Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya Perusahaan Swasta Tidak Mau Memberi Informasi Pelanggannya ke Pemerintah
Pokemon GO Dibuat untuk Memata-Matai Kegiatan Orang di Masjid?
Alasannya? Karena banyak PokeStop yang ada di masjid! Menurut Budi, jawaban terhadap hal ini adalah database untuk penempatan Pokemon (PokeStop) itu berasal dari data aplikasi Ingress yang dikembangkan oleh Niantic Labs, perusahaan yang membuat kedua aplikasi tersebut. Kebetulan saja, masjid adalah tempat banyaknya orang berkumpul dan terdata di Ingress. Maklum, masyarakat Indonesia kan mayoritas Islam, sedangkan di negara-negara lain yang memiliki mayoritas agama Kristen, misalnya, gereja lah yang banyak menjadi PokeStop. Itu saja.Jika Pokemon GO Berbahaya, Maka Aplikasi-Aplikasi Ini Juga Sama
Selain Pokemon GO, sudah banyak aplikasi lain yang menggunakan GPS lebih dulu di Indonesia. Sebut saja Facebook, Waze, Google Maps, Twitter, Instagram, FourSquare, hingga Go-Jek, Grab, dan Uber. Tak jarang pula kita mengunggah foto dengan keterangan lokasi. "Jika penggunaan GPS dipermasalahkan, maka aplikasi-aplikasi tersebut sama statusnya. Bahkan mereka lebih 'mengerikan' dalam hal memberikan data ke penyedia jasa aplikasi tersebut," ujar Budi. Budi melanjutkan, jika kamu menggunakan layanan publik seperti Gmail, Yahoo!, dan seterusnya. Maka ini juga dapat dianggap sebagai “masalah”. Mereka malah menyimpan semua data email yang kamu terima dan kirimkan. Tak jarang, informasi-informasi penting seperti data-data rekening bank atau password kamu kirimkan melalui email. Lalu apakah kamu berhenti menggunakan email? Tentu tidak bukan, karena para penyedia jasa ini sudah terikat secara hukum untuk melindungi data penggunanya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku (kamu sudah membacanya belum?).Nah, selain Budi Rahardjo, seorang dosen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Widyawan juga angkat bicara. Seperti yang dilansir dari Kompas.com, ia mengatakan bahwa kekhawatiran ketika bermain Pokemon GO tidak perlu lebih besar daripada ketika menggunakan aplikasi berbasis GPS lainnya, seperti yang telah disebutkan di atas. Ia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan pelanggannya, maka dari itu memiliki aturan ketat terhadap data pelanggan. Berikut adalah beberapa poin yang bisa kita ambil darinya:
Niantic Tidak Mengirim Data Pengguna ke Server
Pokemon GO Tidak Melakukan Pemetaan Sendiri Melainkan Menggunakan Data Google Maps
Widyawan mengatakan bahwa Niantic tidak memetakan sendiri lokasi Pokemon mereka, melainkan menggunakan Application Program Interface (API) dari Google Maps. Jadi, sebenarnya lokasi-lokasi milik pemerintah yang masuk di Pokemon GO itu sudah ada sebelumnya di Google Maps.Itulah penjelasan ilmiah terkait keamanan dari Pokemon GO dari dua sumber berlatar belakang akademisi. Jadi, sekarang menurut kamu apakah Pokemon GO berbahaya atau tidak?