Dalam film Criminal, Jonathan Kent sang ayah Superman membantu Deadpool untuk mencegah insiden internasional. Dan Deadpool punya istri Wonder Woman. Benarkah seperti itu premis filmnya? Cek saja reviewnya ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam film Criminal, Jonathan Kent sang ayah Superman membantu Deadpool untuk mencegah insiden internasional. Benarkah seperti itu premis filmnya? Cek saja review ini!
Bertabur Bintang Terjadi masalah serius dalam misi Wade Wilson, alias Deadpool. Untuk mengatasi persoalan ini, Komisaris Gordon meminta bantuan dari Two Face. Two Face kemudian melibatkan Jonathan Kent, sang ayah Superman. Ada juga sosok Wonder Woman, yang di sini disajikan sebagai istri setia dari Deadpool... Tentunya, yang di atas ini bukan benar-benar premis dari film
Criminal. Namun... film ini benar-benar bertabur bintang. Ryan Reynolds sang pemeran Deadpool tampil di sini. Gal Gadot, yang kemarin memerankan Wonder Woman dengan sangat meyakinkan di
Batman V Superman? Ada. Gary Oldman, yang di
The Dark Knight Trilogy memerankan Komisaris Gordon? Ada. Tommy Lee Jones, yang sebelumnya sudah memainkan Agen K di
Men in Black, Two Face di
Batman Forever, serta Kolonel Philips di
Captain America: The First Avenger? Ada juga. Bahkan aktor utama film ini, Kevin Costner, juga pernah tampil di film
superhero. Fan Superman mungkin mengingat penampilannya sebagai Jonathan Kent, ayah angkat sang manusia baja. Kalau kamu fan salah satu aktor di atas, maka kamu mendapatkan setidaknya satu alasan untuk menyaksikan
Criminal.
Didukung Akting Kuat Kevin Costner Premis sejati film ini adalah: misi Agen Bill Pope (Ryan Reynolds) mengalami masalah besar, dan berujung mengejutkan. Mengingat nasib dunia dipertaruhkan, Quaker Wells (Gary Oldman) harus menggunakan cara yang tidak konvensional. Cara ini melibatkan Dr. Franks, seorang genius yang mengembangkan teknologi untuk memindahkan kenangan dan memori seseorang. Namun eksperimen ini membutuhkan subyek khusus sebagai penerima ingatan. Dr. Franks pun harus melibatkan orang lain: Jericho Stewart (Kevin Costner). Satu masalahnya: Stewart adalah psikopat sejati. Sejak awal ia menjadi pilihan utama karena otaknya mengalami kerusakan permanen, yang membuatnya tak mampu merasakan hal-hal seperti kesedihan, cinta, dan sejenisnya. Apakah orang seperti ini bisa dipercaya untuk menyelesaikan misi sensitif? Kekuatan utama film
Criminal adalah akting Kevin Costner. Aktor berpengalaman ini mampu menyajikan Jericho sebagai sosok protagonis yang
fresh. Kebanyakan protagonis, bahkan
anti-hero sekalipun, kerap kali bisa ditebak jalan pikirannya. Jericho tidak. Costner menyajikan Jericho sebagai sosok buas, lebih mirip hewan yang memiliki sedikit akal sehat ketimbang manusia yang benar-benar fungsional. Kamu tidak tahu apa yang akan ia lakukan dalam menghadapi satu situasi, terutama setelah otaknya semakin dikacaukan lagi. Penampilan Ryan Reynolds di sini juga bagus. Aktor yang sempat terpuruk namun bangkit kembali lewat film
Deadpool ini berhasil menyajikan sosok seorang pria berkeluarga yang berada dalam krisis. Ia tidak menyajikan sarkasme-sarkasme ala karakternya di
Blade III, apa lagi lelucon sinting seperti di
Deadpool, namun sejak karakternya muncul ia berhasil memastikan perhatian penonton terkunci kepadanya hingga akhir. Bagaimana dengan deretan aktor lain di atas? Jujur... Gary Oldman dan Tommy Lee Jones tampil seadanya saja. Seakan mereka hanya berakting di sini untuk dapat bayaran semata, jadi mereka tak menunjukkan kualitas akting mereka yang berkaliber Oscar. Antara itu atau karakter mereka memang tak banyak diberi kesempatan untuk berkembang. Sedangkan untuk Gal Gadot, karakter yang ditampilkannya di sini terlalu stereotip
damsel in distress. Cukup bikin kening berkerut juga setelah dia tampil dengan bagus sebagai Wonder Woman. Karena kedua antagonis utama (diperankan Jordi Molla dan Antje Traue) juga tampil generik, bisa dibilang
Criminal hampir jadi
one man show dari Costner.
Cukup Menegangkan Sebagai film
thriller, sebenarnya
Criminal tak menyajikan banyak hal baru. Plot seorang kriminal mencoba menciptakan kehancuran besar-besaran karena logika yang hanya masuk akal untuk dirinya dan pengikutnya sudah sering digunakan. Salah satunya dalam
Mission Impossible: Ghost Protocol. Criminal juga tidak malu-malu menggunakan sejumlah klise untuk menaikkan tensi cerita. Seperti misalnya seorang peretas yang begitu maha kuasa hingga mampu memengaruhi segalanya hanya dengan
laptop dan jaringan
wi-fi. Atau aparat berwajib yang tidak ada apa-apanya dibandingkan para kriminal. Tapi pada akhirnya toh
Criminal tetap dapat menghibur. Klise-klise di atas masih bisa membuatmu merasa tegang. Film memang ini tak memiliki
twist cerdas, tak memiliki alur plot yang segar dan berbeda, maupun lokasi eksotis dan aksi-aksi menakjubkan seperti
Mission: Impossible. Namun aksi-aksi yang disajikan melalui karakter Jericho dan upayanya untuk menyelesaikan persoalan yang ditanamkan di kepalanya, mampu mencuri perhatianmu hingga layar
credit bergulir. Kalau kamu butuh
thriller yang mampu membuatmu terpaku di kursi, lalu merasa lumayan puas saat filmnya berakhir, maka
Criminal sama sekali bukan film yang buruk. Ya, film ini memiliki sejumlah kelemahan. Kalau kamu membaca ulasan film ini dari awal sampai akhir kamu akan menemukan contohnya. Namun tetap saja
Criminal cocok untuk digunakan sebagai tontonan ringan... selama kamu tidak keberatan dengan kebrutalan yang ada di dalamnya. Karena, ya, film ini memang memiliki kekerasan yang cukup tinggi. [youtube_embed id="ipIhJOkIGao"]