Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Thor adalah sosok dari mitologi Nordik.
Namun ketimbang versi mitologi, mungkin penonton sekarang lebih kenal Thor dari komik Marvel dan seri film MCU.
Tapi tahukah kamu kalau Thor versi film Marvel dengan mitologi itu beda banget?
1. Penampilan fisiknya saja sebenarnya beda
Perbedaan yang paling jelas antara Thor Marvel dan sosok aslinya—jika dilihat dari sudut pandang visual—yaitu warna rambutnya. Odinson versi Marvel terkenal dengan rambut pirangnya sampai-sampai dijuluki Goldilocks. Versi aslinya digambarkan memiliki rambut merah dengan jenggot yang sesuai.
Dalam Viking: A History of the Northmen, W.B. Bartlett menyebutkan kalau Thor itu berambut merah, berjanggut merah, dan bermata merah. Sekitar 1905, pelukis Jerman, bernama Max Koch dalam lukisannya berjudul Donar-Thor juga menggambarkan Thor berambut merah.
Kenapa Thor versi komik diubah? Ada asumsi itu ada hubungannya dengan desain kostum dan proses pembuatan film saat itu.
Rambut merah dianggap tidak cocok dengan jubah yang dipakai Thor. Ditambah lagi, hal itu dapat membingungkan visual dan membuatnya jauh lebih mencolok daripada rambut kuning atau pirang.
Baca Juga: [Teori] Bisakah Scarlet Witch Mengalahkan Captain Marvel di MCU?
2. Hubungan Thor dan Sif beda
Penggambaran Marvel tentang Sif juga memiliki perbedaan dengan warna rambut dari kisah mitologinya. Dalam komik, Sif digambarkan memiliki rambut hitam, tetapi dalam mitologi, rambutnya berwarna emas.
Tidak ada alasan resmi mengapa Marvel mengubahnya, tetapi banyak yang berasumsi bahwa perubahan itu dilakukan agar Sif lebih kontras secara visual dengan Thor dalam komik.
Dalam komik, Sif adalah pejuang yang kejam—gadis perisai Asgard—yang kekuatannya tidak diragukan lagi. Namun, versi mitologi Sif, baik Prosa Edda atau Poetic Edda, Sif hanyalah Dewi Bumi yang tidak melakukan pertempuran.
Bahkan, banyak cendekiawan berpendapat bahwa pernikahan Sif dan Thor adalah simbol ritual hujan untuk bercocok tanam. Namun, kisah pernikahan itu tidak ada dalam komik Marvel. Thor dan Sif versi Marvel memiliki hubungan sebatas tim. Hubungan itu juga merupakan penyimpangan dari mitos-mitos lama.
3. Perbedaan soal Mjolnir Thor
Dalam komik dan Marvel Cinematic Universe, beberapa elemen cerita yang paling berpengaruh ialah pesona mistis pada palu Thor, Mjolnir. Palu hanya bisa diangkat oleh kekuatan Thor. Namun, Thor versi Marvel bukan saja dewa petir, melainkan juga simbol dewa yang memiliki kekuatan besar.
Sementara, dalam mitologinya, Thor tidak memiliki pesona seperti itu. Thor Nordik hanya bisa mengangkat Mjolnir karena ia memiliki dua peralatan khusus, yakni Jarngreipr dan Megingjord—sarung tangan besi dan sabuk kekuatan.
Sebenarnya, itu ada dalam komik, tetapi Megingjord dijadikan sebagai kekuatan tambahan Thor.
4. Odin dalam mitologi Nordik sangat berbeda dengan versi Marvel
Versi Odin yang kita lihat dalam film digambarkan sebagai pemimpin yang bijaksana dan kebapakan.
Namun di Thor: Ragnarok, Hela mengungkap kalau Odin punya sisi brutal juga di masa lalu.
Dalam mitologi Nordik, Odin sendiri memiliki kecenderungan yang cukup kejam seperti saat dia menikam penyihir Gulveig sebanyak tiga kali dengan tombak sihirnya; membakar tubuh penyihir itu; kemudian memberikan hatinya kepada Loki. Namun, kisah itu tidak berhasil masuk ke MCU.
Komiknya justru menggambarkan Odin sebagai sosok yang sangat pemarah dan memiliki beberapa aksi kekerasan epos di masa lalunya.
Salah satu kisah awal, yang menciptakan salah satu musuh paling mematikan Thor, melibatkan masa lalu ketika Odin memusnahkan seluruh planet karena kejahatannya dan menyebabkan kebencian satu miliar jiwa untuk bergabung menjadi monster yang disebut Mangog.
5. Tentu saja, Hela juga bukan saudari Thor di mitologi
Versi Marvel dari Dewi Kematian Nordik memiliki perbedaan yang cukup jelas dari mitologinya. Marvel menamai versi mereka sebagai Hela—menambahkan a di akhir—mungkin agar lebih mudah untuk membedakan Hel (dewi) dari Hel (dunia orang mati).
Namun, ada perbedaan yang lebih besar. Dia bukan putri Odin. Menurut Eddas, dia anak Loki dengan raksasa Angrboda. Dia juga digambarkan dengan penampilan yang jauh lebih mengerikan daripada yang kita lihat di Thor: Ragnarok.
Sebagai Dewi Kematian, dia digambarkan dalam Prosa Edda dengan sosok setengah biru hitam dan setengah warna daging (dia mudah dikenali). Hal itu juga diartikan sebagai separuh dari tubuhnya yang masih hidup dan setengahnya mayat yang membusuk atau tengkorak.
6. Ular Midgard membunuh Thor di mitologi asli
Satu hal yang membedakan mitologi Nordik dari sistem kepercayaan kuno lainnya ialah berakhirnya kisah itu dengan Ragnarok, senja para dewa. Musuh-musuh Asgard berkumpul dan para dewa gugur dalam pertempuran heroik mereka.
Dalam mitologi Marvel, Ragnarok adalah sebuah siklus dan kita sebenarnya berada pada inkarnasi Thor yang kelima atau keenam dan sahabat-sahabat lainnya.
Ada satu elemen dari Ragnarok yang sepenuhnya ditentang dalam komik. Legenda menyebut Thor akan mati dalam pertempuran melawan Jormungandr, ular Midgard, yang digambarkan sangat besar dan menakutkan.
Versi Marvel sedikit berbeda. Dalam komik Thor # 380 oleh Walt Simonson, Thor melawan Jormungandr dan berhasil menang. Tidak hanya itu, Thor menghantam ular Midgard dengan sangat kuat sehingga mematahkan tulang-tulang di tubuh ular itu sendiri.
7. Warriors Three adalah teman Thor di film dan komik, namun tidak diangkat dari mitologi
Setiap superhero pasti memiliki sahabat karib. Batman memiliki Robin atau Captain America yang memiliki Bucky. Thor tidak terkecuali, ia memiliki trio karakter yang digambarkan sebagai teman karibnya: Fandral the Dashing, Hogun the Grim, dan Volstagg (WarriorsThree).
Tidak seperti sebagian besar pemeran pendukung Asgardian Thor lainnya, Warriors Three tidak diangkat dari mitologinya sama sekali. Mereka adalah ciptaan Stan Lee dan Jack Kirby. Fandral adalah penembak jitu yang terinspirasi dari Robin Hood dan Volstagg didasarkan pada Sir John Falstaff, karakter yang dibuat Shakespeare untuk Henry IV.
Wah, ternyata perbedaannya sangat kontras, ya. Bagaimana menurutmu?
Artikel ini diterbitkan pertama kali di IDN Times dengan judul Tak Sama, 7 Improvisasi Thor Marvel dalam Mitologi Nordik ditulis oleh Amelia Solekha.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-5, Marvel Future Fight Bagi-bagi Hadiah In-game