Daripada memberikan komentar dengan nada hujatan, alangkah baiknya kamu mengambil atau memetik 5 hikmah dari kasus Sonya Depari ini.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sumber: makassar.tribunnews.com[/caption]
Kalau beberapa waktu lalu, Duniaku sempat membahas hikmah dari kasus 'salah beli' Laurentius Rando, kali ini lagi-lagi Duniaku akan mengungkapkan lima hikmah yang bisa kamu dapatkan dari kasus Sonya Depari terkait pencatutan nama Jenderal Arman Depari yang beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan hangat dikalangan netizen. Tujuannya sih supaya kamu selalu bisa mengambil sisi positif dari kasus-kasus yang sedang happening banget di jagat internet, dan bisa jadi pembelajaran ke depannya bagi kita semua.
Nah berikut beberapa hikmah yang bisa dipetik dari kasus Sonya Depari.
[page_break no="1" title="Mengakui Kesalahan yang Diperbuat"]
Kamu tahu sendiri dong, asal-muasal kasus ini tuh karena Sonya and the genk engga ngakuin kesalahan yang diperbuatnya. Menurut beberapa sumber, kesalahan yang diperbuat Sonya adalah melakukan konvoi sesaat setelah menyelesaikan ujian nasional SMA. Padahal sudah jelas-jelas terdapat peraturan yang melarang adanya konvoi atau perayaan berlebihan pasca-UN. Hikmah yang bisa dipetik, ya kalau kamu memang melakukan kesalahan akui aja, jangan sok-sok paling bener. Seperti apa yang pernah Bruce Lee bilang, “Mistake are always forgivable, if one has courage to admit them”.
[page_break no="2" title="Jangan Bawa-bawa Nama Orain Lain"]
Dan ini yang membuat nama Sonya semakin menjadi perbincangan di mana-mana. Bukan hanya tidak mengakui kesalahan yang diperbuat, Sonya juga sempat ngaku-ngaku anak dari Jenderal Arman Depari. Padahal Arman Depari sendiri enggak punya anak perempuan. Sebenarnya bukan cuma di kasus Sonya doang sih, banyak juga orang Indonesia yang kalau kena tilang polisi sering bawa-bawa nama orang yang punya jabatan tinggi. Apa kamu pernah kayak gitu juga waktu ditilang? Nah budaya kayak gitu, seharusnya gak dipraktekin lagi. Karena bisa berbuntut panjang seperti halnya kasus Sonya Depari ini.
[page_break no="3" title="Corat-coret Seragam Setelah Beres Ujian Itu Ternyata Norak"]
simomot.comKalau kamu sempat nonton video dari kasus Sonya Depari ini, keliatan jelas baju sekolah yang mereka pake tuh udah penuh sama coretan-coretan piloks. Duniaku sih enggak tau ya apa tujuannya coret-coret baju setelah beres UN, soalnya kan belum tentu juga mereka ini beneran lulus nantinya. Saran kita sih, daripada baju kamu dicorat-coret gitu lebih baik disumbangin aja ke orang yang membutuhkan.
[page_break no="4" title="Punya Wajah Cantik Aja Belum Cukup"]
Pepatah don’t judge a book by its cover memang ada benarnya juga. Kita pasti sepakat menilai Sonya Depari itu cantik, namun sayang tingkah lakunya belum bisa mengimbangi parasnya yang bikin hati pria meleleh. Ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua, karena memiliki wajah cantik/ganteng aja belum cukup, tapi harus diselaraskan juga dengan attitude yang baik.
[page_break no="5" title="Stop Cyber Bullying"]
Salah satu kebiasaan orang Indonesia, kalau nemu kasus di internet pasti deh ditanggapi dengan heboh. Termasuk ketika kasus Sonya Depari ini menjadi trending. Berbondong-bondong semua netizen memeberikan komentar dari yang biasa aja, lucu sampai dengan nada menghujat. Sayangnya, kebanyakan netizen terlalu berlebihan dalam mem-bully seseorang di dunia internet. Tentu hal ini tuh enggak baik, karena dampaknya bisa merusak psikologis si orang yang di-bully. Nah mulai sekarang, jika mendapati berita heboh di internet, ada baiknya kita lebih bijak dalam menanggapinya.