Target penontonnya adalah anak-anak, namun film Ultraman dan Kamen Rider buatan Thailand ini sangat sadis!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Memangnya sesadis apa sih film Tokusatsu ini? Bukannya Tokusatsu adalah tontonan untuk anak-anak ya?
Film
Tokusatsu sejatinya adalah film dengan spesial efek khusus. Beberapa memang ditargetkan untuk penonton anak-anak, namun sebagian lagi tidak. Sebut saja seperti
GARO: Makai Senki, atau
Kamen Rider Amazons yang target penontonnya memang bukan anak-anak. Namun di
The 6 Ultra Brothers vs The Monster Army, film yang disuguhkan untuk anak-anak ini ternyata memiliki unsur sadis. Mungkin saat itu (tahun 70an) memang adegan sadis seperti ini biasa dalam film. Namun jika saat ini ditayangkan, mungkin akan dicekal (jika target penontonnya anak-anak). [read_more id="327116"]
The 6 Ultra Brothers vs The Monster Army adalah film kerjasama antara Tsuburaya Production dan Chaiyo Production dari Thailand. Karena itu, karakter
Tokusatsu Hanuman dari Thailand adalah tokoh utamanya. Monyet putih ini juga muncul di film
Hanuman and Five Kamen Riders yang bahkan berhubungan langsung dengan film
The 6 Ultra Brothers vs The Monster Army.
Namun, film Hanuman dengan Kamen Rider ini adalah illegal dan tidak disetujui oleh Toei Company. Inilah momen kesadisan yang disajikan dalam film ini. [page_break no="1" title="Pembunuhan Pada Anak-Anak dan Adegan Vulgar"]
Jika kita melihat film lama, bahkan buatan Indonesia, mungkin hal semacam ini memang biasa, namun berbeda jika dibuat saat ini (jika dijadikan tontonan anak-anak).
The 6 Ultra Brothers vs The Monster Army memiliki latar tempat di Thailand. Pada suatu hari, matahari sangat panas dan mendekati bumi. Anak-anak di Thailand pun mulai membuat tarian pemanggil hujan di kuil, dan salah satunya adalah Piko yang mengenakan topeng Hanuman. Saat mereka sedang melakukan tarian, tiba-tiba datanglah tiga perampok yang mencuri kepala patung Buddha. Piko menyadarinya dan mengejar tiga orang tersebut hingga terbawa dalam mobil Jeep si pencuri. Karena Piko yang melawan, akhirnya dia ditembak dikepala oleh sang pencuri, dan Piko terjatuh dari mobil lalu meninggal seketika. Akhirnya, tubuh Piko dibawa kembali ke kuil tempat mereka menari sebelumnya oleh yang lain. Ultra Mother melihat dari Galaksi Nebula M78. Akhirnya Ultra Mother mengambil Piko lalu menghidupkannya lagi, namun sebagai Hanuman. [duniaku_baca_juga] Singkat cerita, Hanuman membalaskan dendamnya pada tiga orang tadi (detailnya ada di poin berikutnya). Kini cerita beralih ke film
Hanuman and Five Kamen Riders, tentunya Ultraman dan Kamen Rider tidak berhubungan langsung karena film keduanya ini illegal. Setelah dibunuh Hanuman di film pertama, ketiga pencuri itu sampai ke Neraka di film
Hanuman and Five Kamen Riders. Di Neraka, ditampilkan bagaimana mereka menyiksa para pendosa, dan selayaknya buku komik
Siksa Neraka yang pernah beredar di Indonesia, para pendosa disiksa dengan sadis dan tanpa busana. Di akhir film
Hanuman and Five Kamen Riders, tiga pencuri tadi dihukum di Neraka dengan cara penggal kepala. Sebuah film yang sangat sadis untuk anak-anak.
Manusia yang mati diinjak dan diremas? Cek halaman selanjutnya!
[page_break no="2" title="Pembalasan Dendam Piko"]
Piko yang bangkit karena bantuan Ultra Mother, akhirnya kembali sebagai Hanuman. Dia pun pergi ke Matahari dan berbicara dengannya. Hanuman pun mengetahui keberadaan tiga pencuri tadi dan berniat membalas dendam sekaligus mengambil kembali kepala patung Buddha yang dicuri. Setelah bertemu, Piko muncul dalam wujud anak-anak di depan ketiga pencuri itu. Piko melakukan tarian Monyet, lalu ditembaki oleh para pencuri tadi. Tidak mempan, Piko pun berubah menjadi Hanuman raksasa. Mereka dikejar oleh Hanuman, dan mati dengan cara berbeda-beda. Pertama dengan cara diinjak oleh Hanuman, berikutnya tertimpa oleh pohon besar, dan yang terakhir, dia diremas oleh Hanuman. Dalam versi film
Ultraman, pencuri yang diremas tak diperlihatkan darahnya, namun di film keduanya
(Kamen Rider)
, diperlihatkan bagaimana darah mengalir dari tangan Hanuman. Kemungkinan karena Tsuburaya melarangnya, sedangkan film kedua illegal, jadi tak ada aturan. [read_more id="330536"] [page_break no="3" title="Monster yang Dihajar Beramai-Ramai dan Dibunuh dengan Kejam"]
Di akhir cerita, para monster muncul ke Bumi, mereka adalah monster-monster di serial
Ultraman yaitu Gomora, Tyrant, Astromons, Dorobon dan Dustpan. Awalnya memang mereka menghajar Hanuman bersamaan, namun semua berubah saat 6 Ultraman bersaudara datang. Satu persatu mereka dikalahkan dengan cara sadis. Mulai dari mutilasi (kepala, dan tangan terpotong), Disisakan hanya tengkorak, lalu meledak begitu saja. Gomora yang menjadi musuh terakhir juga tak kalah menderita. Dia dikeroyok oleh 7 mahluk super, Ultra Bersaudara dan Hanuman. Bahkan dia sampai jatuh tersungkur dan tetap dihajar beramai-ramai. Saat dia sudah berhasil menghindari kebrutalan ini, dia tetap saja mati dengan cara sadis. Hanuman menggunakan pedangnya yang berubah menjadi seperti energi berwarna putih. Dia melemparkannya ke arah Gamora, lalu tubuh Gamora terbelah dua, sisi kiri dan sisi kanan.
Itulah bagian sadis dari film
The 6 Ultra Brothers vs The Monster Army dan
Hanuman & Five Kamen Riders. Beberapa film jaman dahulu, termasuk
Tokusatsu memang berisi konten yang sangat tidak baik untuk anak-anak. Untungnya film saat ini sudah lebih memperhatikan target penonton, tinggal bagaimana kita bersikap bijak memilih tontonan sesuai umur. Bagaimana menurutmu? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya.