TUTUP

Debut Rio Haryanto Menyejajarkan Dirinya dengan Legenda F1 Michael Schumacher

Meski debutnya di pentas F1, namun kita harus mengapresiasi keberhasilan Rio bisa bersaing dengan pembalap kelas dunia. Bahkan Rio mampu mensejajarkan dirinya dengan legenda F1 Michael Schumacher!

Debut Rio Haryanto di Formula 1 tidak berbuah manis. Rio Haryanto hanya menyelesaikan 18 lap dari 57 lap yang direncanakan.

Semuanya bermula ketika terjadi insiden antara Fernando Alonso dan Gutierrez yang menyebabkan race dihentikan beberapa saat karena serpihan dari mobil Fernando Alonso dan Gutierrez memenuhi sirkuit dan bisa membahayakan pembalap lain. Ketika semua pembalap memasuki pit stop, mobil Rio Haryanto langsung diparkirakan di garasi tim Manor. Ini mengindikasikan bahwa Rio tak dapat melanjutkan kembali balapan. Tim manor sendiri beralasan telah terjadi kebocoran oli di gearbox mobil Rio, sehingga jika tetap memaksakan untuk melanjutkan balapan akan sangat berbahaya. Dalam akun twitternya, Tim Manor meminta maaf atas kegagalan Rio untuk melanjutkan balapan ‘Rio sangat luar biasa dalam debutnya, kami meminta maaf atas insiden itu' ucap tim Manor mengomentari debut Rio Haryanto

Insiden kerusakan mobil Manor bukan pertama kali saja terjadi. Pada sesi testing di Barcelona lalu, mobil yang dikendarai Rio harus beristirahat beberapa jam di sesi kedua karena kasus tersebut. Rio yang waktu itu melakukan debut testingnya, harus puas kembali masuk ke pit stop.

Kerbocoran oli di gearbox pada mobil F1 akan fatal akibatnya. Selain membahayakan pembalap itu sendiri, oli yang tercecer di lintasan pun akan membahayakan pembalap lainnya karena akan membuat mereka mudah tergelincir keluar lintasan. Maka tak heran pihak F1 memberi aturan yang tegas jika sampai itu terjadi. Pembalap bakal mendapatkan penalti dan turun 5 posisi saat start di race selanjutnya.

Tentunya kerusakan yang terjadi pada mobil Rio Haryanto sehingga membuat ia gagal finis di Grand Prix Australia membuat rakyat Indonesia yang memberikan harapan besar pada satu-satunya wakil dari benua Asia ini harus menelan kekecewaan. Tapi jika menelisik lebih jauh lagi, gagal finisnya Rio Haryanto dalam debutnya di F1 bukan lah mimpi buruk yang harus ditakuti. Selain karena ini pertama kalinya Rio Haryanto menggunakan mobil F1 yang tentunya berbeda jauh dengan mobil di GP2 atau GP3, banyak juga pembalap-pembalap lainnya yang gagal finish saat melakukan debut di F1. Salah satunya adalah legenda Formula 1, Michael Schumacher.

Michael Shcumacher menjalani debutnya di F1 menggantikan Bertrand Gachot yang sedang mengalami hukuman dari pihak kepolisian Inggris. Bersama tim Jordan, kala itu Schumi mendapatkan grid ke 7 di Grand Prix Belgia. Saat start Schumi melakukannya dengan baik, namun sayang pada akhirnya Schumacher harus gagal menyelesaikan balapannya karena terjadi kerusakan kopling di mobilnya. Tentu saja kejadian tersebut sangat mengecewakan bagi Schumacher dan timnya, namun kekecewaan tersebut bisa dibayar oleh Schumacher pada race-race selanjutnya dan tahun-tahun berikutnya dimana Schumacher berhasil juara di berbagai seri dan menjadi juara dunia F1 sebanyak 7 kali.

Tentu pelajaran dari debut Schumacher bisa memacu Rio Haryanto yang sama-sama mengalami kegagalan finis dalam debut di F1. Dengan usaha yang keras dan pantang menyerah, bukan tak mungkin Rio Haryanto bisa mengikuti jejang Michael Schumacher sebagai salah satu legenda di ajang Formula 1.

Meski debut Rio Haryanto terlihat mengecewakan, kita tentu harus selalu mendukungnya bukan?