Kalau dipikir-pikir, hidup di dunia komik superhero itu sebenarnya mimpi buruk. Bahkan lebih parah dari kalau kamu tinggal di dunia Attack on Titan. Kenapa?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kalau dipikir-pikir, hidup di dunia komik superhero itu sebenarnya mimpi buruk. Bahkan lebih parah dari kalau kamu tinggal di dunia Attack on Titan!
[duniaku_baca_juga] Kalau ditanya apa kamu ingin tinggal di dunia komik
superhero atau dunia kelam seperti
Attack on Titan atau
Dark Souls, kamu pasti akan menjawab dunia komik
superhero. Di sana, kalaupun ada ancaman seperti Titan, pasti para pahlawan super siap membantumu. Kamu juga bisa setiap hari melihat aksi para pahlawan seperti Superman (bila kamu di dunia DC) atau Spider-Man (bila kamu di dunia Marvel). Tapi benarkah begitu? Tidak juga. Karena beberapa alasan, sebenarnya hidup di dunia komik
superhero bisa terasa sebagai mimpi buruk untuk orang awam. [page_break no="1" title="Para Pahlawan Tak Pernah Menangani Penjahat Mereka"]
[duniaku_adsense] Bukankah para pahlawan selalu mengalahkan para penjahat? Tentu. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Penjahat Batman, contohnya, selalu ditempatkan di Arkham Asylum. Namun rumah sakit jiwa yang satu itu begitu mudah dibobol. Rasanya kalau Batman memutuskan mengurung penjahatnya di WC umum, durasi si penjahat super terkurung di toilet akan sama dengan durasi bila ia dirawat di Arkham. Kebanyakan pahlawan
mainstream memang berusaha keras untuk tidak membunuh. Para penjahat pun biasanya hanya diserahkan ke pihak berwajib. Namun tak peduli secanggih apa sistem penjaranya, para penjahat ini pasti selalu lolos lagi. Penjara atau rumah sakit jiwa juga seharusnya berfungsi sebagai tempat rehabilitasi. Namun sejauh ini sedikit sekali penjahat yang sukses direhabilitasi (untuk penjahat waras) atau dipulihkan penyakit jiwanya. Begitu mereka bebas atau kabur, sudah pasti mereka akan membuat masalah lagi.
Sepanjang sejarah, ada beberapa penjahat yang berhasil dipulihkan. Two-Face misalnya, pernah beberapa kali sembuh wajah dan jiwanya. Riddler pernah mencoba hidup jujur sebagai detektif. Tapi ujung-ujungnya mereka akan kembali jadi jahat lagi. Jadi, apakah sebenarnya solusi yang tepat untuk menangani penjahat adalah membunuh mereka? Mungkin saja, mengingat mereka jelas-jelas tidak dapat disembuhkan, dan keberadaannya terlalu membahayakan. Tapi kadang membunuh mereka justru mendatangkan perkara baru lagi. [page_break no="2" title="Penjahat Super yang Keji Justru Biasanya Abadi"]
Dari semua penjahat super yang dihadapi para pahlawan, ada beberapa yang memang sudah sepatutnya dibunuh. Misalnya Joker, yang korban jiwanya sudah luar biasa banyak. Tapi biasanya para penjahat yang sangat keji ini justru populer. Dan karena populer, para penulis cerita (yang menjadi dewa di dunia komik
superhero) selalu membangkitkan mereka lagi. Joker sudah pernah terlibat dalam beberapa situasi di mana ia seharusnya tewas. Tapi tetap saja ia bangkit untuk meneror Gotham lagi. Hal yang sama juga terjadi kepada Thanos, Darkseid, Red Skull, dan banyak penjahat berbahaya lagi. Sebaliknya, memang para pahlawan super juga abadi. Terutama mereka yang populer. Sudah prestasi tersendiri kalau pahlawan super populer bertahan tetap mati lebih dari satu tahun. Namun kalau kamu hanya penduduk biasa, kalau kamu sudah ditakdirkan mati oleh serangan gas Joker, invasi Apokolips, dan penyebab lainnya ya... kamu akan tetap mati.
Sudah begitu, para superhero juga tak bisa dipercaya untuk senantiasa melindungi Bumi. Cek lanjutannya di halaman kedua!
[page_break no="3" title="Para Pahlawan Bisa Jadi Jahat Kapan Saja"]
[duniaku_baca_juga] Para pahlawan super pun tak bisa diandalkan terus menjadi pelindung Bumi. Kadang mereka menjadi jahat karena berbagai alasan. Sebut saja Superman, yang menjadi diktator tiran di
Injustice. Atau Captain America, yang menjadi HYDRA karena pengaruh Cosmic Cube. Atau Hal Jordan sang Green Lantern, yang pernah menjadi Parallax. Tak heran orang seperti Amanda Waller selalu curiga terhadap para
superhero. Saat para pahlawan berbalik menjadi musuh Bumi, ancaman mereka justru lebih berbahaya dari yang disajikan penjahat. Oh, kalau tidak sedang jadi jahat, para pahlawan di dunia komik
superhero modern juga punya hobi yang nyebelin. [page_break no="4" title="Lebih Sibuk Berantem Sendiri Ketimbang Menolongmu"]
[duniaku_adsense] Ada Inhuman yang bisa meramal masa depan dengan akurat, lalu dua kubu
superhero berbeda pendapat bagaimana menanggapinya? Akan pecah pertempuran dahsyat antara kedua kubu tersebut. Ada kontroversi soal kewajiban bagi pahlawan super untuk registrasi ke pemerintah? Kubu-kubu yang berbeda pendapat akan berantem. Pertarungan mereka juga akan begitu dahsyat hingga menghancurkan wilayah tempat mereka berduel. Pihak mutan menyampaikan keluhan kalau Terrigen Mist membunuhi mereka? Inhuman dan X-Men lanjut berantem sendiri. Penduduk biasa di dunia komik
superhero sudah cukup pusing memperhitungkan ancaman invasi Chitauri, serbuan Apokolips, kegilaan Joker, atau rencana terbaru Ultron. Meski begitu, para pahlawan super modern justru lebih suka baku hantam dengan rekan seprofesi ketimbang memikirkan solusi bagaimana meningkatkan kualitas hidup di semesta mereka yang kacau. Yang paling bikin sebal? Beberapa masalah itu pada akhirnya justru memicu konflik yang lebih serius. Lihat saja
Civil War I, yang konsekuensinya justru berujung ke
Dark Reign. Atau
Civil War II, yang dimanfaatkan Captain America untuk lebih leluasa membuat HYDRA berkuasa.
Sementara para pahlawan sibuk berkelahi sendiri, ancaman besar selalu mengincar Bumi. Baca lanjutan pembahasannya di halaman ketiga!
[page_break no="5" title="Bisa Terjadi Krisis Besar Kapan Saja"]
[duniaku_baca_juga] Pada dasarnya, dunia komik
superhero itu hidup karena konflik. Karenanya masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan duduk dan bicara baik-baik (
Civil War I dan
II) selalu berujung ke baku hantam. Itulah masalahnya. Ujung-ujungnya, usaha para
superhero tidak akan berakhir karena logika semesta mereka tidak menghendaki terciptanya perdamaian dunia. Kalau dunia damai, maka cerita komiknya membosankan, pembaca berhenti membeli buku, dan dunia mereka justru akan kiamat. Di dunia yang bergerak dengan logika seperti itu, Bumi
superhero harus senantiasa dalam ancaman untuk memuaskan pembaca. Kadang skalanya hanya satu kota, seperti saat Joker melepaskan gasnya ke Gotham. Kadang skalanya sampai kosmik, seperti saat Sinestro Corps War. Lalu kalau para "dewa" dunia komik
superhero sedang menghendaki
event besar, mereka juga akan mengeluarkan ancaman yang membahayakan seluruh semesta. Contoh kejadiannya ya lihat saja
Infinite Crisis, Crisis on Infinite Earths, Secret Wars, dan lain sebagainya. Mungkin tak masalah kalau krisis ini terjadi jauh di bumi. Hanya saja.... [page_break no="6" title="Bumi Sasaran Utama Krisis"]
[duniaku_adsense] Sebagai tempat tinggal kebanyakan
superhero, Bumi selalu diincar oleh para penjahat. Ajaib pokoknya kalau dalam satu tahun tidak ada ancaman yang bisa menghancurkan Bumi, baik dari dalam planet maupun dari luar angkasa. Para pahlawan super biasanya selalu berhasil mengatasi ancaman tersebut. Masalahnya, para pahlawan juga biasanya terlambat untuk menghentikan krisis sebelum terjadi korban jiwa. Jadi kalau kamu adalah penduduk biasa di dunia komik
superhero dan hari itu kamu sedang apes, kamu bisa saja akan tewas duluan sebelum Superman menangani invasi terbaru dari Apokolips.
Jadi, ya, kalau dibedah begini dunia komik
superhero adalah semesta berbahaya yang dihuni oleh penjahat keji abadi. Harapan penduduk tertuju kepada para pahlawan. Tapi di era modern ini, para pahlawan justru lebih sibuk mencurigai satu sama lain atau saling berkelahi ketimbang melindungi yang lemah. Seperti yang tertulis di judul, ini jelas situasi mimpi buruk. Bagaimana pandanganmu terhadap fenomena ini? Sampaikan di kolom komentar!