan pengalaman maksimal dan hemat biaya. Perhatikan tips-tips berikut!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebelum berkunjung ke TGS 2018 tahun depan, kamu harus mengetahui tips-tips berikut agar dapat pengalaman maksimal dan hemat biaya!
Sebagai salah satu event game besar di dunia, tentu hadir di Tokyo Game Show (TGS) menjadi salah satu
checklist para gamer di seluruh dunia. Tak terkecuali dengan penulis, yang akhirnya bisa merasakan langsung atmosfer TGS 2017 yang sudah digelar tanggal 21 hingga 24 September 2017 kemarin di Makuhari Messe, Chiba, Jepang. [duniaku_baca_juga] Bukan tanpa alasan kalau gamer di seluruh dunia memimpikan untuk datang ke TGS. Di acara ini, kamu bisa memainkan banyak judul game terbaru yang belum rilis di pasaran. Selain itu, kamu juga bisa bertemu dengan para kreator game yang selama ini hanya kamu lihat namanya di layar
credits. Masih kurang? Kamu bisa mendapatkan banyak
merchandise eksklusif yang hanya bisa kamu dapatkan jika kamu datang di acara ini.
Nah, selama empat hari mengunjungi TGS 2017 (dan Jepang), penulis ingin memberikan beberapa tips dan hal-hal yang harus kamu persiapkan jika kamu ingin menghadiri TGS 2018 tahun depan. Jika kamu ingin menikmati TGS 2018 dengan maksimal (dan menghemat pengeluaran), jangan lupakan tips-tips berikut ini ya! [page_break no="1" title="WAJIB Miliki Pasmo/Suica"]
Satu hal yang harus kamu lakukan saat pertama kali sampai di Jepang adalah membeli kartu Pasmo/Suica/semacamnya. Ini adalah uang elektronik yang bisa kamu gunakan untuk membayar biaya transportasi. Kamu bisa membelinya di stasiun,
convenience store, atau di bandara saat kamu sampai dengan harga 500 yen untuk kartunya, plus deposit sesuai kebutuhan. Selain bisa digunakan untuk membayar transportasi, kartu ini juga bisa jadi "penyelamat" saat kamu tidak membawa uang. Kartu ini bisa kamu gunakan untuk membayar belanjaan di
convenience store (seperti Family Mart/7 Eleven) atau membeli minuman di
vending machine.
Sumber gambar: Matcha JP[/caption] Membayar transportasi dengan menggunakan Suica/Pasmo juga lebih simpel karena kamu tidak perlu membeli tiket setiap sampai di stasiun. Cukup tap kartu di gerbang masuk stasiun, dan tap kartu di gerbang keluar stasiun. [page_break no="2" title="Install Aplikasi Rute Kereta di Smartphone"]
Rute kereta di Jepang bisa dibilang cukup rumit. Meskipun kamu sudah berada di stasiun dan jalur kereta yang benar, akan tetapi kamu juga perlu memperhatikan tujuan kereta yang berhenti di jalur tersebut. Beberapa kali penulis sempat "nyasar" karena salah naik kereta meskipun sudah berada di stasiun dan jalur yang benar. Apalagi banyak kereta (terutama kereta yang menuju daerah pemukiman pinggir kota) yang tidak menyediakan bahasa Inggris dalam penunjuk rutenya! Solusinya? Install aplikasi penunjuk rute di smartphone-mu. Selama di Jepang, penulis sangat terbantu dengan aplikasi Navitime for Japan Travel. Penggunaannya cukup mudah, kamu hanya perlu memasukkan asal dan tujuan, maka aplikasi ini akan menunjukkan kereta atau bus mana yang harus kamu naiki beserta dengan estimasi waktu dan biayanya. Plus, ada banyak informasi lokasi-lokasi penting juga di dalam aplikasi ini. Satu hal yang perlu diingat lagi:
hindari naik taksi karena biayanya sangat mahal! Unduh Navitime for Japan Travel: Android/iOS [page_break no="3" title="Internet dan Google Maps"]
Pocket WiFi. Sumber gambar: eConnect Japan[/caption] Meskipun kamu sudah memiliki aplikasi penunjuk rute offline, tetap kamu mutlak membutuhkan internet selama di Jepang. Paling banyak penggunaan internet selama di Jepang adalah untuk Google Maps, karena Jepang (terutama daerah perkotaan) memiliki banyak jalan-jalan kecil dan mirip yang cukup membingungkan. Ada banyak opsi untuk internet ini. Kamu bisa menyewa WiFi Pocket dari berbagai agen travel di Indonesia (biasanya lengkap dengan kuota data unlimited), atau jika kamu ingin lebih personal, kamu bisa membeli sim card Jepang atau layanan
roaming provider selulermu.
Untuk sewa WiFi Pocket biasanya sekitar Rp70 ribu per hari. Sedangkan untuk
sim card atau
roaming lebih murah, sekitar Rp250 ribu-Rp300 ribu untuk satu minggu. Namun, kelemahan
sim card dan
roaming adalah dibatasi dengan kuota data. Silakan pilih mana yang sesuai dengan kebutuhanmu! [page_break no="4" title="Tidak Harus Tinggal di Hotel"]
Disarankan menggunakan airbnb jika datang beramai-ramai. Sumber gambar: Airbnb[/caption] Jika pergi beramai-ramai bersama teman, kamu tidak harus tinggal di hotel kok. Ada banyak opsi penginapan lain yang lebih murah jika kamu bersama teman-teman. Manfaatkan Airbnb untuk mencari rumah-rumah penduduk yang bisa kamu tempati selama kamu berada di Jepang. Harga penginapan di Airbnb bisa jauh lebih murah dibandingkan harga satu kamar hotel lho! Dan lagi kamu juga bisa bersosialisasi dengan pemilik rumah, atau mungkin bertanya-tanya seputar hiburan apa saja yang bisa kamu kunjungi selama di Jepang. [page_break no="5" title="Pelajari Beberapa Kata Dasar dalam Bahasa Jepang"]
Meskipun terkenal ramah, sayangnya mayoritas warga Jepang tidak bisa berbahasa Inggris. Bahkan untuk kata-kata dasar sekalipun seperti meminta tolong, meminta petunjuk jalan atau rute kereta. Jadi sangat penting bagimu untuk mempelajari beberapa kata dasar dalam bahasa Jepang untuk memperlancar komunikasimu dengan mereka. Beberapa kata dasar yang perlu kamu ketahui seperti ya (
hai), halo (
konnichiwa), terima kasih (
arigatou gozaimasu), permisi/mohon maaf (
sumimasen), saya tidak mengerti (
wakarimasen) dan enak (
oishii). Jika masih kesulitan juga dalam berkomunikasi, bahasa isyarat jadi alternatif. Hehehe. [read_more id="333586"]
Lima tips selanjutnya juga tidak kalah penting untuk kamu ketahui sebelum berangkat ke Jepang. Buka halaman 2!
[page_break no="6" title="Google Translate Bisa Jadi Penyelamat!"]
Masih susah dalam berkomunikasi? Google Translate bisa jadi penyelamatmu. Cukup download aplikasinya, dan
download language pack untuk bahasa Jepang agar bisa kamu gunakan secara offline. Nah, apapun yang ingin kamu sampaikan kepada masyarakat lokal, kamu cukup ketik di
smartphone-mu, dan tunjukkan hasilnya kepada mereka agar mereka (setidaknya) lebih paham apa yang ingin kamu komunikasikan. [duniaku_baca_juga] Dan juga, aplikasi ini memiliki fitur kamera yang sangat membantu. Cukup arahkan kamera ke tulisan yang ada, dan aplikasi ini akan menerjemahkannya secara instan. Memang, hasil terjemahannya tidak terlalu bagus, dan bergantung kepada cahaya. Namun setidaknya kamu bisa sedikit tahu apa maksud dari tulisan Jepang yang kamu temui.
Sumber gambar: The Verge[/caption] Sangat membantu saat kamu sudah terlanjur masuk ke restoran, dan ternyata mereka tidak menyediakan menu dalam bahasa Inggris! [page_break no="7" title="Butuh Tiket Hiburan Lain? Siapkan Selagi di Indonesia"]
Jepang memiliki banyak tempat hiburan seperti Disney Resort atau Museum Ghibli. Nah, jika kamu berencana untuk mengunjungi salah satunya saat di Jepang, siapkan tiket masuknya selagi masih di Indonesia. Selain bisa membantumu untuk mengatur jadwal selama di Jepang, membeli tiket lebih awal juga akan menghindarkanmu dari antrian panjang pembelian tiket saat berada di lokasi hiburan. Kamu tentu tidak mau detik-detik berhargamu habis karena harus antri membeli tiket hiburan di tempat bukan?
Ada banyak agen travel yang menyediakan tiket-tiket ini. Setelah membeli, pastikan kamu membawa bukti fisiknya (dicetak). Tempat hiburan seperti Disney Resort membutuhkan tiket fisik untuk menikmati fasilitas yang ada, seperti Fastpass. [page_break no="8" title="Jangan Ragu untuk Meminta Bantuan"]
Orang Jepang dikenal akan keramahannya. Mereka tidak akan segan-segan mengulurkan tangan untuk membantu sekalipun terkendala bahasa. Termasuk saat berada di venue Tokyo Game Show. Saat pertama kali datang, mungkin kamu akan merasa bingung apa yang harus dilakukan pertama kali, di mana harus menukarkan tiket, dan sebagainya. Beruntung ada banyak panitia di TGS yang bisa berbahasa Inggris meskipun terbata-bata. Atau, jika kamu membutuhkan bantuan lebih banyak, kamu bisa mengunjungi media room dan meminta bantuan di sana. Ada banyak media internasional dengan kemampuan bahasa Inggris baik yang bisa membantumu di sana. [page_break no="9" title="Pakai Sepatu Olahraga dan Datang Lebih Awal"]
Antri pun juga bisa bikin lelah. Jadi, pakai sepatu yang nyaman ya![/caption] Perlu penulis tekankan di sini. Area TGS SANGAT LUAS! Ada kurang lebih empat area, dan masing-masing area terdiri dari tiga hall dengan total luas kurang lebih 60.000 m
2. Dijamin jalan dari satu ujung hall ke ujung hall lain akan menyita banyak waktu dan juga energimu. Belum lagi jika kamu ingin "menyeberang" ke gedung sebelah yang juga digunakan sebagai area Indie, merchandise dan eSport (di TGS 2016). Kamu harus menyeberang kurang lebih 200 meter sebelum mencapai gedung seberang.
Tipsnya, gunakan sepatu olahraga yang ringan untuk membantu mobilisasimu dari satu hall ke hall yang lain. Jangan mengenakan sepatu resmi seperti pantofel (untuk pria) atau sepatu ber hak tinggi (untuk wanita). Dijamin kamu akan gampang lelah dan tidak bisa menikmati TGS dengan maksimal. Selain itu, penting untuk datang lebih awal. Ada banyak gamer lain yang juga sepertimu, ingin mencicipi game-game baru tanpa antri panjang. Jika kamu ingin mendapatkan "kepastian" kesempatan memainkan game baru, maka mau tidak mau kamu harus antri sejak di pintu masuk. [page_break no="10" title="Jangan Paksakan Diri Antri Hanya untuk Satu Game"]
Kalau antriannya sudah begini sih lebih baik ditinggal saja. Hehehe[/caption] Ada banyak game dengan antrian luar biasa di TGS 2017 kemarin. Antrian
Monster Hunter World ditutup setelah hanya dibuka 15 menit. Mengantri di
booth Sony pun tidak menjamin kamu bakal dapat kesempatan untuk main game-game mereka. Jadi, saran penulis sih jangan memaksakan diri untuk antri hanya untuk satu game. Jika dirasa antriannya sudah di atas 1,5 jam, cobalah untuk antri di booth lain yang tidak seberapa antriannya.
Memang sih kamu akan kehilangan kesempatan untuk main game yang sudah kamu incar. Akan tetapi akan menyedihkan lagi jika waktumu satu hari di TGS hanya habis untuk antri satu game saja. Hehehe. Oiya, jika game yang kamu incar antriannya sangat banyak di pagi hari, cobalah untuk kembali di sore harinya. Biasanya antrian tersebut akan berkurang cukup drastis satu atau dua jam menjelang konvensi ditutup. [read_more id="333586"] Punya rencana pergi ke TGS 2018 tahun depan? Bookmark artikel ini dan jangan lupa tips-tips di atas ya!